Didedikasikan untuk bizzzlle
~~~~♡~~~~
"Ehm den,makanan nya udah siap". Ucap bi jeni. Justin dan jaxon pun mengangguk.
Bi jeni menyiapkan dua piring nasi untuk keduanya. "Den justin mau lauk yang mana?". Tanya bi jeni yang masih memegang piring berisikan nasi. "Udah sini biar gue aja yang ambil". Ucap justin.
Bi jeni mengagguk dan menyerahkan piring pada justin. Sedangkan jaxon telah bi jeni siapkan sayur dan ayam kesukaan nya.
"Eh eh bi,mau kemana?". Setelah bi jeni menyelesaikan tugasnya untuk menyiapkan makanan,ia segera beranjak ke dapur,namun justin menghentikan langkah bi jeni.
Percayalah,ini pertama kalinya bi jeni melihat justin dan adik kecilnya itu makan bersama,biasanya jaxon hanya makan sendiri disini.
"Maaf den,bibi mau makan di dapur aja". Senyum bi jeni.
"Gausah,udah makan disini aja. Bibi itu udah kayak keluarga kita sendiri. Oh emangnya bibi gak suka liat justin makan disini?". Justin menaikan satu alisnya. Bi jeni langsung ketakutan dan duduk tepat disebelah jaxon.
"Eh engga den bukan gitu".
"Ck,yaudah cepet ambil piringnya". Ucap justin. Bi jeni pun menurut patuh pada perintah justin.
Suasana dirumah ini begitu berbeda. Bahkan sangat berbeda. Meskipun disini hening dan tidak ada obrolan melainkan suara sendok dan garpu yang bertemu dengan piring,tapi dilubuk hati jaxon,ia sangat mendambakan sosok kakak yang mampu melindunginya,bermain dengannya,dan menemaninya ia belajar layaknya teman-temannya yang lain.
Selesainya mereka makan,justin langsung menyuruh jaxon agar masuk kekamarnya dan merapikan buku-buku untuk sekolahnya besok. Mengusap rambut adiknya sampai jaxon menutup pintu kamarnya.
Didepan pintu kamar jaxon,justin terdiam seakan mengingat sebuah kata yang mampu membuatnya merindukan seorang perempuan yang baru saja masuk dikehidupannya,namun mampu memikat hatinya dalam sekejap.
"Karna menurut gue dia masih kecil,dia masih butuh banyak kasih sayang dari orang-orang terdekatnya. Masa depan dia masih panjang,dia butuh support gue sebagai kakaknya,gue masih harus jaga dia dan ngelindungin dia. Bukanya itu ya tugas seorang kakak?"
Justin mengingat betul perkataan cherry yang membuat jantungnya saat itu bagaikan berhenti berdetak,semuanya justin ingat,sampai cara cherry berbicara masih tersimpan rapih didalam otaknya.
Dan entah mengapa menurut justin apa yang cherry katakan selalu bisa membuat tenang hatinya,membuka fikirannya yang sempit.
Justin tersenyum dan menggelengkan kepalanya mengingat wajah manis cherry.
Sesampainya justin dikamar,didalam benaknya langsung muncul nama itu. Diapun dengan cepat mengambil handphone nya dan mengirimkan sebuah pesan singkat pada cherry.
~~~~♡~~~~
"Nah iya kayak gitu". Diruang tv yang sunyi ini,cherry mengajarkan daren mengerjakan prnya,itu yang selalu cherry lakuin sebelum dia belajar.
Dan tiba tiba "Dret..Dret"
"Ehm dek,sebentar dulu ya. Udah kamu ikutin aja yang kakak contohin tadi". Cherry sekilas menatap layar handphone-nya. Dan tertera nama justin disana. Wajah cherry mengembangkan senyumnya sendiri tanpa diperintah setelah melihat nama itu yang membuat hpnya bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idiot SuperStar✌(j.b)
FanfictionBayangin kalo suatu saat lo jadi superstar kayaraya,digilain semua cewek,tapi prestasi lo disekolah 0 besar. yap perubahan itu bener" muncul saat lo kehilangan org yg paling lo sayang. Dan apa salah kalo ada cewek yg relain waktunya buat ngerubah si...