Chapter 15

27.2K 2.1K 30
                                    

AuthorPOV.

"KAU KURUNG SELAMA SATU MINGGU!!." Ucapan ali membuat prilly menatapnya tak percaya dan menggelengkan kepalanya dengan keras.

"Ak...aku mohon jang..."

BRAAKK!!

Prilly terduduk dilantai nasibnya kini hanya berdiam diri dikamar entahlah bagaimana jika makan mungkin ia akan mati bersama anaknya.

Prilly duduk ditepi ranjangnya menangis,lagi,lagi ali menyakitinya. Ia tak habis pikir dimana sebenernya otak lelaki itu apa jangan-jangan ia tak punya otak sehingga orang hamil ia siksa.

Tangan mungilnya mengelus perutnya yang membuncit ia tersenyum bahagia walaupun hatinya sakit.

"Bertahan untuk mommy dan daddy ya sayang." Ucap prilly lalu ia merebahkan tubuhnya yang terasa lemas akibat menangis dan siksaan oleh suaminya sendiri.

*CSHS*

Ali membuka pintu kamar prilly,hari sudah malam ia memberikan makanan pada prilly. Ya ini sudah 3 hari selalu begitu,pagi,siang,malam selalu memberikan makanan pada prilly. Entahlah apa yang ada dipikiran ali sampai sebegitunya pada prilly.

"Nih makan!." Ucap ali sembari menyodorkan sebuah piring kearah prilly.

Prilly tersenyum lalu mengambilnya. Sedangkan ali berlalu dan kembali dengan membawakan segelas air. Ali duduk disofa kamar prilly. Jika sudah selesai makan piring dan gelasnya akan ali bawa keluar kembali.

Setelah selesai makan,ali langsung keluar tanpa sepatah kata pun. Prilly menangis dengan senyuman manisnya.

"Aku rindu kehidupanku." Ucap prilly dengan memeluk lututnya dan menelungkupkan wajahnya. Ia berfikir mengapa ada orang sejahat ali,sebegitunya pada istrinya.

Prilly mengelus perutnya,ia harus bertahan demi buah hatinya yang dibuat secara brutal oleh ali. Jika kalian bertanya apa prilly mencintai ali?Ya prilly mencintai ali,tapi apa ali membalas rasa cinta prilly??jawabannya adalah tidak,membenci yang ada tetapi prilly selalu yakin jika ali akan mencintainya entah itu kapan yang pasti ia selalu yakin.

Prilly tak pernah berharap ali mencintainya,ia hanya berharap ali selalu berlaku lembut kepadanya tak pernah kasar. Semenjak prilly menikah kulitnya yang dulu putih mulus kini berganti dengan luka-luka. Tapi jika keluar ia selalu memakai pakaian panjang dan wajah yang bertapak lengan lima jari ali selalu ia tutupi dengan make upnya.

Senyum. Itu yang selalu prilly lakukan setiap hari,mau disiksa,mau dimaki oleh ali tapi ia selalu tersenyum.

*CSHS*

Ini tepat satu minggu prilly dikurung,ia tersenyum bahagia karna sebentar lagi ia akan keluar dari kamar.

Pintu kamar prilly dilihat ali memasuki dengan wajah datarnya tak pernah ada ekspresi. Ia berjalan ke arah ranjang prilly.

"Kalo lo mau pergi dan tanpa izin gue jika gue dirumah,nasib lo akan seperti ini kembali." Ucap ali penuh penegasan.

"I..iya li a..ak..aku janji bakalan izin kalo kamu dirumah." Ucap prilly menunduk paham.

"Bagus." Ucap ali lalu keluar dari kamar prilly sedangkan prilly tersenyum bahagia.

Ia akan memasak dengan cepat ia keluar dari kamar hendak turun namun langkahnya terhenti.

Cinta Sejati Hanya Sekali [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang