"Adek delia?."
"Ab..abang lexis?."
Keduanya berdiri berhadapan. Mata delia berkaca-kaca begitu pun dengan lexis. Bahkan keluarga mereka mendiamkan mereka yang sudah lama tak bertemu.
Tanpa mereka sadari mereka saling berpelukan dengan tangis kerinduan bahkan delia terdengar sesenggukan.
"Abang adek kangen." Bisik delia disela-sela tangisannya sedangkan lexis mengangguk paham.
"Abang lebih dek." Jawab lexis menangis.
Keluarga mereka menatap mereka terharu bahkan ully menangis melihatnya. Ternyata pertukaran pelajar delia ada untungnya pada delia.
Keduanya melepaskan pelukannya namun tangan delia menghapus air mata lexis.
"Abang kemana?kasihan mommy sama daddy." Ucap delia menatap sendu lexis.
"Abang ada,abang malu." Ucapan lexis membuat delia mengernyitkan dahinya bingung.
"Malu kenapa?." Tanya delia.
"Abang malu dek abang belum sesukses daddy,abang masih karyawan bukan ceo,dan abang pengen bahagiain kedua orang tua abang dan adek-adek abang yang udah besar." Jawaban lexis membuat mereka tak percaya karna selama ini lexis selal bilang bahwa ia belum siap bertemu ali namun kini semua terungkap.
Delia menatap sang kaka bahagia. Ia tak menyangka kakanya ini ternyata sudah semakin dewasa.
"Abang gak marah sama daddy kan?." Tanya delia menatap lexis sendu.
Lexis menarik adiknya kepelukannya dan mencium pucuk kepalanya.
"Abang sayang sama mommy sama daddy, abang udah lupain kok." Jawab lexis dengan melepaskan pelukannya.
Delia tersenyum bahagia kemudian dia menarik lexis duduk disofa. Tangannya tak lepas melingkar indah ditangan lexis.
"Ada apa lexis?tumben kesini sayang?." Tanya ully tersenyum ke arah lexis.
"Ini omah lexis mau em minta tambahan uang 400ribu." Ucap lexis memggaruk tengkuknya karna malu masih meminta uang pada omahnya.
"Buat apa?." Tanya rizal bingung.
"Tadi waktu lexis jemput bos dibandara, ada anak kecil seumuran delia kayanya, dia nabrak lexis pas lexis lagi megang ponsel eh hapenya jatuh retak deh." Ucapan lexis membuat tubuh delia menegang. Begitu pun dengan kiya yang mendengar cerita delia tadi.
"Wait?Tadi abang kebandara?." Tanya delia menatap lexis tak percaya.
Lexis mengangguk. "Kenapa emang?." Tanya lexis bingung.
"Maaf bang maaf banget, gara-gara delia hape abang jadi retak." Ucap delia menyesal sedangkan lexis terdiam mencerna kata-kata adiknya ini.
Sesaat ia mengetahui baju yang delia pakai tadi.
"Oh jadi kamu, pantesan aja pas dateng abang berasa pernah liat." Ucap lexis dengan menjawil hidung delia.
"Maaf ya bang, nanti delia minta uang sama daddy buat gantiin ponsel abang." Ucap delia menatap lexis sendu.
"Udah gapapa kok, oh iya kamu ngapain ke indonesia?gak sekolah?." Tanya lexis mengacak rambut adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sejati Hanya Sekali [REVISI]
Fiksi Penggemar•Prolog Lo tau gak sih? Kalo lo itu datang ke kehidupan gue dan hancurin semua hidup gue, lo rusak harapan yang udah gue buat. -Arka Ali Maaf, kalau aku udah ngehancurin hidup kamu dan rusak semua harapan kamu. Aku bakal pergi, kamu perbaiki hidup k...