Chapter 53

27.6K 2.4K 82
                                    

Hari ini lexis sudah dibolehkan pulang hanya saja perban dikepalanya belum boleh dibuka. Dokter bilang minggu depan,baru boleh dibuka.

Mereka keluar dari ruangan. Lexis yang berada digendongan ali sedari tadi bercanda bersama prilly yang berada dibelakangnya.

"Ali!Prilly!." Teriakan itu membuat keduanya berhenti dan menoleh ke arah belakang yang memanggil mereka.

Cassie. Orang itu memanggil keduanya. Prilly menghela nafasnya ia sangat malas jika bertemu dengan wanita yang berada dihadapannya.

"Prill gue mau minta maaf." Ucap cassie memegang lengan prilly namun prilly hanya diam.

"Cassie nunggu waktu yang tepat aja,gue gak mau ada keributan." Sahut ali pada cassie.

"Tapi li gue cuman mau minta maaf doang." Ucap cassie lirih.

"Mungkin prilly masih belum nerima kejadian lexis,nanti lagi." Jawab ali kemudian menarik lengan prilly keluar dari rumah sakit.

Mereka memasuki mobilnya,selama perjalanan prilly tak banyak bicara ia hanya terdiam menatap keluar jendela.

Lexis yang berada dipangkuan prilly menatap prilly heran karna tak biasanya prilly terdiam.

"Daddy." Panggil lexis. Ali menoleh seraya tersenyum ke arah anaknya.

"Kenapa nak?." Tanya ali lembut.

"Mommy kok diem aja,emang tante tadi kenapa?." Tanya lexis dengan menatap ali polos.

"Gak ada kok sayang." Jawab ali walau dalam hati ali sangat kesal dengan cassie.

Mereka sampai dirumah kediaman latuconsina. Banyak yang menyambut mereka namun prilly hanya memberikan lexis pada orang tuanya kemudian pergi menuju kamarnya.

Tanpa banyak bicara ali mengejarnya,dilihatnya prilly melemparkan tas bajunya sembarang.

"Sayang hey kenapa sih?." Tanya ali menahan lengan prilly. Prilly sama sekali tak menatap ali.

Ali membalikkan tubuh prilly dan tersenyum lembut ke arah prilly.

"Kenapa sayang?." Tanya ali kembali.

Bukannya menjawab prilly malah menangis. Tentu saja membuat ali terkejut bukan main.

"Loh?sayang hey kenapa??." Tanya ali panik.

"Ka..kamu jah..jah..at!!." Teriak prilly membuat ali semakin bingung.

"Ak..aku??aku salah apa?." Tanya ali masih bingung.

"Ka..kamu malah narik tangan aku!!Aku kan pengen maafin cassie." Jawaban prilly membuat ali menghela nafasnya lega,setidaknya ia tak berbuat apa-apa.

"Maaf ya sayang,abisnya aku liat ekspresi kamu makanya aku ajak pulang." Ucap ali memeluk prilly dan disandarkan kepalanya di dada bidangnya.

Prilly menangis dipelukan ali.

"Pokoknya aku gak mau tau!!besok anterin aku kerumah sakit!." Ucap prilly memanyunkan bibirnya kesal.

"Iya bumil,bumil sensi amat sih." Jawab ali dengan tatapan menggodanya.

"Udah ah aku mau ganti baju,sana hus." Usir prilly sedangkan ali mendengus kesal. Pintu kamar tertutup.

"Liat dikit sayang!." Teriak ali dari luar kamar.

"PUASA ALIBABA!!!." Teriakan prilly membuat ali memajukan bibirnya sebal.

Ia segera menghampiri anaknya yang tengah bermain dengan keluarganya.

"Kenapa prilly?." Tanya resi menatap anaknya tajam.

"Ngambek doang,tadi dia pengen ngomong sama temennya cuman ali tarik tangannya langsung pulang." Jawab ali menyengir kudanya sedangkan resi mencubit anaknya kesal.

"Awas kalo macem-macem!." Ucap resi menunjuk ali sangar sedangkan ali hanya bisa mengelus dadanya,sabar.

Tak lama prilly turun dengan rambut yang dikuncir membuatnya tambah cantikk.

"Mom." Teriak lexis,prilly segera berlari kecil menghampiri lexis dan memeluknya erat.

"Onty ii itu jidatnya lexis masih sakit?." Tanya kiya dengan nada polosnya.

"Iya sayang jidatnya masih sakit,jahitannya masih basah." Jawab prilly tersenyum ke arah kiya.

"Lexis sakit gak?." Tanya kiya beralih pada lexis.

"Sakit lah,pusing kepala lexis kaya muter gini." Ucap lexis dengan memutar kepalanya yang membuat mereka yang melihatnya tertawa.

Tanpa prilly sadari ali sedari tadi merekam video mereka.

"Sayang jangan diputerin dong kepalanya,nanti nambah pusing." Sahut ali dari sofa yang sedang bersandar lelah.

"Eh iya belum minum obat nih,kamu makan dulu ya?." Tanya prilly pada lexis yang berbaring dipahanya.

"Lexis pengen makan nasi goreng seafood buatan mommy." Jawab lexis dengan nada merengek yang membuat prilly gemas.

"Yaudah mommy masak dulu,sana kamu sama daddy dulu,masih pucet sana ke daddy." Ucap prilly dengan membantu lexis bangkit. Ali melambaikan tangannya ke arah lexis.

Dengan cepat lexis berlari ke arah ali dan memeluknya. Oh iya soal mama eci sejak tadi sudah kembali ke kamarnya.

"Pusing." Rengek lexis berbaring dipaha ali.

"Nanti minum obat abis itu bobo ya." Ucap ali mencium pipi lexis.

"Eh lexis udah pulang." Sapa kirun yang datang bersama fiza dengan membawa barang belanjaan.

"Gimana li keadaannya?." Tanya fiza duduk disofa dua bersama kirun.

"Alhamdulillah baik,cuman katanya masih pusing." Jawab ali mengelus rambut lexis yang mulai gondrong.

"Makanya kepala tuh jangan dijedotin lexis." Sahut kirun yang membuat lexis yang mendengarnya langsung mendengus kesal.

"Biarin,lexis kan pengen kaya master limbad." Jawab lexis menjulurkan lidahnya ke arah kirun.

"Jiahh limbad,lambat kali." Lexis menggeram kesal,jika kepalanya tak pusing maka paman yang satunya itu akan ia siksa.

"Daddyyyy." Adu lexis dengan merengek kesal. Ali hanya tertawa kecil mendengarnya.

Perut kirun dicubit kecil oleh fiza sedangkan kirun hanya tertawa kecil mendengarnya.

"Dugaan kaka benerkan li?cassie mau ngerusak?." Tebak fiza yang membuat ali menghela nafas dan memijat pelipisnya.

"Lo ketemu cassie li?." Tanya kirun membelalakan matanya.

"Iya,dia dateng disebrang mall sambil nangis." Ucap ali ada nada kesal terselip diucapannya.

"Tapi li,randy itu siapa?." Pertanyaan fiza membuat ali menatap ke arah lexis kosong.

"Lexis sayang nih nasi gorengnya,eh ada ka kirun ama ka fiza." Ucap prilly membangunkan lexis kemudian duduk dan menyuapkan lexis makan.

"Astagfirulloh,godaan syaiton didepan mata." Ucap kirun seraya menutup matanya. Sedangkan mereka hanya tertawa melihatnya.

"Moya,moyaa kiya mau makan." Ucap kiya dengan menunjukkan makanan lexis.

"Eitss kamu puasa." Ucap kirun menggendong anaknya.

"Itu lexis gak puasa." Ucap kiya dengan mengerucutkan bibirnya sebal.

"Hahahaha lexis sakit kiya." Jawab ali tertawa mendengarnya.

"Gak adil." Ucap kiya dengan melipat kedua tangannya didepan dadanya.

Mereka hanya tertawa mendengarnya. Wajah kiya sedang marah seperti kirun sejak kecil.

Sisa keluarga lainnya sedang berbelanja,kirun dan fiza saja baru pulang belanja untuk baju lebaran,kalian udah belum?kalo belum minta nih ama daddynya lexis😄😄.

*CSHS*

Lexis itu maliq ya gaes😉😉
Ah ngetik panjang percuma nanti PG meraja lela😖😖
Next??vote 500+
Next??comment 60+

Cinta Sejati Hanya Sekali [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang