Kemarin udah versinya Hyun, sekarang ini kasih dah versinya Yoon. Gimana dia suka bgt sama bininya *eaaa
***
Hyunjung punya hobi baru belakangan ini, yaitu membaca buku. Kapan pun ia punya waktu luang, ia akan menggunakannya untuk membaca. Tidak membaca semua buku, memang. Hanya novel karangan Ayah yang ada di ruang kerja beliau di lantai dua.
Hyunjung bilang, punya hiburan menyenangkan sampai lebih dari satu rak, kenapa tidak dimanfaatkan dengan baik?
Walau saat membaca Hyunjung akan terkesan mengabaikanku karena terlalu fokus pada bacaannya, aku tidak protes. Sama sekali tidak. Sebab saat ia membaca, aku bisa memperhatikan wajahnya sepuas hatiku.
Saat membaca, Hyunjung akan duduk di ujung sofa, menyandarkan separuh punggungnya ke lengan sofa, sementara aku duduk di ujung yang satunya, melakukan apa pun yang bisa kujadikan alasan untuk tetap berada di sini dan memperhatikannya.
Saat membaca, aku suka caranya memakai kacamata--minus matanya ternyata hampir mendekati satu. Aku suka caranya mengikat rambutnya tinggi-tinggi, membentuknya hampir seperti konde. Aku suka berbagai ekspresi yang akan timbul di wajahnya selama membaca.
Bagiku itu lucu, bagaimana Hyunjung tiba-tiba akan tertawa, menggumamkan kata 'wah', 'eiii', apa pun. Hyunjung sangat ekspresif saat membaca, mudah mendalami sesuatu. Dia tipikal seseorang yang sangat mengapresiasi segala macam seni.
"Semakin banyak hal baru yang kau temukan tentangnya, kau akan semakin menyukainya."
Aku selalu teringat kata-kata Taehyung saat aku dan adik kesayangan Hyunjung itu pergi ke Jepang untuk menemui Doojoon Hyung. Saat itu aku bertanya kenapa Taehyung mau repot-repot mencarikan hadiah istimewa untuknya.
Taehyung menyukai Hyunjung, tapi hanya sebatas rasa suka adik terhadap kakaknya. Taehyung anak tunggal, makanya ia merasa senang bisa punya Kakak seperti Hyunjung. Awalnya, sih, tidak. Mereka berteman baik, tapi Taehyung pikir bukan hal yang bagus jika harus bersaudara dengan perempuan macam Hyunjung.
Aku tidak menyalahkannya, sebab aku sendiri awalnya juga berpikir seperti itu.
Jika kembali ke masa saat kami masih SMA, saat Hyunjung masih sering terlambat, dan sering memanjat pagar belakang sekolah, aku tidak pernah berpikir jika aku akan menyukainya. Hyunjung cantik, sejak dulu, tapi kelakuannya yang seperti preman, membuatku berpikir ulang soal status kewanitaannya.
Tapi aku sendiri tidak menyangka jika setelah aku tahu kebiasaannya yang seperti laki-laki itu, justru membuatku mulai memperhatikannya, dan mendapati fakta jika Hyunjung dulu membenciku.
Di balik tingkahnya yang seperti itu, Hyunjung punya pesona besar yang bisa memikat hati banyak pria. Tersembunyi dengan baik di balik sifat urakannya, dan kau harus menguaknya sendiri untuk bisa melihatnya.
Pesona terbesar yang Hyunjung miliki adalah kejujurannya. Aku belajar banyak darinya tentang satu hal itu, terutama kejujuran terhadap diri sendiri. Ia akan nampak sedih saat hatinya memang sedih, nampak marah saat ia marah, dan berbagai perasaan lainnya.
"Putriku itu jujur, aku yakin kau takkan kesulitan untuk memahaminya." Ibunya bahkan berkata seperti itu saat aku datang untuk meminta restu dari beliau.
Semua terbukti benar. Sebelum menikah pun aku juga tahu itu. Bukan karena aku hebat, sebab bisa mengerti Hyunjung dengan baik, tapi karena Hyunjung memang apa adanya. Semua orang bisa tahu saat ia sedih, bahagia, marah.
Namun meski begitu, tidak semua orang tahu penyebabnya. Hyunjung tahu bagian mana yang harus ditunjukkan, mana yang harus disimpan, dan diberitahukan pada orang-orang tertentu saja.
Itu pesonanya yang lain.
Orang boleh tahu apa yang sedang dirasakannya, dengan begitu orang-orang akan tahu bagaimana harus bersikap padanya, namun tidak dengan penyebabnya.
"Jika kau penasaran akan suatu hal, tanyakan saja. Terkadang Hyunjung tidak akan bicara jika tidak ditanya. Bukan untuk menyembunyikannya, tapi ia merasa itu bukan sesuatu yang harus diumbar pada orang lain."
Itu kata Doojoon Hyung. Ceritanya ia sedang berbagi tips memahami Yoon Hyunjung, yang lebih dari sekedar mengamati, saat kami tanpa sengaja bertemu di salah satu kafe di Itaewon, beberapa hari setelah aku meminta restu darinya.
Andai kujabarkan berbagai pendapat setiap orang terhadap Hyunjung, kalian akan tahu seberapa banyak pesona yang dimilikinya. Untuk setiap anggota di Young saja, mereka memiliki pendapat yang berbeda-beda soal Hyunjung. Belum teman-temannya seperti Nayoung, Yujin, Jaehyung, termasuk Hoseok.
"Bukan sesuatu yang bisa dijelaskan dengan kata-kata, tapi segala yang ada dalam diri Hyunjung adalah pesonanya, dan sejak awal aku tahu kau sudah merasakannya, meski kau sendiri tidak langsung menyadarinya."
Hoseok berkata seperti itu, saat kami mengobrol seusai resepsi pernikahanku dengan Hyunjung. Walau bertahun-tahun tidak bertemu, Hoseok masih memahami Hyunjung dengan sangat baik.
"Coba kau tanyakan pada dirimu sendiri, kenapa kau menyukai Hyunjung? Kau akan menemukan banyak alasan, bahkan untuk hal kecil sekali pun," tambahnya saat itu, sebelum ia pamit.
Aku mencobanya, dan lagi-lagi omongan Hoseok terbukti benar. Aku menemukan banyak alasan untuk menyukai seorang Yoon Hyunjung, yang akan sangat sulit jika diungkapkan secara rinci satu per satu.
Aku suka kejujurannya--itu yang mendasar, aku suka senyumnya, tawanya. Aku suka caranya menggerutu saat aku dulu sembarangan menciumnya, namun tetap menyukai pada akhirnya. Aku suka bagaimana ia peduli pada sekitarnya--walau hanya untuk hal-hal kecil. Aku suka caranya menyiapkan kejutan. Diam, tidak kelihatan sibuk sama sekali, tapi tahu-tahu aku akan tercengang dibuatnya.
Mulai dari menyewa satu teater bioskop untuk kami berdua--hadiah ulang tahunku saat masih berpacaran dulu, sampai menyiapkan paket bulan madu singkat namun menyenangkan ke negara yang tidak masuk daftar perkiraan. Jika bukan karena aku kebetulan mendengar pembicaraannya dengan Nayoung, kejutan itu pasti akan membuatku benar-benar tercengang.
Ada banyak hal dari sifat Hyunjung yang membuatku belajar banyak darinya. Yang masih dalam tahap yang berat adalah mencoba jujur pada diri sendiri. Aku kebalikan dari satu sisi itu. Namun setidaknya, meski baru di depan Hyunjung saja, aku sudah bisa jujur pada diriku sendiri.
"Menangis di depan orang yang ingin kau lindungi bukan berarti kau menunjukkan sisi lemahmu, atau ketidaksanggupanmu untuk melindunginya. Kau hanya menunjukkan jika kau manusia biasa, dan siapa pun akan mengerti itu. Kau juga harus mulai belajar untuk memahaminya."
Aku menyukainya terlalu banyak. Aku menyayanginya terlalu banyak. Aku mencintainya terlalu banyak. Dengan mengetahui fakta jika aku bisa menunjukkan seluruh sisi dalam diriku padanya, tanpa menyembunyikan satu pun, aku sudah sangat yakin jika keputusanku untuk membuatnya terus di sisiku adalah sesuatu yang tepat.
"Yoon?"
"Hm?"
Apakah bacaannya sudah selesai?
"Kenapa senyum-senyum begitu?"
"Ha? Ah ... tidak apa-apa. Aku mengantuk. Mau tidur sekarang?"
***
Abis honeymoon, mereka lg sok manis2an gitu emang :v
See u on their next moment
KAMU SEDANG MEMBACA
YoonHyun [Yoongi x Hyunjung]
FanfictionDi awal musim gugur, kehidupan baru mereka resmi dimulai. Mereka tahu jika cinta saja tidak cukup dalam menjalani kehidupan setelah menikah. Namun mereka yakin, dengan cinta yang mereka miliki, mereka dapat melewati segala rintangan, seperti enam ta...