enam puluh enam - "lo pelakunya?"

92.5K 5.2K 607
                                    

Pensi telah tiba.

Skyle’s School punya tradisi sendiri untuk mengadakan Pensi di sekolah mereka berapapun banyaknya biaya yang mereka miliki.

Menjelang siang, sekolah sudah benar-benar ramai, dipadati pengunjung baik yang berasal dari sekolah itu sendiri ataupun sekolah lain. Para anggota OSIS terlihat begitu sibuk mondar-mandir kesana kemari.

“Sea!” Devin memanggil begitu melihat Sea yang baru keluar dari ruang OSIS, gadis itu terlihat bersemangat seperti biasa.

Devin mendekati Sea dan melihat beberapa lembar kertas di tangannya. “Mau kemana?”

“Ruang artis, kertas nama band yang harusnya di tempel di pintu ilang gak tau kemana, gue curiganya ngumpet sih. Jadi karna males nyariin, gue ngeprint ulang aja. Lo sendiri mau kemana?”

Devin tidak menjawab tapi matanya kini beralih pada bagian bawah dada Sea. Bukan, bukan seperti yang kalian pikirkan, mesum! Devin melihat kearah id card yang tergantung di leher Sea.

Devin meraih tangan Sea kemudian menariknya masuk OSIS dan langsung menuju ruangan ketos-nya. Ia menutup pintu dan memposisikan tubuh Sea tepat dibelakang pintu tersebut.

“Lepasin id card lo,” perintah Devin kemudian menatap lurus Sea di depannya.

“Buat apa?”

“Lepas aja.”

Walau dipenuhi kebingungan, Sea mengeluarkan id card-nya lewat kepala. Dan tepat saat id card itu lepas, satu tangan Devin terangkat ke tengkuk belakang kepala Sea, menariknya membuat kepala itu mendongak kemudian menciumnya.

Mata Sea membulat, ia terpaku seketika.

1, 2, 3 detik...

Devin terus memagut bibir itu dan ditengah-tengah ciuman mereka, tangan satunya yang bebas ia pakai untuk meraih id card-nya sendiri yang tergatung di leher , membawanya keluar melewati kepalanya dan masuk ke kepala Sea masih dengan posisi mereka sebelumnya.

Devin melepas tautan bibir mereka setelahnya, kini Sea sudah kembali memakai id card, bedanya ini id card milik Devin.

Sea masih mematung dengan napas sedikit memburu. Devin menatapnya dengan geli sambil menyeka sedikit sudut bibirnya. “Gue denger dari anak-anak, tukeran id card sama pacar itu romantis. Lo seneng?”

TUKARAN ID CARD SIH TUKARAN, TAPI KENAPA HARUS PAKE CARA KAYAK GINI?!!

Sea masih bergeming untuk beberapa saat sampai kemudian ia mulai tersadar dan merasakan kebahagiaan sudah membuncah diseluruh tubuhnya. Kepalanya menunduk dalam karena malu dan dalam tundukan itu ia mengangguk dengan pekikan samar.

“Ko—kok lo cium gue, sih?”

“Biar lo tambah semangat.”

Suara pekikan tertahan Sea semakin jelas dan Devin tersenyum kecil, senang Sea menyukainya. Tangannya kemudian naik mengelus pelan kepala Sea. “Udah semangat? Yaudah sana, hati-hati.”

Sea masih menunduk, memegang id card itu dan melihat foto Devin disana. Tangan Devin tiba-tiba menggenggamnya.

“Kalo bisa liat muka gue langsung, ngapain liat foto?”

“Y—ya kali aja beda gitu Vin sama yang difoto.”

“Gak ada bedanya.”

“Sama-sama cakep ya, Vin?”

“Sama-sama pacar lo juga.”

Devin tersenyum kecil yang sarat akan makna membuat Sea sekali lagi salah tingkah dibuatnya. “Yaudah, gue balik kerja dulu deh.”

“Yang semangat, pacar gue.”

Mata Sea membulat bersamaan dengan kepalanya yang terangkat menatap Devin. Ia menemukan cowok itu kini sedang menyengir yang membuatnya terlihat aneh.

“Itu romantis juga gak?”

Sea tidak menjawab, tidak sanggup. Kenapa sekarang terkesan Devin yang sering membuatnya speechless karena kata-katanya?

***

Adriel dan Ara memasuki area sekolah. Tujuan mereka hanya satu, mencari Shena untuk kemudian mereka tanya beberapa pertanyaan secara pribadi. Keduanya cukup kesulitan mencari ditengah keramaian yang ada.

“Dri, udah ada balasan belum?” Adriel menggeleng sebagai jawaban. Sedaritadi ia sudah mengirim chat dan menelepon Shena namun nihil.

Ara menghela napas, matanya kembali mencari di keramaian begitu juga Adriel.

“Kak Ara? Adriel?” panggilan itu membuat keduanya menoleh dan menemukan Kai bersama beberapa gerombolan. Kai meninggalkan gerombolan itu dan menghampiri keduanya.

Ara dan Adriel saling melihat dengan tatapan penuh arti. Entah apa yang ada dipikiran mereka masing-masing, Adriel bertanya, “Lo pelaku terrornya Sea?”

to be continued...

Anjay udah devin tambah mesum, adriel-ara skrng udah ngegas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anjay udah devin tambah mesum, adriel-ara skrng udah ngegas.

MAAP YAKK BUAT YG ANU, HEHE

Karna part ini pendek jadi sya up hari ini, hehe

Saya mau nanya sedikit, kalian klo baca cerita ini, narasinya kalian skip atau tetep kalian baca?

Dan apakah cerita ini mulai membosankan?

Next? Sepam selenaa

The Most Wanted Boy [Komplet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang