Chapter 22

29.3K 2K 38
                                    

Seperti yang prilly katakan ia akan menginap sementara dirumah mommynya setelah melahirkan. Bagaimana dengan ali?bahkan sampai detik ini prilly belum mengetahui jika ali sudah menikah kembali.

"Ih pipinya de letis embul aya onty yah." Ucap kia yang kini tengah berada dikamar prilly. Sedangkan prilly duduk berada disofa bersama ka fiza.

"Iyalah namanya juga anaknya, Kamu ini gimana sih?." Ucap fiza dengan mengangkat anaknya ke pangkuannya dan mencolek hidung kia.

"Antel ayi nya ana onty?ndak nen iyat dedek letis?." Tanya kia polos. Prilly menatap fiza dan tersenyum getir.

"Uncle ali kerja sayang sibuk." Jawab prilly tersenyum samar menghampirinya anaknya dan mencium kening anaknya.

Ditatapnya anaknya yang lebih dominan mirip dengan ali,ali yang memang turunan arab kini menurun pada wajah anaknya. Alis yang tebal yang dimiliki ali kini turun pada anaknya,bulu mata lentik ali bahkan menurun hanya saja bibir dan mata coklatnya yang dimiliki prilly menurun pada anaknya.

"Ndaa,ndaaa ia nen nya aya dedek letis ya." Ucap kia yang membuat prilly dan fiza terkekeh kecil mendengarnya.

"Iya aja deh buat kia mah." Sahut prilly yang membuat fiza tertawa kecil mendengarnya.

"Lexis mah lucu,kamu mah lucu tapi nakal." Ucap fiza menjawil hidung kia sedangkan kia hanya tertawa mendengarnya,mungkin ia tak mengerti.

"Lah,kamu malah ketawa dikasih tau." Ucap prilly tertawa kecil mendengarnya.

"Dia mah diomelin percuma bie,ngejawabnya cuma cengiran." Sahut fiza menggelengkan kepalanya,sangat aneh melihat kelakuan anaknya yang entah menurun pada siapa.

"Hahahaha aduh nurun ke siapa sih kia??ayahmu tidak begitu,bundamu juga." Ucap prilly mencubit gemas pipi kia sedangkan fiza hanya tertawa melihatnya.

Sejujurnya fiza bersyukur jika prilly tak pulang kerumahnya,karna ia merasa was-was jika prilly berada dirumahnya.

*CSHS*

"Mama mau kemana lagi sama kaia?pergi mulu." Suara pria yang membuat langkah keduanya terhenti dan menatapnya malas.

"Kamu urus saja istri barumu li,mama dan kakamu ingin menjenguk anak temen mama." Ucap resi pada ali yang berada diatas sedangkan ali mengernyitkan dahinya,karna tak biasanya mamanya mau menjenguk anak temannya.

Namun ia tak mau ambil pusing ia hanya mengangguk lalu berjalan ke arah mereka.

"Jika bertemu prilly sampaikan bahwa aku sibuk." Ucap ali dingin sedangkan resi hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat anaknya yang tak berubah.

"Aih mama ayoooo kaia kangen lexis eh." Ucap kaia lalu menutup mulutnya ketika ia mulai merasa keceplosan sedangkan ali mengernyitkan dahinya bingung tak biasanya sang kaka merindukan anak kecil yang bukan dari keluarganya.

"Lexis??siapa lexis??." Tanya ali bingung. Resi dan kaia terlihat kebingungan.

"Ah sudahlah mama dan kakamu harus pergi,assalamualaikum." Pamitnya lalu berlalu dari hadapan mereka.

"Waalaikumsalam." Gumam ali,ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan tanpa babibu ali mengikuti sang mama dengan memakai mobilnya dan mengikutinya diam-diam.

Ali mengernyitkan dahinya ketika ia merasa hafal dengan jalan ini namun ia berpikir jika rumah temen sang mama sejalur dengan jalan yang ia kenal ini.

Mobil kaia terhenti sehingga ali harus berhenti dengan jarak jauh.

"Inikan rumah mommynya si prilly??apa si prilly udah lahiran??." Gumam ali lalu ia melajukan mobilnya dan memasukinya kepekarangan rumah prilly.

Hendak mengetuk pintu namun suara didalam membuatnya menghentikannya.

"Aduh lexis tau gak,ibu alya kangen,udah seminggu gak ketemu."

Sebenernya siapa lexis??pikirnya ia ingin menguping sehingga tau yang sebenernya.

"Pril anakmu lexis menangis."

Jantung ali seketika berhenti berdetak,anakmu??anakmu??lexis??anaknya ia menggeleng tak percaya.

Ali memasuki kembali mobilnya dan meninggalkan pekarangan rumah latuconsina.

*CSHS*

Tanpa terasa kini sudah sebulan kelahiran anaknya. Ia belum juga dan hari ini ia berniat pulang namun ia tak ingin membawa lexis karna ia berniat jika anaknya sudah berumur 5 bulan ia akan membawanya pulang.

"Sayangnya mommy sama bunda fiza dulu ya sayang,mommy pulang dulu bawa baju." Ucap prilly mencium pipi gembul lexis.

"Hati-hati kamu bie." Ucap ully tersenyum ke arah anaknya,lalu prilly pamit dan menuju mobilnya.

Jantungnya berdegub kencang entah mengapa ia merasa akan terjadi sesuatu namun ia menepis semua pikirannya.

Kini tanpa terasa mobilnya sudah memasuki pekarangan rumahnya. Mobil ali??pikirnya. Ya ali berada dirumah. Lalu ia keluar dengan jantung berdegub kencang.

Prilly membuka pintu,dilihatnya rumahnya sepi lalu ia menghela nafasnya lalu menutup kembali pintu,saat berbalik ia mendapati tubuh tegap berdiri dihadapannya. Perlahan prilly mendongakkan kepalanya.

"A..ali?." Ucap prilly gugup karna ali menatapnya tajam.

"Mana anak gue?." Pertanyaan ali membuat jantung prilly berdegub kencang.

"Ta..tau dari mana?." Tanya prilly menunduk takut.

"Jawab aja!!!." Bentaknya sedangkan prilly menahan air matanya.

"Di..dirumah mo..mommy." Jawab prilly tertunduk takut.

Tiba-tiba saja ia merasa tangannya ditarik kasar. Ya ali menariknya hingga kamarnya. Sesampai dikamarnya prilly dibanting. Mungkin ini yang akan terjadi sesuatu,pikir prilly.

"BAWA ANAK GUE KESINI!!!!." Teriaknya tepat didepan wajah prilly sedangkan prilly menggeleng lemah.

"Ak..aku belum terlalu bisa mengurusnya li,aku akan kembali setelah dia berumur lima bulan li." Jawab prilly bergetar. Tangan ali mengepal keras.

"Siapa nama anak gue??." Tanya ali datar dan menatap prilly tetap tajam tak ada yang pernah berubah.

"Alexis Angelo Latuconsina Syarief." Jawab prilly menahan tangisnya. Ali tersenyum sinis mendengar nama akhirnya terselip.

"Bagus. Dia akan menjadi keturunan syarief." Ucap ali tersenyum sinis.

"Sayang kamu dimana?." Teriakan amanda dari luar membuat prilly mengernyitkan dahinya bingung.

Tak lama terdengar pintu terbuka dan terlihat amanda memakai baju sexy. Prilly menahan sakitnya melihat ali yang memang bertelanjang dada dan amanda yang memakai lingeri.

"Dan lo harus tau!!Amanda,resmi jadi istri gue!."

*CSHS*

Minat next??vomment!!!

Cinta Sejati Hanya Sekali [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang