"Loh ali?prilly?."
Prilly dan ali menoleh kearah sumber suara tersebut. Betapa terkejutnya prilly sedangkan ali mengernyitkan dahinya bingung.
Jantung prilly berdebar kencang."Tante milly?." Gumam prilly kemudian bangkit.
Tante milly. Orangtua mila kini tengah berada dikedai yang sama. Sejujurnya tante milly tak percaya bahwa prilly berada diparis.
"Yaampun sayang kamu gak kasihan sama orang tua kamu kewalahan nyariin kamu taunya kamu disini." Omel milly menangkup kedua wajah prilly dan dipeluknya.
Prilly meneteskan air matanya. Sesungguhnya ia pun merindukan keluarganya namun apa daya masalahnya terlalu rumit hingga ia seperti ini.
"Maafin prilly tante,prilly butuh waktu sendiri." Jawab prilly ketika melepaskan pelukannya.
Mata tante milly jatuh kepada ali. Ali tersenyum ke arahnya namun tante milly hanya diam.
"Ngapain kamu sama dia?gak takut disakitin?." Pertanyaan tante milly sungguh menyakiti hati ali. Namun sebisa mungkin ia tersenyum layaknya prilly yang selalu tersenyum saat ali menyakitinya.
Prilly menyuruh ali bangkit dan dengan sopan ali menyalami tangan tante iparnya itu namun tak ada gerakan apa pun dari milly.
"Maaf tante,ali udah berubah,ali rela pindah keparis bareng jagoan prilly demi nyusul prilly." Jelas prilly kemudian menggendong anaknya. Tante milly mengerjapkan matanya melihat anak prilly.
"Maaf atas kelakuan ali saat itu tante,jujur sekarang ali sadar kalo ali benar-benar mencintai prilly tulus!." Sahut ali dengan nada tegasnya. Tante milly terlihat menghela nafasnya.
"Sebetulnya saya gak seharusnya ikut campur tentang kalian namun saya sebagai salah satu keluarga latuconsina dan tantenya prilly yang sudah saya rawat sejak smp hingga lulus kuliah dan tidak terima atas perlakuanmu pada ponakan saya." Ucap milly panjang dengan menghela nafas panjangnya.
"Maaf atas kelakuan ali tante,maaf banget." Ucap ali dengan nada penuh penyesalan.
"Sudah tak usah dibahas lagi,ah iya jagoanmu sudah besar rupanya." Ucap milly menatap kagum lexis yang sedang memainkan ipad ali.
"Tante dari mana?." Tanya prilly tersenyum.
"Astaga tante lupa,tante kesini mau beli ice buat angel duh tante duluan ya dadaah." Teriaknya kemudian berlalu ali dan prilly hanya terkekeh melihatnya.
*CSHS*
Kini mereka sudah sampai dirumahnya. Ali langsung membawa koper prilly sedangkan prilly menggendong lexis yang terlelap dipangkuannya.
"Sayang kamar lexis dimana?." Tanya prilly saat melihat ali memasuki rumahnya.
"Nanti sayang,biar aku yang gendong lexis." Ucap ali kemudian berlalu menyimpan koper ke kamarnya dan kembali lagi seraya menggendong lexis.
Prilly mengikuti ali dari belakang. Ia berdecak kagum melihat kamar lexis yang penuh dengan mobil,lexis sangat menyukai mobil.
"Astaga ini kamar apa sirkuit,banyak banget mobilnya." gumam prilly yang masih terdengar oleh ali. Ali terkekeh kecil dengan menyimpan lexis dikasur bentuk mobilnya.
"Anak kamu cita-citanya bakal jadi pembalap." Bisik ali ketika melingkarkan lengannya dipinggang prilly dari belakang yang membuat prilly terkejut dan jantung yang berdebar kencang.
Prilly hendak berbalik namun sayang kepala ali bersandar dipundaknya sehingga saat menoleh ia berpapasan dengan wajah ali. Hembusan nafasnya pun begitu terasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sejati Hanya Sekali [REVISI]
Fanfic•Prolog Lo tau gak sih? Kalo lo itu datang ke kehidupan gue dan hancurin semua hidup gue, lo rusak harapan yang udah gue buat. -Arka Ali Maaf, kalau aku udah ngehancurin hidup kamu dan rusak semua harapan kamu. Aku bakal pergi, kamu perbaiki hidup k...