Chapter 42

31.3K 2.2K 32
                                    

"Cassie?." Ali membelalakan matanya tak percaya,wanita yang beberapa hari lalu selalu mengganggunya. Entah dapet darimana nomer ali yang jelas ia selalu menghubungi ali jika tengah malam.

Cassie tersenyum genit menatap ali sedangkan ali menatap cassie datar tanpa ekspresi apa pun diwajahnya.

"Hai li,how are you?." Tanya cassie basa-basi.

"Gak usah basa-basi,buruan mau apa lo dateng kesini?." Tanya ali dingin matanya beralih menatap anak semata wayangnya.

Cassie mengikuti arah pandang ali dan seketika senyum nya terukir diwajahnya.

"Wahh ada calon anak aku." Ucapan cassie membuat ali menoleh dan menatapnya,sangat tajam bahkan melebihi pisau.

"Gue bilang buruan mau apa lo kesini??." Gertak ali dengan menahan emosinya sedangkan cassie menatap ali dengan senyum genit yang tak lepas.

"Aku kan bakalan jadi sekretaris kamu." Jawaban cassie membuat ali menghela nafasnya. Ia merebut secara paksa surat lamaran kerja cassie. Dibacanya dengan perlahan.

Ali mengakui bahwa cassie mempunyai tingkat kinerja yang tinggi. Karna disitu nilai cassie sangat tinggi diatas rata-rata.

"Gimana?." Tanya cassie seperti nada menggodanya.

"Gue terima lo kerja,mulai besok lo kerja." Jawab ali datar. Sedangkan cassie bersorak bahagia didalam hatinya.

"Yes,okey see you." Ucap cassie kemudian pergi meninggalkan ali dan lexis diruangannya.

"Semoga tidak terjadi apa-apa." Gumam ali,ia tau bahwa cassie menyukainya dan ia tahu bahwa cassie akan terus berjuang mendapatinya. Namun ali bukanlah lelaki yang mudah mencintai seseorang. Ia teramat mencintai istrinya.

Lexis melihat kearah ali yang sedang melamun menatap lurus ke arah karpet merahnya.

"Daddyyyyy!!." Teriak lexis yang membuat ali menoleh dengan tatapan bertanyanya. "Kenapa sih ko melamun?." Tanya lexis berjalan menghampiri ali dan duduk dipangkuannya.

Ali memeluk lexis dan mencium pipi gembulnya.

"Gak apa-apa kok sayang." Jawab ali tersenyum ke arah lexis.

"Daddy kok mau balik ke indonesia sih?." Tanya lexis penasaran.

"Kamu gak kangen sama omah ully?sama nenek eci?." Tanya ali yang membuat lexis terdiam. Sudah lama ia tak berkunjung kerumah sang nenek dan omahnya.

"Lexis kangen,tapi lexis takut daddy dipukul." Lihatlah betapa terharunya ali mempunyai anak yang benar-benar layaknya malaikat.

"Daddy gak apa-apa sayang,besok kita kan mulai ke indonesia." Ucap ali mencium pucuk kepala lexis.

"Kita selamanya disana?terus sekolah lexis gimana?." Ali terkekeh kecil mendengarnya.

"Gak sayang,daddy izin dari awal ramadhan sampai seminggu sesudah lebaran." Ucap ali yang membuat lexis bersorak gembira.

"Asiiikkk,tapiiiii kita kan mau ke indonesia yaa sekarang abis jemput beli mainan." Teriak lexis dengan menatap ali dengan tatapan berbinar.

"Sayang kita kan abis ini mau beli dulu baju lebaran mommy sama daddy mainan mah nanti aja." Jawaban ali membuat lexis mengerucutkan bibirnya sebal. "Udah jangan bete,kita ke butik mommy nih yuk." Ajak ali sedangkan lexis hanya diam. Mereka meninggalkan kantor dan menuju parkiran. Sesudah memasuki mobil,ali langsung menuju butik prilly.

Tanpa terasa akhirnya mereka telah sampai. Dilihatnya butik prilly sangat ramai. Bahkan lebih ramai dari sebelumnya.

Lexis turun dengan wajah ditekuknya. Ali menggelengkan kepalanya saat mendengar suara mobil tertutup dengan keras. Ali keluar dan memasuki butik.

"Tuh daddy nya nyebelin." Adunya pada prilly. Ali mengangkat kedua bahunya cuek kemudian duduk disofa ruangan prilly.

"Iya nanti kita beli." Ucapan prilly membuat ali menatapnya tak percaya.

"Say.."

"Udah biar cepet ali dari pada rewel." Potong prilly membuat ali menghela nafasnya dan menurut.

"Welehhh bos ali ada disini,apa kabar bos??ceileh makin tampan aje." Ucap seorang pria yang baru masuk bersama anak kecil dan seorang wanita. Siapa lagi jika bukan kevin,mila dan anaknya angel.

Ali menoleh ke arah sumber suara tersebut. Senyum merekah diwajah tampannya.

"Weiss baik bro,lo sendiri gimana?sombong lo udah jadi CEO diparis." Ucap ali menoyor kepala kevin sehingga membuat kevin menatapnya kesal. Kelakuan ali dan kevin tak ada bedanya seperti dulu.

"Baik,kagak elo sendiri yang sombong,gue whatsapp diread doang lo kira gue koran." Omel kevin dengan mendengus kesal sedangkan ali mengernyitkan dahinya bingung.

"Kapan lo whatsapp gue??." Pertanyaan ali membuat kevin kesal. Pura-pura tidak tau padahal dibaca,pikir kevin kesal.

"Cih pake nanya lo segitu lo baca." Ucap kevin dengan mendelik.

"Ah kagak ada." Ucap ali keukeuh,dengan kesal kevin mengeluarkan ponselnya dan menunjukkannya pada ali. "Anjir gak ada." Ucap ali saat melihat ponsel kevin kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan benar ada hanya saja sudah dibaca,oleh siapa?pikirnya.

Ponselnya ini saat itu selalu dipegang oleh anaknya. Ali melirik lexis yang sedang bermain bersama angel.

"Lexis!." Panggil ali mendengar sang ayah memanggil,lexis memasang wajah datarnya. "Lexis sini!." Panggilnya sedangkan lexis mendengus kesal.

"Siapa yang butuh?." Pertanyaan lexis membuat kevin tertawa mendengarnya,baru kali ini ada seorang anak kecil berani pada ayahnya.

"Lexis cepetan!." Ucap ali kesal dengan sang anak.

"Butuhnya ke lexis giliran lexis butuh susah amat diturutinnya." Gumam lexis yang masih terdengar oleh ali. Dengan kesal lexis menghampiri ali dengan wajah datarnya. "Mau apa?." Tanya lexis dingin.

"Kamu baca whatsapp daddy yang ini?." Tanya ali dengan menunjukkan ponselnya. Dengan polos lexis mengangguk. "Gak sopan,daddy gak ngajarin kamu buat baca yang ada diponsel daddy." Ucap ali dengan nada tegasnya,bukannya takut lexis hanya memandangnya datar.

"Dari uncle kevin ini dad,bukan dari orang lain." Jawab lexis kemudian berlari menghampiri prilly dan mengadu sehingga prilly menatap ali tajam.

"Gue lagi deh yang kena." Ucap ali sedangkan kevin tertawa puas mendengarnya.

"Jadi lo li balik ke indonesia?." Tanya kevin menatap ali serius.

"Ngapain mesti kagak jadi?." Jawab ali enteng. Kevin menghela nafasnya berat.

"Gue pernah denger dari mila,katanya kalo prilly udah ditemuin sama siapa pun keluarga latuconsina bakal ngasih apa aja asal putri bungsunya ketemu." Penjelasan kevin membuat ali menoleh. Dengan senyuman bahagianya.

"Kev." Panggil ali pelan namun kevin masih bisa mendengarnya.

"Apa li?." Tanya kevin.

"Lo bisa gak jadi sekretaris gue?." Pertanyaan ali membuat kevin terkekeh kecil mendengarnya.

"Kagaklah li gue udah ada kerjaan sendiri,emang sekretaris lo kenapa?." Tanya kevin sedikit bingung. Tak biasanya ali seperti ini.

"Cassie,dia sekretaris baru dikantor,dia temen smp prilly yang gue liat dia suka sama gue." Ucapan ali membuat kevin terdiam sejenak. Nama cassie masih berkeliaran diotaknya.

"Cassandra lee?."

*CSHS*

Ada apa dengankevin??😱
Minat next?vomment!

Cinta Sejati Hanya Sekali [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang