Chapter 76

24.9K 2K 47
                                    

"Bangun pril udah seminggu kamu gak sadar,dan seminggu ini pula anak kembar kita gak minum asi." Lirihan ini membuat siapa saja yang mendengarnya terenyuh.

Sudah seminggu ini pula prilly tak sadar diri. Seminggu ini ali tak pernah beranjak dari tempat duduknya.

Tok..tok..tok

Ketukan pintu membuat ali menoleh. Ia berjalan lesu ke arah pintu dengan membuka kan pintu. Ali terbelalak melihat siapa yang dihadapannya.

"Mau apa lagi lo bani?gak puas hancurin keluarga gue??." Tanya ali dengan tajam. Ya orang itu adalah bani. Entah apa tujuannya yang jelas bani sangat berani meninjakkan kakinya.

Bani menundukkan kepalanya ia memejamkan matanya. Kemudian ia mendongakkan kepalanya dan tersenyum ke arah ali.

Tiba-tiba saja bani bersimpuh dihadapan ali dengan mata yang memerah.

"Gue salah sama kalian,gue minta maaf udah buat keluarga kalian hancur,gue bego!Nyia-nyiain zulfa dan malah ngejar prilly yang jelas udah bersuami." Ucap bani dengan menundukkan kepalanya karna saat ini ia sedang menangis.

Ali terdiam. Ia masih tak percaya bahwa bani akan meminta maaf dengan bersimpuh dihadapannya.

"Li!!Maafin gue li!!." Ucap bani dengan tangisan yang terus mengalir.

Jujur ali sepenuhnya tak percaya. Karna amanda saja yang sudah meminta maaf kembali merusak apa lagi bani yang tergila-gila pada istrinya ini.

"Gu..."

BRUUK!

Belum sempat ali menjawab tubuh bani terlempar jauh. Ali menoleh kearah seseorang itu.

"LEXIS!." Teriak ali tak percaya.

Lexis datang dengan tiba-tiba ia mendorong tubuh bani.

"OM JAHAT!!!!OM JAHAAATT!!OM GAK BOLEH NYENTUH DADDY APA LAGI MOMMY!!!!PERGI OM!!!!!." Teriak lexis yang membuat orang-orang yang melintas memperhatikan mereka.

Bani tersenyum simpul. Ini resikonya menerima tawaran amanda yang stupid itu. Pikir bani.

"Lexissss." Teriak ully yang tepat hari datang menjenguk prilly.

Lexis menangis mengingat ia diculik saat keadaannya sedang drop. Ia ditodong pisau oleh bani.

"OMAH DIA JAHAT OMAH DIA JAHAAATTT!!!." Teriak lexis menangis menghampiri ully.

Ully menatap lirih ali yang terdiam. Ia bingung,apa ia harus memaafkan bani atau tidak.

"Sebaiknya lo pulang,jangan cari ribut dirumah sakit." Ucap baja dingin. Bisa dibilang bahwa baja tak menyukai bani.

Bani mengangguk pelan dengan tertatih ia bangkit dan meninggalkan rumah sakit.

Ali mengambil lexis dengan menggendongnya. Ia tak tega sangat tak tega melihat lexis yang begitu tak meninginkan kehadiran bani.

Mereka memasuki ruang rawat prilly. Ali duduk didekat ranjang prilly dengan menggendong lexis.

"Suut udah ya,liat mommynya gak apa-apa." Ucap ali lirih dan menghapus air mata lexis.

Lexis mengangguk dengan pelan tapi pikirannya kembali melayang saat ia diculik.

"A..a..li." Suara itu membuat seisi ruangan menoleh.

Mereka melebarkan matanya. Rasanya sangat bahagia melihat kesayangan mereka kembali sadar.

"Prilly?sayang?kamu bangun."

"Mommyyy."

"Akhirnya kamu sadar nak."

"Gitu kali pril lo sadar kagak bosen apa yak tidur mulu kebo lo." Ucapan baja membuat ali menatapnya tajam. Sedangkaan prilly terkekeh kecil.

Cinta Sejati Hanya Sekali [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang