7. Crazy Plan

703 33 0
                                    

Alina.

"You look so perfect standing there in my American apparel underware And i know now, that im so down, your lip-"
Nyanyianku terhenti karena mendengar suara pintu kamarku yang terbuka dengan tiba-tiba.

Cekrek

"AaaAaa!!"
Teriakku spontan dan langsung menarik selimut yang ada dihadapanku. Tenang aku masih pakai baju, itu tindakan spontan.

"Alah Lex hobi banget ngagetin orang sih"
Gerutuku dengan tampamg datar.

Dan ternyata Alexi Aglerlah yang meringis dengan wajah kikuk yang kali ini terukir aneh di wahajnya.

"Ya maaf, gak niat ngagetin sebenernya, nih aku bawain"
Alexi menyodorkan sebucket bunga mawar kuning yang tangkainya dililit oleh pita biru.

Aku tertegun saat sebucket mawar itu ia serahkan padaku. Kurang romantis gimana coba? Kadang-kadang aku juga heran, kenapa cowo seromantis dia nggak punya pacar dan masih mempertahankan status jomblo di dirinya.

"Uluh...sahabat paling pengertian"
Kataku beranjak dari kasur lalu memeluk Alexi sekejap.

"Lepasin Al sesak bodoh"
Protes Alexi yang berusaha mendorongku menjauhi tubuhnha.

Aku terkekeh pelan lalu melepaskan pelukanku yang nyatanya mematikan.

"Kenapa harus kuning? Kan lebih cantik mawar merah atau pink"
Ucapku sambil mencium aroma wangi dari bungan mawar yang Alexi bawakan.

"Buat apa coba. Okelah kalu pink tua itu melambangkan ucapan terimakasih nah kalau merah buat apa Al, aku aja nggak cinta sama kamu"
Ujarnya yang memegang kedua pundakku.

Aku membalas ucapan Alexi senyum kecut.

"Sarapan dulu sini"
Tawar ibu yang tiba-tiba saja muncul dari balik pintu, dan dengan kedua tangan ibu yang membentang menghadangku saat hendak keluar kamar.

"Oh iya tante"
Ucap Alexi dengan senyum sopan kepada ibu.

Ini bocah kenapa harus mau diajak sarapan sih, udah deh pasti ibu bakal tanya yang enggak-enggak ke Alexi. Aku melirik Alexi tajam, tapi ia tidak menggubris lirikanku dan malah melenggang pergi mengikuti ibuku.

"Lex jangan ceritain yang macem-macem, awas aja"
Bisiku mengancam.

"Emang mulutku comberan? "
Celetuk Alexi dengan senyum liciknya.

●•♬●•

Alina.

"Risha, kamu main lari aja sih, Rish!!"
Teriakku berlari mengejar Varisha dan ya aku menggapai lengan Varisha karena panggilanku beberapa kali yang tidak digubrisnya.

"Oh Al. Ayo ke kelas bareng"
Ucap Varisha bersamaan dengan melepas earphone yang melekat di kedua telinganya.

Pantesan. Percuma juga mau neriakin dia samapai kepala sekolah geleng-geleng, orang telinganya disumpel pakai earphone.

"Al besok jadi kerja kelompok kan? Tapi nanti kita ngerjain dirumah siapa?"
Tanya Varisha tanpa menatapku, ia masih sibuk menggeser daftar play list di ponselnya.

"Aduh iya ya, aku sampai lupa, emm..anggota kita siapa aja sih?"

"Kan satu kelompok 2 orang, yaudah kita berdua aja"
Kata Varisha lalu menjawil hidungku genit.

Ia bergumam tidak jelas sambil menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan mengikuti alunan musik yang sekarang ini ia putar.

"Oke, besok malem aku jemput kamu ya, ngerjainya dirumahku aja"
Kataku menaik turunkan alis. 

Same MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang