Hari pun sudah malam,aku baru saja menyelasaikan acara memasakku untuk makan malam,ali nampaknya belum pulang juga,aku hanya takut jika ia kembali mabuk dan kembali memperkosaku.
Lebih baik aku makan saja dari pada penyakit lambungku kambuh,selesai makan aku mencuci piringnya.
Aku menutup makanannya dengan tudung saji. Selesai didapur aku bersantai disofa dengan menonton tv. Sudah lama aku tak menonton hehe.
Huh ngantuk sekali rasanya,jam berapa sekarang??aku menoleh ke arah jam dinding,mataku melebar saat melihat jam sudah pukul 12 dan ali belum juga pulang.
Astaga mengapa firasatku tak enak. Aku bangkit dan menoleh kearah jendela yang sama sekali tak ada mobil ali.
Sudah satu jam aku berdiri khawatir disini kini jam sudah menunjukkan pukul 1 malam.
Tak lama saat itu suara mobil terdengar dengan cepat aku berlari namun langkahku terhenti karna pintu terbuka menampakkan ali yang sempoyongan. Apakah ini firasatku karna aku akan diperkosa kembali.
"PRILLY?." Ucapnya setengah sadar menghampiri namun aku dengan cepat berlari menaiki tangga. "MAU KEMANA LO???." Teriaknya. Sepertinya dia mengejarku.
Aku masuk kedalam kamarku dan mengunci kamarku dengan perasaan takut. Aku benar-benar tak mau diperkosa secara brutal oleh suamiku.
Ketukan pintu secara keras membuatku tersadar akan ada ali didepan kamarku.
"BUKA PINTUNYA PRILLY SAYANG." Ucapnya dari luar. Aku menggelengku tak sadar bahwa kini aku sudah menangis. "Buka atau gue buka pakai kunci cadangan?hah?." Pertanyaannya membuatku membelalakkan mataku. Aku lupa bahwa kamarku mempunyai kunci cadangan.
Benar. Ali membukakannya dengan kunci cadangan aku berlari memasukki kamar mandiku dan menguncinya.
"Kau dimanaaa???." Racaunya tak jelas. Yaallah tolong hambamu ini. Aku menangis tertahan jika ali mendengar maka semuanya hancur. "Ah sepertinya kau dikamar mandi hahaha." Ucapnya membuatku semakin takut.
BRAKK!!
Ali mendobraknya,ali mendobraknya iya ali mendobraknya dan menatapku tajam. Aku mundur perlahan namun sialnya aku terduduk dicloset.
"Beraninya hah kau kabur?." Tanyanya mengelus pipiku. Bau alkohol dari mulut ali benar-benar membuatku ingin muntah. "Apa kau lupa?jika aku sedang mabuk,berarti kau pe-mu-as-ku." Ucapan ali membuatku tersadar tentang ucapannya tempo hari. Aku menggeleng kuat.
"Tidak ali aku tidak mau." Ucapku memasang wajah memelasku.
"GUE GINI KARNA NYOKAP MAKSA BUAT BIKIN CUCU!!!." Bentkanya dengan duduk dipangkuanku. Ali mencengkram lenganku dengan satu tangannya. Dan tangan satunya mencengkram rahangku.
"Aku tak mau ali,aku tak mau." Ucapku lirih. Air mataku terus keluar. Rasa takutku kini menghampiriku.
Ali menghiraukan ucapanku ia mencium bibirku secara kasar namun aku tak tinggal diam,kepala ku bergerak kekanan dan kiri.
Berhasil. Ali melepasnya namun matanya menatapku tajam. Aku menunduk takut namun ia mencengkram rahangku.
PLAKK!!
Astaga. Ya allah bantu aku sekarang. Aku menangis sangat susah memegang pipiku yang memanas karna lenganku ditahan oleh ali.
Ali mengangkat daguku kasar lalu menciumnya kembali secara kasar. Aku menangis hanya bisa menangis aku salurkan.
Dan malam ini adalah malam terburuk untuk kesian kalinya. Aku memejamkan mataku kuat-kuat. Aku bagaikan pelacur ya walau pun ali suamiku namun perlakuannya membuatku berpikir bahwa aku adalah pelacur pemuasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sejati Hanya Sekali [REVISI]
Fanfic•Prolog Lo tau gak sih? Kalo lo itu datang ke kehidupan gue dan hancurin semua hidup gue, lo rusak harapan yang udah gue buat. -Arka Ali Maaf, kalau aku udah ngehancurin hidup kamu dan rusak semua harapan kamu. Aku bakal pergi, kamu perbaiki hidup k...