"Lexis demam tinggi li,gue harap jangan terlalu banyak yang ngebebanin pikirannya ya." Ucap cemal dokter yang ali panggil sejak tadi. Ya cemal adalah sahabat ali sejak SMP. Ali memandang anaknya sedih.
"Yaudah,thanks ya bro." Ucap ali lalu cemal pamit sedangkan ali duduk disamping ranjang lexis. Hatinya terasa nyeri melihat anaknya yang ceria menjadi seperti ini.
Amanda memasuki kamar lexis dengan pakaian yang akan pergi. Ali mengernyitkan dahinya melihat amanda yang sudah bersiap akan pergi.
"Kamu mau kemana sayang?." Tanya ali mengelus kepala amanda penuh kasih sayang.
"Sayang hari ini aku ada kerjaan selama seminggu dan gak bisa nemenin kalian,gapapa kan?." Tanya amanda dengan menatapnya dengan tatapan memohon. Ali hanya bisa menghela nafas melihatnya.
"Kamu ini anak lagi sakit malah pergi,diam sajalah man." Ucap ali dengan tegas sedangkan amanda hanya menatapnya kesal lalu kembali kekamarnya dengan penuh kemarahan.
Ali menggelengkan kepalanya melihat kelakuan amanda. Diciumnya kening panas milik lexis.
"Mom,mom tis itut mom." Gumam lexis dengan memejamkan matanya. Ali lagi-lagi hanya bisa terdiam mendengar lexis mengigau memanggil nama prilly.
Sejujurnya ada perasaan aneh saat melihat prilly pergi meninggalkan rumah ini. Namun dengan segera ali tepis semua rasa tersebut.
Alexis Angelo Latuconsina Syarief. Anak usia 1 tahun yang pernah melihat aksi penyiksaan sang ayah terhadap ibunya. Tak baik kedua orang tua bertengkar dihadapan anak seusianya. Karna kejadian ini tak akan pernah lupa bagi sang anak. Tapi apalah daya,ali tak pernah menatap sekeliling saat menyiksa prilly dengan tangannya sendiri.
Bahkan tangannya sudah dipenuhi dosa. Karna bagaimana pun prilly tetap seorang wanita. Seorang wanita patut dihargai,bagi laki-laki menyakiti perempuan itu adalah dosa. Kalian-laki-laki- bayangkan jika ibu kalian disakiti oleh orang lain??apa kalian akan menerimanya??tidak!!. Maka dari itu jangan suka menyakiti perempuan.
Ali menahan air matanya melihat lexis yang terus memanggil sang mommy. Tak seharusnya anak umur setahun terpisah dengan orang tuanya.
*CSHS*
"Haduh ribet banget sih lo bocah-bocah!!pakai bajunya!!." Bentak amanda pada lexis. Sudah dua minggu lexis sembuh dan sifat cerianya tak ada kembali yang ada hanya ekspresi datar sama seperti ali.
Lexis mengambil kasar pakaian yang berada ditangan amanda dan memakainya. Lalu keluar dengan membawa foto prilly ditangannya.
"Morning jagoan daddy." Sapaan ali hanya dibalas wajah datar. Ali cukup menghela nafasnya,ia pikir ini hanya faktor turunan ali pada lexis.
Amanda menyiapkan makanan keduanya,amanda menatap kesal ali yang sedari tadi hanya bercanda bersama lexis walau pun tak ada tanggapan dari lexis.
"Sayang,sebulan kedepan aku ada acara dari kantor,izinin berangkat ya." Ucap amanda dengan nada memelasnya. Ali mengangguk lalu tersenyum sedangkan amanda berteriak kegirangan.
Lexis menatap tajam amanda dan ali yang sekarang tengah bermesraan entah mengapa ia merasa tak suka dengan kehadiran amanda.
Selesai makan pagi. Lexis dan keluarganya bersantai diruang tamu karna hari ini adalah hari minggu.
Ting..tong
Suara bel membuat ali dan amanda menatapnya bingung namun tak lama ali bangkit dan membukakannya untuk tamu tersebut.
"Mommy?." Gumam ali ketika melihat siapa yang datang sedangkan keluarga mommy hanya tersenyum melihat keterkejutan ali.
"Ah kau tak akan menyuruh mertuaMu masuk hm?." Suara rizal sang mertua membuat ali menggaruk tengkuknya dan mempersilahkannya masuk.
Keluarga latuconsina tengah berkunjung kepada rumah menantunya. Mereka belum tau menahu soal pernikahan ali.
"Prilly man....a??ini siapa?." Tanya ully menatap ali penuh penjelasan sedangkan amanda hanya tersenyum manis melihatnya.
"Hai tante,om saya istri Ali." Ucapan amanda membuat mereka menggeleng tak percaya sedangkan ali menundukkan kepalanya patuh.
"Ali!!!bicarakan diruang tamu private!." Ucap kirun penuh emosi dengan segera mereka menuju ruang tamu yang private.
Keluarga latuconsina kini mengelilingi ali. Beserta lexis yang berada dipangkuan brandy.
"Dimana prilly?." Tanya ully menahan tangisnya agar tak keluar. Ali diam tak bergeming.
"Jawab dimana bangsat!!." Bentak pedro tak tahan. Bisa dibilang pedro emosian.
"Prilly pergi." Jawaban ali membuat ully menangis dipelukan herfiza.
"Pergi kemana dia?." Tanya brandon datar.
"Ali gak tau." Jawab ali sesantai mungkin.
BUGH!!!
Satu pukulan mendarat dipipi ali. Kirun ya kirun kaka pertama prilly menonjok wajah ali sehingga terjatuh kesamping.
"Euman yun!!!." Pekik lexis menahan lengan kirun yang akan kembali memukul ali namun kirun tak tinggal diam ia menyuruh brandon menggendongnya lalu brandon mengambil lexis dan kirun terus memukul ali.
Hingga lengan besar milik rizal menahannya. Dan kirun menatapnya penuh tanya dan emosi yang masih meluap.
"Tak usah dipukul kirun,daddy yakin suatu saat karma menghampirinya." Ucap rizal dingin lalu menyuruh keluarga latuconsina pergi meninggalkan rumah ali. Hingga tersisa fiza dan lexis.
"Tunggu karma." Bisik fiza tersenyum sinis ke arah ali sedangkan lexis membantu ali walau pun wajahnya datar.
Ali tersenyum melihat lexis yang benar-benar malaikat penolong. Ali tak menyangka bahwa ternyata nama yang diberi prilly sanga indah dan membuahkan hasil yang baik.
"Astaga sayang kamu kenapa bisa bonyok?." Pekik amanda ketika melihat ali keluar dengan menggandeng sikecil lexis yang disampingnya.
Lexis berlalu saat amanda datang. Ali hanya terlihat menghela nafas kemudian tersenyum lalu menggeleng ke arah amanda.
"Aku bawain obatnya ya,tapi kamu obatin sendiri soalnya aku harus udah pergi." Ucap amanda belum ali menjawab ia sudah pergi mengambilkan kotak P3K. Dan kembali lalu memberikannya pada ali yang bersandar ditepi ranjangnya. "Aku pamit ya sayang,love you." Ucap amanda mengecup bibir ali singkat kemudian berlari keluar dengan membawa tas yang berisikan baju.
"Love you too." Gumam ali lalu dengan telaten ia membersihkan lukanya.
*CSHS*
Minat next??Vomment:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sejati Hanya Sekali [REVISI]
Fanfic•Prolog Lo tau gak sih? Kalo lo itu datang ke kehidupan gue dan hancurin semua hidup gue, lo rusak harapan yang udah gue buat. -Arka Ali Maaf, kalau aku udah ngehancurin hidup kamu dan rusak semua harapan kamu. Aku bakal pergi, kamu perbaiki hidup k...