ISS 30

273 31 6
                                    

"Makasih ya,lo hati-hati dijalan. Lain kali gausah nekat bawa motor kalo tangannya masih sakit". Cherry mengeratkan jaketnya pada tubuhnya yang sedikit basah,ditambah lagi hari sudah larut,pasti hembusan angin malam bertemu dengan dinginnya air membuat getaran di bibir cherry.

"Pulang sekolah tadi,scooter sama jaxon ngebawa gue ke ahli tulang,udah enakan kok,paling 2 hari lagi gue udah bisa ngebut". Justin tertawa renyah diakhir pembicaraan disusul wajah kesal cherry.

"Lo kenapa keras kepala gitu sih jadi manusia? Lo gak mikir ya bisa aja lo jatoh lagi. Apalagi lo bonceng gue,kalo gue ikutan jatoh gimana? Mau tanggung jawab?". Ketus cherry,

"Tuan putri akan tetap diperlakukan istimewa oleh pangerannya. Lo aman kok sama gue". Sejurus gombalan mautpun keluar,cherry hanya bisa tersenyum sambil memukul pelan justin. "Apansih receh banget"





"Udah sana masuk,langsung ganti baju,awas aja sampe besok gamasuk gara-gara meriang". Sambung justin.

"Dih yang sakit gue ini". Ucap cherry

"Iyasih yang sakit emang lo,tapi yang repot gue". Bela justin.

Cherry mengerutkan keningnya sambil memukul bahu justin. "Ih ngapain repot deh. Eh btw meriang itu merindukan kasih sayang ya? Eaa". Canda cherry.

Merekapun tertawa renyah. "Oh,jadi.. lo sayang sama gue? Yaampun cher,kenapa gak bilang sih". Jawab justin

"Lah lah kepedean lo. Udah sana pulang daripada ngomongnya makin ngelantur". Senyum cherry.

"Tapi bener kan,lo sayang sama gue?". Ledek justin sembari memajukan wajahnya dan menaikan satu alis,

Cherry pun menepis. "Apansih gak lah"

Justin menunjukan raut wajah kecewanya,sesaat kemudian ia tersenyum pahit. "Yaudah gapapa,gue pulang dulu ya. Jangan lupa ganti baju,bye"

Kini,motor sport itupun perlahan menghilang dari penglihatan cherry.

Cherry masih terdiam sambil memikirkan perkataannya barusan,"argh cherry bego!". Batin nya.


Kepulangan cherry disambut hangat oleh ibunya dan juga daren,raut wajah cemas mereka langsung hilang ketika melihat cherry yang membuka pintu.

Tanpa berkata,ibu cherry pun memeluk putrinya.

"Kamu dari mana aja sih,cher". Ibu cherry menatap cherry penuh kekhawatiran, kedua tangannya berada di pipi cherry yang dingin.

Cherry pun tersenyum tipis, didalam lubuk hatinya merasa bersalah karna telah membuat ibunya begitu khawatir karna menunggunya.

"Maaf ya mah". Ucap cherry. Ibunya pun mengangguk tersenyum.

"Justin mana? Dia udah pulang?". Ibu cherry celingukan melihat kearah pintu luar.

"Loh kok mamah tau kalo ada justin?". Tanya cherry heran.

"Duh ya tau dong sayang,kan tadi mamah yang minta justin buat jemput kamu".

Mata cherry kini membulat sempurna. "Hah? Maksud mamah?"

"Jadi tadi itu mamah khawatir nyariin kamu,eh kebetulan mamah save nomer justin,yaudah jadi mamah telfon dia. Trus kata justin,kamu lagi belajar bareng dirumah temen kamu,dan akhirnya mamah minta tolong sama justin buat bawa kamu pulang kesini"

***

Pagi yang cerah dengan perasaan bersalah,semoga ini hanya perasaan cherry saja. Dan perkataan cherry kemarin tidak menjadi masalah untuk justin.

Cherry membuka lokernya dan mengambil sebuah buka mawar yang hampir melayu,ia menghirupnya dan masih terasa aroma harum disana.

Namun sampai saat ini,cherry masih merasa yakin jika pengirim bunga rahasia itu adalah justin.

Idiot SuperStar✌(j.b)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang