Sesampainya cherry dikelas,beruntung masih ramai dan belum ada tanda tanda penampakan seorang bu berta.
Jauh di relung hati cherry yang paling dalam,ada rasa berbeda disana. Cherry sendiri pun selalu menangkal rasa itu setiap kali muncul.
Dan setiap kali justin menyebut nama Rachel,perasaan itu muncul. Mungkin itu cemburu.
Berulang kali cherry menepis semua yang ada pada hatinya,tentang perasaannya,dan tentang keyakinan ia pada justin.
Kala itu sempat cherry berfikir.
Kalaupun dia serius,kenapa dia gak memperjuangkan gue? Kenapa dia bisa tiba tiba ngebuat kalo hari ini gue yakin sama dia. Dan besoknya,dia kembali buat gue ragu. Oke gue tau kalo gue udah keluar jalur. Gue pernah ngomong kalo gue akan berhenti berhubungan sama justin setelah dia berubah. Dan ini yang gue takutin,gue kejebak sama omongan gue sendiri. Sekarang guepun harus nanggung semua resikonya sendirian. Lanjut,atau menjauh untuk selamanya.
Cherry hanya bisa celingukan kanan kiri dan juga merasa bosan karna ketidakhadiran luna. Ryan pun melihat cherry heran. "Cher lo kenapa deh?".
"Ha gapapa kok gapapa". Jawab cherry. "Oh iya tadi kenapa si justin lari ngibrit gitu? Dia mau kemana?". Tanya ryan.
"Dia mau nganter rachel ke bandara". Senyum cherry.
"Sabar ya". Ucap ryan mendekat sembari menepuk-nepuk pundak cherry. "Ih apansih orang gue biasa aja". Tepis cherry. Rya pun terkekeh pelan.
Tak lama,bu berta pun masuk dan memulai pelajarannya. Saat mengabsen murid disini,cherry mengatakan pada bu berta bahwa justin izin pelajarannya hari ini. Alhasil,bu berta menggeram kesal dan akan memanggil justin keruangannya.
Padahal,tadinya bu berta sangat memuji perkembangan justin belakangan ini. Namun bagi justin,ada tugas yang lebih penting dari belajar matematika. Rachel.
Beberapa pelajaran yang datang silih berganti tak ayal membuat cherry makin bosan karna sahabatnya itu tidak berada disampingnya.
Saat istirahat,cherry hanya ikut nimbrung dengan teman-temannya yang lain. Kecuali geng franda.
Jam pulang sekolah kini telah berdering nyaring. Akhirnya sehari tanpa luna pun terlewati. Cherry bergegas mengambil tas nya dan melangkahkan kaki keluar.
Entah hari ini ada angin apa,cherry terlihat lesu. Sambil menyelipkan anak rambutnya ke telinga,cherry melihat seseorang yang tak asing didepan sana,berdiri sambil tersenyum kepadanya.
"Hai,cher!"
Cherry berlari menghampiri pria itu. "Eh oliver,lo ngapain disini?". Tanya cherry. "Jemput lo dong". Jawabnya misterius.
"Emang kita ada janjian ketemuan ya hari ini?". Ucap cherry bingung.
"Gak ada. Hangout yuk?". Cherry berdiam sendiri,fikirannya terngiang-ngiang akan suatu hal.
"Oliver itu bukan cowok yang baik,cher".
Namun cherry segera menepis fikiran itu dan menangguk senyum pada oliver.
"Toh juga justin pasti lagi seneng-seneng disana sama rachel".
Cherry masuk kedalam mobil diiringi dengan tangan oliver yang membukakan pintu untuknya layaknya seorang putri.
Didalam mobil,oliver menyetel radio. Dan terputarlah sebuah suara yang mengabarkan jika seorang justin bieber dikabarkan dekat dengan saudara dari managernya scooter braun,dan hari ini justin mengantar perempuan cantik bernama rachel ke bandara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idiot SuperStar✌(j.b)
FanficBayangin kalo suatu saat lo jadi superstar kayaraya,digilain semua cewek,tapi prestasi lo disekolah 0 besar. yap perubahan itu bener" muncul saat lo kehilangan org yg paling lo sayang. Dan apa salah kalo ada cewek yg relain waktunya buat ngerubah si...