Good Mood

8.2K 643 6
                                    

Ini NC ya... tapi masih 18+ kok. Belum yg M atau 21+. Main aman dulu sayanya. Happy reading

***

"Aku tidak masalah jika kau ikut pergi."

Musim gugur pagi ini sedikit kelabu. Mendung dan gerimis. Aku memang libur karena hari ini adalah hari minggu, tapi tidak dengan Yoongi. Setahuku dia bersama member Young lainnya ada jadwal mengisi acara Music Street di Gangnam. Namun Yoongi menolak pergi dengan alasan tidak mau aku di rumah sendiri, di satu-satunya hari libur yang kupunya setiap minggunya.

"Aku ingin di rumah, Hyun. Ada Namjoon dan itu sudah cukup. Kami hanya dapat slot dua lagu dan rasanya tidak perlu jika harus datang semua. Vernon juga tidak datang."

Aku tidak bicara apa-apa lagi dan melanjutkan sarapanku. Yoongi biasa melakukan apa yang ingin dilakukannya. Kalau situasinya memang seperti itu, memang lebih baik jika dia di rumah saja. Cuaca juga sedang tidak bagus.

"Kau ada rencana pergi, ya?" Yoongi bertanya. Pertanyaan itu terkesan jika aku membiarkan ia pergi saja dengan Young supaya aku bisa pergi untuk acaraku sendiri.

"Tidak. Rencananya aku mau beres-beres. Belanjaan kemarin belum kutata ke dalam kulkas, cucian di belakang juga menumpuk, kamar kita berantakan karena kau." Yoongi tersenyum tipis tiba-tiba. "Dan aku mau menghabiskan koleksi buku ayahmu. Banyak sekali yang belum kubaca, padahal di luar sana sudah banyak novel yang baru terbit."

Yoongi selesai dengan sarapannya. Sereal warna-warni yang dicampur dengan susu vanilla cair. Mangkuknya nyaris kosong, hanya tersisa beberapa mililiter susu. Kemudian Yoongi beralih ke cangkir kopi di samping mangkuknya. Paket sarapannya setiap hari.

"Sibuk sekali. Kapan istirahatnya kalau minggu pun kau mengerjakan banyak hal di rumah?"

Itu 'kan sudah jadi tanggung jawabku. Urusan rumah tangga memang sudah seharusnya diurus oleh seorang istri. Bisa sampai menumpuk dan membuatku harus tetap sibuk di hari minggu juga karena aku terlalu sibuk di workday dan tidak sempat mengurusnya. Aku malah jadi tidak enak pada Yoongi yang pulang-pulang harus melihat rumah dalam keadaan berantakan.

"Tidak akan lama. Sebelum tengah hari juga pasti sudah selesai. Apalagi jika kau mau membantuku."

Selanjutnya yang kulihat adalah Yoongi yang pura-pura menguap, seolah kantuknya sudah tidak bisa lagi ditahan. Kode keras jika dia tidak mau membantuku. Dasar pemalas!

"Tidurlah. Kau kurang istirahat belakangan ini."

Seiring popularitas Young yang mulai diperhitungkan di kalangan musisi indie lainnya, kesibukan member-nya pun semakin meningkat. Young dipercaya menjadi salah satu tim produser untuk menggarap lagu debut grup idola salah satu agensi yang mengusung genre hiphop. Setahuku, Yoongi yang mengurusnya bersama Namjoon.

Belum dengan jadwal mengamen di sana-sini yang mereka jalani. Pencapaian yang membuat nama Young semakin diperhitungkan adalah hasil dari album terakhir saat musim semi lalu, dan Kihyun yang dipercaya untuk mengisi soundtrack salah satu drama populer pertengahan tahun kemarin.

Kuambil mangkuk Yoongi yang kemudian kutumpuk dengan mangkuk serealku yang juga sudah kosong, dan kubawa ke tempat cuci piring. Yoongi masih belum beranjak dari tempatnya, menikmati kopinya yang belum habis di cangkirnya.

Sementara aku masih mencuci piring bekas makan semalam, dan tentu saja mangkuk bekas sarapan barusan, kudengar suara TV menyala. Yoongi menonton tayangan berita pagi yang menyiarkan bencana yang terjadi di Busan dan beberapa kota di sekitarnya beberapa hari yang lalu.

Saat tahu kabar bencana itu pertama kali, Yoongi langsung menghubungi Jimin yang memang bekerja di salah satu pelabuhan tersibuk di dunia di Busan. Aku dan Taehyung juga langsung terpikir olehnya, dan untung saja dia baik-baik saja. Kebetulan sekali dia sedang libur dan berada di Seoul.

YoonHyun [Yoongi x Hyunjung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang