Chapter 51

28.1K 2.4K 77
                                    

CIIIITTT

BRAKKK

Tubuh prilly melemas,ia terduduk dilantai. Air matanya keluar begitu saja tanpa diminta. Ali terdiam ia melihat apa yang tadi ia saksikkan tadi.

"RANDYYYYYYYYYY!!!." Teriak cassie histeris. Ia berlari menuju sosok malaikat penolong lexis tersebut.

Ali segera membantu prilly berdiri dan segera menuju tempat lexis.

Randy. Nama itu penyelamat lexis. Jujur saja sejak tadi lexis memanggil kedua orang tuanya randy sudah berada didalam mobil tepat lexis berdiri. Ia sedang memantau mantan kekasihnya yaitu cassie. Namun firasat randy mengatakan ada sosok anak kecil yang akan terjadi sesuatu.

Saat melihat lexis berlari ia keluar dan benar saja. Sebuah truk menghampirinya dengan cepat ia berlari dan mendorong tubuh mungil itu namun naas tubuhnya tertabrak keras oleh truk yang sedang melaju cepat itu.

Lexis terdorong ia terjatuh dan kepalanya terbentur pada trotoar,hingga dahinya mengeluarkan darah.

"Randyyyyyyy banguuuunnnnnnnn." Teriak cassie menangis histeris saat melihat siapa yang menolong lexis.

"Cassie kita bawa ke rumah sakit!." Ucap prilly kemudian ali membawa randy kedalam mobilnya sedangkan prilly menggendong anaknya yang pingsan.

Tak henti-hentinya cassie meneriaki nama randy dan menangis histeris. Prilly mengecup dahi lexis dengan air mata yang juga berderai.

Tak lama akhirnya mereka sampai dirumah sakit dengan segera ali membantu cassie menggendong randy.

"Susterrr susterrr tolong temen saya suss." Teriak ali kemudian suster membawa bangkar*Aku lupa lagi😂*.

Prilly membawa lexis menuju ruang UGD tangisannya tak henti-henti berhenti. Tak lama ali menyusul dengan panik.

"Sayang." Suara ali membuat prilly menoleh dan memeluknya erat. Prilly masih tak bisa bayangkan bagaimana jika lexis yang berada diposisi randy.

"Semua gara-gara cassie!!." Desis prilly tangannya sudah mengepal emosi. Matanya menyiratkan penuh kebencian dan juga dendam.

Dalam hati ia bersumpah,akan membalaskan semuanya pada cassie. Randy dan lexis tidak akan masuk rumah sakit jika tidak karna cassie.

"Sabar sayang sabar,kita berdo'a aja ya." Ucap ali mengecup pucuk kepala prilly penuh kasih sayang.

Sudah sejam mereka menunggu namun dokter tak kunjung keluar tentu saja membuat ali emosi.

"Arrgh!!!Lama bangettt!!." Pekik ali dengan berjalan-jalan tak jelas dan sesekali melirik ruangan UGD yang kacanya hanya setengah.

Pintu terbuka,menampakkan seorang dokter keluar dengan membuka maskernya.

"Dok gimana anak saya dok?." Tanya prilly dengan nada tak sabarannya.

"Anak anda tidak apa-apa,hanya saja dahinya yang sobek akibat benturan terlalu keras sehingga membuatnya harus dijahit." Ucap dokter. Ali menghela nafasnya bersyukur anaknya masih bisa terselamatkan.

"Jahit dok??berapa jahitan?." Tanya ali dengan nada tak percayanya.

"20 jahitan." Ucapan dokter membuat prilly memeluk tubuh ali segera.

"Terima kasih dok,boleh saya menjenguk?." Tanya ali dengan merangkul prilly.

"Boleh tapi jika sudah dipindahkan ke ruang perawat." Ucap dokter dan kemudian dokter tersebut pamit.

Setelah lexis dipindahkan ali dan prilly memasuki ruangan lexis. Dokter tadi sempat mengatakan bahwa lexis pingsan dengan waktu yang tak bisa dipastikan.

"Sayang bangun ini mommy." Ucap prilly lirih. Ia mengecup lengan lexis penuh kasih sayang.

Keluarga mereka sudah dikabari membuat keluarga mereka terkejut karna tak percaya,padahal pagi-pagi tadi lexis masih terlihat ceria.

"Kamu gak mau main game di iphone??ayo main sama mommy." Sambung prilly dengan air mata yang kembali luruh melihat lexis walaupun keadaannya tak sebanding dengan randy.

Bicara soal randy,randy mengalami kritis dengan leher yang digips. Sedari tadi cassie dengan setia menemani randy. Ali sudah menjenguknya namun hanya sesaat kemudian ia kembali lagi ke ruangan lexis.

"Sayang makan yuk,kamu pikirin baby kamu juga." Ucap ali lembut ia membawakan sekotak nasi untuk istrinya.

Prilly menoleh ke arah ali dengan senyuman yang membuat ali ikut sakit melihatnya.

"Lexis belum makan hon." Ucap prilly menatap sendu ali.

"Lexis kan tidur sayang,nanti kalo bangun kita ajak makan ya." Jawab ali mengelus kepala prilly lembut.

Prilly mengangguk pelan. Kemudian ali menyuapkan makanannya ke dalam mulut prilly.

"Kamu gak makan?." Tanya prilly lembut tangannya terulur mengelus pipi ali.

"Aku puasa sayang,tanggung tinggal 4 jam lagi." Jawab ali tersenyum ke arah prilly. Prilly mengangguk paham.

Selesai menyuapi prilly. Ali duduk disamping prilly. Ia menarik kepala prilly untuk disandarkan didada bidangnya*inget PDH😂*

"Lexis kapan bangun hon?dia belum makan." Ucap prilly pelan namun masih terdengar jelas oleh ali.

"Kata dokter kan gak akan lama sayang,paling beberapa hari." Jawab ali mencium kening prilly singkat.

Tok..tok..tok

Suara ketukan pintu membuat keduanya menoleh ke arah pintu. Ali mengisyaratkan pada prilly untuk duduk disini saja,biar dia yang membuka.

"Elo?." Ucap ali datar.

"Aku mau ketemu prilly li,boleh?." Tanya nya dengan menatap ali was-was. Ali hanya mengangguk kemudian masuk yang diikuti dia dari belakang.

Prilly belum menyadari bahwa ali datang bersama seseorang.

"Hon...elo?ngapain?." Tanya prilly dingin.

"Maafin gue pril,gue tau gue salah,gue minta maaf pril." Ucapnya dengan memegang tangan prilly namun dengan cepat prilly tepis dengan kasar.

Prilly menahan air matanya mati-matian karna saat melihat wajah cassie bayangan anaknya yang hampir tertabrak kembali terekam.

"Pril gue janji gak akan ganggu hidup kalian pril,please." Pinta cassie sedangkan prilly hanya menangis dalam diam.

"Cas biarin istri gue tenang dulu,dia masih shok sama kejadian tadi." Ucap ali sedangkan cassie hanya mengangguk pelan kemudian pamit meninggalkan ruangan lexis.

Ali merangkul istrinya untuk duduk disofa dan memeluknya disandarkan nya ke dada bidangnya.

"Tenangin pikiran kamu sweety,nangis aja kalo emang tangisan kamu buat kamu tenang." Bisik ali ikut menangis melihat istrinya.

Prilly menggeram dalam tangisannya. Hatinya begitu emosi jika mengingat cassie.

Ali semakin mendekapnya agar emosi istrinya mereda. Dan tak lama tangisan itu terdengar menjadi sesenggukan.

"Sayang?." Panggil ali lembut.

Prilly mendongakkan kepalanya dan tersenyum miris ke arah ali.

"Maaf,aku cengeng." Ucap prilly pelan.

"Gak apa-apa sayang,menangislah sesuka hatimu,karna dengan tangisan semuanya akan kembali tenang." Jawab ali lembut. Prilly tersenyum matanya melirik lexis yang tertidur nyenyak.

"Aku kangen lexis." Ucap prilly pelan namun ali masih mendengarnya jelas.

Dalam hati ali menangis sekerasnya. Ia tak tega melihat prilly kembali menangis. Ia gagal membahagiakan istri dan anaknya.

*CSHS*

Cieee yang udah nyangka lexis ketabrak cie😂😂
Banyak yang bilang digantungin ga enak,lah mending digantungin coba author ditinggalin😂
Next?vote 500+
Next?comment 50+

Cinta Sejati Hanya Sekali [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang