Chapter 5

29K 2.7K 19
                                    

Prilly menghirup udara segar ia sudah lama tak menginjakkan dirinya di Indonesia. Rasa senang akan bertemu keluarganya semakin membuncah. Ia tak memberi kabar kepada keluarganya bahwa ia sudah sampai di indonesia.

Prilly keluar dari bandara dan mencari taxi,saat sudah mendapatkan taxi ia mulai menaikinya dan memberi alamatnya kepada supir taxi tersebut.

"Sudah sampai nona." Suara supir taxi membuyarkan lamunan prilly dan mengeluarkan uang untuk membayarnya.

"Kembaliannya ambil saja pak,terima kasih ya." Ucap prilly tersenyum lalu keluar dengan membawa koper-kopernya.

Prilly tersenyum melihat rumahnya yang sudah berbeda kini rumahnya semakin terlihat asri.

"Maaf nona mau kesiapa ya?." Suara satpam membuat prilly menoleh dan terkekeh kecil melihatnya. Satpamnya masih sama Pak Anwar,namun ia sepertinya sudah melupakan prilly.

PrillyPOV.

Lucu sekali satpamku ini sepertinya pak anwar lupa dengan wajahku,maklumlah terakhir bertemu itu kelas 6 SD dan sekarang aku sudah menjadi sarjana jadi aku maklumlah.

"Pak anwar bener gak inget saya?." Tanyaku dengan menahan tawaku sedangkan pak anwar nampak berpikir. "Bapak aku prilly putri bungsu latuconsina." Ucapanku kayanya membuat pak anwar buktinya dia melebarkan matanya tak percaya hahaha.

Pak anwar membukakan gerbangnya dengan wajah terkejut sedangkan aku hanya bisa terkekeh kecil melihatnya.

"Prilly masuk ya pak." Pamitku tanpa babibu aku langsung melangkah ke depan pintu rumah.

Sepertinya suasana rumah sedang ramai. Perlahan aku menekan bel rumah.

Sampai pintu terbuka dan menampakkan sosok yang selama ini aku rindukan sangat amat rindukan.

"MOMMYYYYYYY."

"BIEEEEEEEEEEE."

Teriak kami lalu berpelukan aku menangis haru dipelukan mommy,oh tuhan rasanya aku merindukan pelukan terhangat ini.

Mommy melepaskan pelukannya mommy menangis haru begitu pun aku.

"Ayo sayang masuk." Ucap mommy dengan membantuku membawakan koper.

Saat aku masuk seketika suasana hening awalnya sih ramai namun semua menatapku dengan tatapan tak percaya.

Daddy. Ya daddy berjalan ke arahku dengan mata berkaca-kaca lalu tanpa babibu aku memeluk my hero yang sudah sekian lama aku tak memeluknya.

"Daddy i miss you." Ucapku disela-sela tangisan bahagiaku karna dapat berkumpul kembali bersama keluargaku.

"My biee i miss you too." Jawab daddy melepaskan pelukannya dan mencium keningku. Oh tuhan biarkan aku merasakan hangatnya cium dan pelukan orang tuaku.

Aku tersenyum ke arah kaka-kakaku yang sedang menatapku tak percaya.

"Bieeeeeeeee." Teriaknya lalu memelukku. Betapa rindunya aku pada super hero ku yang saat sejak SD aku selalu dilindunginya tak akan membiarkanku lecet sedikit pun.

"I miss you brother." Ucapku saat mereka melepaskan pelukannya dan menatapku dengan tatapan rindu begitu pun aku.

"Kaka lebih merindukanmu." Jawab ka brandy atau brandon. Dia adalah segalanya bagiku walaupun sifatnya yang menyebalkan tapi aku tetap menyayanginya.

"Apa kau baru mengingat jalan rumahmu hm?." Tanya ka adhit oh rasanya aku ingin sekali menyumpel mulutnya dengan tissue. Bukannya bagaimana dia malah meledekku.

"Aku malu jika aku pulang tapi aku belum sukses." Jawabku ketus. Itulah impianku ingin sukses diparis dan pulang dengan membawa kesuksesanku pada keluargaku tapi takdir berkata lain.

Cinta Sejati Hanya Sekali [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang