lima puluh empat - resmi

106K 7.1K 1.1K
                                    

Devin berada di BK selama hampir satu jam. Dan karena Sea yang bersikeras untuk menunggu Devin sampai cowok itu keluar, Kai, Asher dan juga Shena memutuskan untuk bolos berjamaah sambil menunggu Devin di atap sekolah.

Sea tidak bisa tenang sedaritadi. Ia terus berjalan mondar-mandir dengan wajah gusar sambil sesekali mengecek ponselnya. Ia benar-benar tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Devin nanti.

Bagaimana kalau Devin dikeluarkan dari sekolah? Oh tidak! Ia juga akan ikut keluar bersama Devin kalau begitu.

“Vin?”

Sea dengan cepat berbalik ketika Kai menyerukan nama Devin barusan. Dan benar saja, di ambang pintu sudah ada Devin yang berdiri sambil menatap lurus padanya. Mereka semua dengan refleks berjalan mendekati Devin.

“Gimana?” tanya Kai was-was.

“Aman,” jawab Devin denga mata yang masih menatap lurus pada Sea.

“Aman gimananya, jing?”

“Gue cuma dapat skors 3 hari.”

Asher dan Kai melenguh lega, setidaknya itu lebih baik daripada skors seminggu atau jabatan OSISnya dicopot... Tunggu, jabatan OSIS?

“Entar, looo gak dipecat dari OSIS kan?”

Devin mengalihkan pandangannya pada Shena. “Menurut lo?”

“LO DIPECAT?!” seru Kai dan Shena bersamaan.

Devin berdecak sambil tertawa miring. “Kalo gue dipecat, dimana mereka bisa dapet pengganti sesempurna gue?”

“Sianying, nyesel gue khawatirin lu,” cela Kai dengan wajah kesalnya, Shena pun begitu. Rasanya sia-sia mengkhawatirkan cowok itu.

Mata Devin kembali teralih pada Sea yang sedaritadi hanya terus menatapnya tanpa mengatakan apapun, sangat beda dari Sea yang biasanya. “Lo gak ada mau ngomong apapun ke gue?”

Sea menundukkan kepalanya, tidak sanggup menatap Devin. “Maaf.”

Devin sedikit mengerutkan kening, kenapa Sea harus minta maaf?

“Ekhemm, gue saranin kita bertiga cabut sekarang. Takutnya jiwa jomblonya Kai bergejolak. Shen, bantuin gue bawa Kai, yuk!”

Tidak salah Asher membuat sangat banyak cewek jatuh hati padanya, selain tampan ia juga benar-benar peka. Sedetik kemudian Asher sudah menarik paksa Kai dari sana dan Shena mengikuti mereka dari belakang.

Devin dan Sea kini ditinggal berdua.

Mendengar pintu atap yang baru saja sudah ditutup, Devin mulai melangkahkan kakinya semakin mendekat pada Sea. Tangannya ia gunakan untuk menyentuh dagu cewek itu dan mengangkat wajahnya.

“Kenapa minta maaf?” tanya Devin dengan suara yang cukup kecil.

Sea tidak menjawab dan kembali menundukkan kepalanya. “Pokoknya maaf,” kata Sea dengan suara yang terdengar sangat sedih.

Devin untuk sejenak hanya menatap Sea yang terus menunduk. Ia bukan Asher yang sangat berpengalaman soal wanita dan selalu tahu harus berbuat apa ketika dihadapkan dengan situasi seperti ini.

Jadi yang dilakukan Devin adalah apa yang hatinya ingin lakukan. Dengan perlahan ia melingkarkan tangannya ditubuh Sea dan menarik tubuh gadis itu untuk semakin masuk dalam dekapannya.

Devin memeluk Sea cukup erat, menyandarkan kepala gadis itu di dada bidangnya, menahan posisi itu untuk beberapa saat.

Tidak butuh waktu lama untuk Sea membalas pelukan Devin. Telinga kanannya kini menempel sempurna di dada Devin yang ditutupi baju seragam dan dengan posisi itu ia bisa dengan jelas mendengar degupan jantung Devin.

“Vin, jantung lo…”
“Akhir-akhir ini sering gak normal setiap ngeliat lo.”

Sea tidak kuasa menahan senyumnya untuk tidak semakin melebar. Devin polos atau apa? Soal itu saja tidak tahu.

Merasa gemas, Sea semakin mengeratkan pelukannya. Pokoknya mulai saat ini memeluk Devin sudah sah menjadi salah satu kegiatan paling favoritnya.

“Sea…”
“Iya?”
“Sampai kapan kita pelukan?”
“Emm sampaii, selamanya?”
“Tangan gue masih pegel.”

Sea tertawa kemudian melepas lingkaran tangannya dari tubuh Devin, Devin juga melakukan hal yang sama.

Sea kemudian menatap Devin dengan geli. “Lo kayak orang yang gak pernah pacaran tau gak. Dulu sama si Flora emang gak pernah pelukan?”

Devin menggeleng dengan wajah ngerinya. “Sepanjang ingatan gue, lo cewek pertama yang gue peluk.”

“Bohong!”

“Enggak. Gue sama Flara pacaran sms-an doang.”

Entah kenapa Sea senang mendengar hal itu, ia pikir hubungan Devin dan Flara di masa lalu sudah sangat dalam sampai Devin memerlukan waktu beberapa tahun untuk move on.

“Terus nyokap lo? Masa lo gak pernah dipeluk?”

“Nyokap gue meninggal pas ngelahirin gue.”

Mata Sea membulat, senyumnya hilang tak berbekas, ia tiba-tiba merasa sangat bersalah. “Sorry…”

“Gak pa-pa.”

“Teruss, Dani?”

“Danish adek tiri gue.”

Mulut Sea melongo, ia benar-benar baru tahu fakta ini sekarang. Itu artinya Devin dan Danish mewarisi wajah Ayah mereka, karena keduanya sedikit mirip.

“Lo kenapa senyum?” tanya Sea melihat senyum Devin yang tiba-tiba tercipta.

“Gue seneng bagi cerita sama lo. Lo bikin gue nyaman.”

Bibir Sea mengatup mendengar ucapan langsung dari Devin itu. Kenapa Devin akhir-akhir ini sering membuatnya jadi burung sih? Terbang kesana kemari dengan bahagianya hanya dengan kata-kata.

“Sea…” Devin memanggil kembali dengan suara lebih rendah membuat Sea kembali ke bumi setelah tadi terbang ke langit. Sea menatap Devin dengan tatapan menunggu.

“Pacaran, yuk!”

HAAHHH?!!

“Ngeliat lo bikin gue deg-degan, gak ngeliat lo bikin gue jadi banyak pertanyaan dan ada di samping lo bikin gue nyaman. Itu jenis perasaan yang gue punya buat lo.”

Penuturan Devin tidak lagi hanya membawa Sea terbang di langit tapi sudah menembus sampai luar angkasa. Tubuhnya terasa melayang saat ini.

“Lo, lo beneran nembak gue sekarang, Vin?”

Devin mengangguk.

“Bu—bukannya jawaban gue udah jelas ya?” Sea ingin menjawab tapi ia malu-malu saat ini. Kyaaaa!!! Apa ini apaahhh??!!!

“Gue mau denger dari mulut lo sendiri.”

Sea menggigiti bibir bawahnya sebagai tanda ia sedang gugup. Sedetik kemudian ia menganggukkan kepala dengan malu. “G—gue pasti mau lah, Vin.”

Devin tidak mampu menyembunyikan perasaan senangnya mendengar jawaban Sea. Akhirnya ia punya keberanian untuk mengutarakan perasaannya yang sebenarnya. Terlepas dari ketakutannya soal Sea yang akan pergi. Karena mulai sekarang Sea adalah miliknya, ia tidak akan pernah melepaskan cewek itu kembali.

to be continued...

Maap kalo feelnya gak dapet:(Anyway tibatiba bapak ngajakin keluar daerah jadi klo bsk gak update, maapin hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maap kalo feelnya gak dapet:(
Anyway tibatiba bapak ngajakin keluar daerah jadi klo bsk gak update, maapin hehe

The Most Wanted Boy [Komplet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang