lima puluh satu - maboknya cowok dingin

104K 6.8K 772
                                    

Sebelum baca, absen duluu sinii wqwq.

Author's POV

Sea dengan susah payah membawa tubuh Devin memasuki lift. Terpaksa dia membawa cowok itu ke apartemen nya. Mau bagaimana lagi dia tidak tau dimana rumah Devin dan dia juga tidak mungkin mau menurunkan Devin di tengah jalan kan?

"Engg," Devin mengerang dalam rangkulan Sea. Kepalanya yang semula tertunduk kebawah terangkat dengan arah tidak jelas. "Laa, laa."

Sea mengerutkan keningnya? La? Siapa lagi si La itu?

Plukk.

Sea mematung. Gerakan kepala Devin berakhir di bahunya dengan kepala yang bersandar padanya dan wajah yang menghadap tepat di lehernya, ditambah dengan tangan kanannya yang tadinya hanya tergantung-gantung tidak jelas kini meraih pundak sebelahnya.

Gusti, cobaan apa lagi ini?

Dia menelan ludahnya dengan susah payah. Tahan, tahan. Gak boleh mesum, gak boleh mesu...

Tringg.

Seorang ibu yang sedang menggandeng tangan bocah kecilnya terlihat begitu pintu lift terbuka. Dia membulatkan mata begitu melihat pemandangan yang bisa dibilang tidak senonoh itu di depannya.

"Bu, mata anaknya ditutup!" Sea berteriak dengan histeris sambil menunjuk pada bocah lelaki disamping Ibu tadi yang melihat begitu intens pada Sea.

Ibu tadi tiba-tiba sadar dan segera menutup kedua mata anaknya dengan tangan kanannya. "Mata Ibu juga!" Sea kembali berteriak membuat Ibu tadi kembali mengalihkan pandangannya pada Sea dengan tatapan bertanya-tanya. "Eh tapikan Ibu udah cukup umur, gak jadi deh, Bu."

Sampai di lantai apartemennya, Sea dengan cepat membawa Devin keluar dari lift melewati Ibu tadi yang masih menutupi mata anaknya. "Ibu duluan ya, maaf udah cemarin mata anak Ibu, saya gak maksud kok, beneran."

"Laa, laa..." Devin terus meracau dengan tidak jelasnya dalam bopongan Sea.

"La, la, a, la, di kira ini film teletubbies yang ada Lala nya apa," Sea mengerutu merasa kesal sedaritadi ia mengira Devin terus memanggil nama belakang Flara. "Tuh orang namanya banyak banget, udah Flora, sekarang Lala. Entar siapa lagi? Entong?"

"LAAA."

"Ih udahan napa. Entar anak orang kesedak gegara dibicarain mulu mau tanggung jawab lo?" Sea memekik tidak tahan lagi dengan panggilan Devin itu.

"Mending juga manggil nama gue, jauh lebih sexy tau!"

***

Ceklek.

Sea dengan cepat berjalan masuk begitu pintu terbuka.

"Laa, peluk pohon. Peluuk," Sea lagi-lagi menggerutu. Cowok macam apa yang menyuruh mantannya buat meluk pohon?

"Dia gak mau katanya, banyak semut takut entar di gigitin," Sea menyahut asal.

"Peluk, peluk," Sea kembali menggerutu, udah dibilangin juga gak mau masih aja ngeyel.

"Bek, la, bek, bekk," Devin meracau lagi membuat Sea semakin kesal dan pusing. "Beekkk!" Kali ini dia berteriak dengan cengeng.

"I~ih! Maksudnya apa sih? tadi la, sekarang bek, bek itu siapa lagi? Baek hyun?" Sea tidak sadar saking kesalnya dia sampai melepaskan bopongannya pada Devin membuat cowok tadi jatuh tersungkur di lantai.

The Most Wanted Boy [Komplet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang