dua belas - pindah

168K 9.3K 173
                                    

Author's POV

Jam istirahat di hari Sabtu, sekolah mendadak heboh. Setiap mulut yang berbicara pada mulut lain menyampaikan satu berita dengan dua nama yang sama.

Devin dan Sea dipindahkan ke kelas percobaan.

Bagi yang belum mengetahui tentang kelas percobaan, itu adalah kelas yang paling dihindari hampir semua anak sekolah. Ruang kelasnya pun terletak di gedung yang terpisah dengan gedung ruang kelas pada umumnya. Gedung tersebut memiliki tiga lantai dan yang digunakan hanya lantai dasar saja, dua lantai diatasnya dibiarkan kosong.

Di Skyle’s School sendiri, hanya terdapat satu kelas percobaan dengan isi kumpulan siswa-siswi bermasalah dari berbagai kelas mulai kelas satu sampai tiga. Tidak ada satupun guru magang yang ditempatkan di kelas tersebut. Kebijakan sekolah itu keluar setelah beberapa kali kasus yang sama menimpa beberapa guru magang yang pernah mengajar disana.

Tidak perlu dijelaskan lebih jauh, semua orang pasti tahu bagaimana mengerikannya siswa didalamnya.

“Hot news! Hot news! Hot news! Oke gaes, kembali lagi bersama Brenda manis penyuka brownis disini! Siang ini like we all know, something impossible baru aja terjadi! Oh my God! Siswa paling tampan dan teladan kita baru aja dipindahin ke kelas ‘neraka’ which is kelas yang paling dangerous! Ya ampunnn!!! My hunny sweety Devin, ternyata dirimu nackal juga yah! Raawrrr!!”

Seorang siswa yang lebih suka disebut ‘siswi’ berbicara dengan gestur melambai-lambainya di depan camera yang dipegang temannya yang lain.

“Dan gaesss! Denger-denger kabar nih, katanya itu because ulahnya salah satu siswi bandel kelas dua yang inisialnya S! Oh my God! Who is she ya si S itu? Hmm, sekarang diriku pengen denger nyinyiran gaes-gaes netijen dulu nih!”

“Hai hai gaes, pendapat kalian tentang pemindahan The most wanted boy to kelas percobaan dongg?” Brenda menyodorkan mic kecil ditangannya pada segerombolan siswi yang sedang duduk di pinggir lapangan.

Salah satu dari mereka merebut mic tersebut kemudian menatap kearah camera, “Heh, Sea! Kalo lo rusak, gak usah ngajak-ngajak orang lain bisa gak sih! Asal lo tau ya, b*tch, Devin kita itu cowok baik-baik, jangan lo buat jelek, anj*ng!”

“Uwow uwow! Gas mbleddos yaakk! Uhhh...” Brenda dengan cepat kembali mengambil mic, “Hot ya hot, tenang, bakal di sensor kok, hehe.”

Kepala Brenda kembali mengitari lapangan, mencari orang lain untuk diminta komentarnya, “Nah, gaes, disana ada abang handsome pebasket tuh, uhh, keringatnya itu lho, menggodeng!!”

“Hai, abang handsome, bisa berenti bentar dulu gak buat Brenda?” Brenda menghampiri mereka yang bermain basket.

“Eh Brandon, makin ganteng aja!” Salah satu dari mereka melemparkan tawa jahil.

“Ihh, udah Brenda bilang, panggil diriku Brenda, jangan Brandon! Huh!” Brenda mengibas poni rambutnya dengan gemulai, “Oh iya, Brenda mau nanya dong, pendapat kalian soal berita ter-hot siang ini gimana?”

“Berita ter-hot?” Satu alis Kai terangkat tinggi, “Berita kalo lo udah transgender? Ah basi ah!” Semua orang disana tertawa mendengar candaan Kai.

“Ih! Berita Sea sama Devin dipindahin ke kelas percobaan!”

“HAH?” Tawa Kai seketika berhenti, “Sea sama Devin?”

Brenda mengangguk, “Masa belom denger sih?”

Kai menggeleng pelan, “Terus mereka berdua sekarang dimana?”

The Most Wanted Boy [Komplet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang