ISS 4

377 56 13
                                    

"Me..meninggal? Kenapa?". Cherry menatap luna dengan perasaan sedih melihat luna menangis seperti ini.




"Jaxon penyebab nya"





"Jaxon?". Cherry mengerutkan keningnya. Ah,dia bahkan belum tau siapa itu jaxon.

"Ya,jaxon itu adalah adik laki laki justin. Usianya masih sangat kecil". Luna mengangguk dan menatap cherry.

"tapi kenapa kakaknya justin meninggal karna jaxon?". Raut wajah cherry semakin bertambah bingung.

Bagaimana bisa anak laki laki seusia jaxon dapat menyebabkan orang lain meninggal? Itu sungguh tidak masuk akal.

"Justin yang--". Belum sempat luna melanjutkan pembicaraan nya,terdengar suara klakson motor dari bawah,sangat terdengar jelas karna jendela kamar sedikit terbuka.



"Tin..Tin".



Luna segera berlari menuju balkon kamarnya. Dari atas,luna bisa melihat justin yang sedang melepas helm nya.

"Non, ada teman non datang". Teriak maid dirumah luna.

"Iyaa,suruh masuk aja bi". Balas luna.

Cherry menatap luna kebingungan,luna masih melihat kearah jendela kamar. Sampai akhirnya luna berbalik badan dan mengatakan "Justin dateng cher"

"Hah justin?". Cherry bingung dibuatnya, untuk apa justin datang kerumah luna? Dan bukannya tadi dia habis manggung?

Beberapa argumen terus muncul difikiran cherry.


Luna berjalan keluar kamar untuk menemui justin dibawah, cherry pun mengikuti luna dari belakang.

Dengan kaus santai nya,mereka berdua menghampiri justin yang tengah duduk di ruang tamu dan masih memakai pakaian seragam.



"Just". Sapa luna.

Justin menengok kearah mereka berdua dan mengembangkan senyumnya "Eh hai".

Betapa bingungnya justin melihat cherry juga ada dirumah luna. Begitupun cherry,diapun bingung mengapa justin bisa ada dirumah ini.

Justin dan cherry saling berpandangan satu sama lain.

"Minjem catetan ya?". Luna menebak tujuan justin datang kerumahnya. Memang seperti itu,justin selalu datang kerumah luna untuk meminjam semua catatatnnya saat dia tidak masuk sekolah.

Luna dan justin,adalah sahabat. Mereka berteman baik sejak 2 tahun belakangan ini. Tapi,saat kejadian itu tiba,sikap justin perlahan memudar.

Mereka masih tetap bersahabat,hanya saja kurang lekat seperti dulu.

"Iya lun". Justin mengagguk.

"Tadi ngga nyatet kok,cuma ulangan mtk,lo pasti gapunya catetan mtk kan? Sebentar ya gue ambil buku nya dulu". Luna seakan sudah hafal dengan keseharian dan sifat justin.

Luna pun bergegas naik keatas menuju kamarnya,dan sebelum ia melangkahkan kakinya,ia berbicara " Cher temenin justin dulu ya". Cherry pun hanya mengangguk ragu.


Duduklah cherry disebelah justin. Pakaian seragam justin masih lengkap ia kenakan, mungkin sehabis manggung ia langsung menggantinya dengan pakaian sekolah.

Justin terdiam,begitupun juga cherry. Sampai akhirnya justin memulai pembicaraan. "Suka banget diem". Pandangan justin lurus kedepan tanpa menatap cherry seakan dia menyindirnya.

Cherry bingung harus berkata apa. Dan lagi,cherry membungkam mulut nya seperti ada yang mau ia keluarkan.

"Gimana keadaan adik lo?". Kini justin memberanikan untuk menatap cherry.

Idiot SuperStar✌(j.b)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang