Chapter 17

26.8K 2K 28
                                    

Kini semua sudah berkumpul diruang keluarga. Dengan terpaksa ali harus berakting mesra bersama dengan prilly. Walau dihati prilly sangat bahagia karna bisa bermesraan dengan walau hanya akting.

Keluarga mereka ralat orang tua mereka selalu tersenyum bahagia. Ali hanya tersenyum kecil,prilly tersenyum senang.

"Bener deh mama sama mommy udah gak sabar liat cucu kita." Ucap resi dengan nada hebohnya tak kalah heboh dengan ully.

"Bener banget ih,apa lagikan prilly kaya barbie sedangkan ali ganteng kaya pangeran,nanti anaknya kaya gimana?ih gak sabar deh." Ucap ully yang membuat seisi ruangan terkekeh kecil.

"Mom alay deh,plis mom inget umur." Sahut adhit dengan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang ibu.

"Em bener banget tuh kata si adhit mom,ayolah mom jangan heboh." Sambung brandy dengan nada merengek sedangkan yang lain hanya terkekeh mendengarnya.

"Ah iya ali sampai lupa,hari ini ali sama prilly pulang ya." Ucap ali yang membuat semuanya terdiam.

"Ko pulang sih li?." Tanya rizky kaka ali menatap ali bingung.

"Gak tau nih soalnya prilly pengen pulang terus,iya gak sayang?." Tanya ali pada prilly. Sedangkan prilly tersenyum lalu mengangguk kaku.

"Yah padahal masih pengen ngumpul,yaudah deh gapapa." Ucap ully mengelus kepala anaknya penuh kasih sayang.

Mereka kembali melanjutkan mengobrol sehingga sampai pada jam 4 sore. Ali dan prilly izin pulang. Sebetulnya prilly tak ingin karna tatapan tajam ali menandakan ia tak betah berlama-lama disini dengan ragu prilly mengangguk.

"Ko pulang li?aku masih mau ngumpul sama keluarga." Ucap prilly lembut tak lupa senyuman indahnya.

"Gue ogah seranjang sama lo!!." Jawaban ali cukup membuat prilly mengangguk paham. Mobil ali kembali diisi dengan keheningan.

Akhirnya setelah tak sampai 30 menit mereka sampai. Ali turun lebih dulu meninggalkan prilly yang kesusahan karna perutnya semakin besar.

Prilly memasuki rumahnya melihat ternyata ali sudah memasuki kamarnya. Dengan pelan prilly menaiki tangga.

"ARRGGHHH!!!PRILLYYYYY!!!." Teriak emosi ali saat keluar kamar membuat prilly yang hendak membuka pintu menoleh kearah kamar ali yang berada disebelahnya.

Prilly memasuki kamarnya takut karna ali tengah emosi,ia tak ingin anaknya kenapa-napa,lebih baik ia tersakiti dari pada anaknya.

BRAK!!

Ali membuka pintu prilly dengan kasar. Ia menatap tajam ke arah prilly yang menunduk takut. Entahlah ali marah karna apa yang jelas ia benar-benar bingung.

"A..a..ada..a..ap..a li?." Tanya prilly menatap ali takut karna kini ali sudah ada dihadapannya.

"Seandainya lo gak ngandung anak gue!!Lo habis sama gue!!!." Bisik ali dengan nada menahan emosinya.

PLAKK!!

PLAKK!!

Pipi prilly keduanya memanas. Kedua pipi prilly ditampar oleh suaminya sendiri. Prilly menangis dengan memegang kedua pipinya.

"Gara-gara lo!!!Amanda marah sama gue karna kemarin!!Lo setujuin nginep dirumah mommy!!." Ucap ali menunjuk wajah prilly dengan telunjuknya.

"Ma..ma..af li." Ucap prilly lirih namun masih terdengar jelas ditelinga ali.

"Percuma lo minta maaf semuanya gak bakalan balik ke semula,DAN??." Ucapan ali menggantung dan mencengkram rahang prilly keras. "Dan sampai amanda bener-bener gak mau nemuin gue selama seminggu!!Lo liat aja!!." Ucap ali dengan menghempaskan kepala prilly lalu ali keluar kamar prilly.

Prilly duduk ditepi ranjang dengan memegang kedua pipinya yang memanas dan rahangnya yang nyeri karna cengkraman ali tadi.

"Salahku apa li?."

*CSHS*

Memasuki 8 bulannya kehamilan prilly. Ia bersiap akan berbelanja baju anak bersama jeha. Dan sudah sebulan ali tak pulang entah kemana yang jelas prilly merasa tenang karna tak ada yang menyiksa fisiknya.

Kini prilly tengah menunggu jeha diruang tamu sesekali ia tertawa kecil saat mengelus perutnya yang besar. Bayi yang berada didalamnya mulai bergerak lincah.

"Anak mommy kayanya cowok deh,soalnya lincah banget hihihi." Ucap prilly terkekeh kecil. Pernah ia periksa USG namun sang bayi tak mau menunjukkan kelaminnya yang ada ia mengumpet sehingga membuat dokter tak bisa melihatnya.

Teringat akan bulan depan. Ali dan amanda akan mempersiapkan pernikahan. Dan apa selama sebulan tidak pulang karna sibuk dengan pernikahannya dengan amanda??Ah ya sudah tak apa ia siap dimadu.

Namun hatinya begitu sakit. Jika suatu saat ia pergi apa ia rela meninggalkan anaknya bersama ayah kandung dan ibu tiri??yang sering ia dengar ibu tiri tak sebaik ibu kandung,ya memang ibu kandung karna yang mengandung kita,sedangkan ibu tiri??bisa dibilang pengurus kita,tapi tak semua ibu tiri ada juga yang baik.

Tetap saja prilly tak ingin anaknya jatuh kepada orang yang salah. Ia ingin anaknya jatuh kepada orang yang benar.

Tiinn..Tiinn..Tiinn..

Suara klakson jeha membuatnya tersadar dari lamunannya dan dengan segera ia bangkit dan berjalan keluar tak lupa rumah ia kunci.

Ia masuk ke mobil jeha dengan senyum cerianya,begitu pun dengan jeha. Sudah 5 bulan jeha tak menyupir sendiri. Karna kini ia pun tengah mengandung yang kela bulan.

"Aduh bumil makin hari nih pipi makin tembem aja." Ucap jeha mencubit pipi chubby prilly sedangkan prilly hanya terkekeh melihatnya.

"Dan kau tak kalah cantik je,bahkan kau terlihat gendut." Ucapan terakhir prilly membuat jeha membelalakan matanya tak percaya.

"Ish aku langsing tau." Ucap jeha ketus sedangkan prilly hanya terkekeh kecil melihatnya.

*CSHS*

Ali disimpen dulu ya.
Minat next??vomment:)

Cinta Sejati Hanya Sekali [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang