sembilan belas - menjauh

167K 8.9K 439
                                    

Baca ulang aja ya, hehe.

Author's POV

Hari Selasa sesuatu yang heboh kembali terjadi.

Dua anggota 'The Most' lainnya menyusul Devin masuk kedalam kelas percobaan setelah membuat onar dengan mengerjai guru magang sampai nangis terkitir-kitir.

Dan hari itu, seharian Devin tidak terlihat.

﹏﹏﹏

Hari Rabu sekolah masih heboh.

Kai dan Asher yang sudah pindah kelas bersama Sea setiap saat terlihat mengikuti gadis itu kemana saja. Gosip kembali beredar dan reputasi Sea semakin anjlok.

Juga, hari ini Devin masih tidak terlihat.

﹏﹏﹏

Hari Kamis sekolah heboh seheboh-hebohnya.

Setelah menghilang 3 hari, Devin terlihat di sekolah tapi bukan itu yang membuat mereka sangat heboh. Tapi dengan kehadiran Flara yang menggelayut di lengan Devin kemanapun cowok itu pergi. Dan Devin tidak terlihat menolak sama sekali.

Satu-satunya orang yang sangat ia hindari hanyalah Sea.

Gosip kembali beredar mengenai Devin, Flara juga Sea.

﹏﹏﹏

Hari minggu Sea kembali ke rumah sakit untuk melakukan check up. Tidak ada hal yang berarti, dokter hanya terus mengingatkan Sea untuk menjaga makan dan tangannya.

Sea berjalan keluar dari gedung rumah sakit saat ponsel di sakunya bergetar-getar. Ia melihat caller id dan langsung tersenyum sebelum mengangkatnya.

"Halo dengan Selena Gomez disini. Kamu pasti nelfon karena rindu sama kakak kan?"

"Kakak dimana?"

Sea mencibir sejenak, anak ini! "Lagi dirumah sakit, abis check up. Kenapa?"

"Emmmmm, tangan kakak udah gak pa-pa?" Suara itu terdengar sangat kecil.

"Apa?" Tanya Sea, ia sebenarnya mendengar hanya saja ingin menggoda karena jarang-jarang anak kecil ini terdengar perhatian padanya.

"Aku cuma nanya tangan jangan dibesar-besarin deh!"

"Tangannya baik kok. Nanya kabar aja gengsinya minta ampun. Adik siapa sih!"

Terdapat jeda cukup panjang disana.

"Danish?" Sea memanggil untuk memastikan telepon belum terputus.

"Emm, kak boleh ketemu gak?"

﹏﹏﹏

Sea melangkah masuk sambil mengedarkan pandangan kesepenjuru café. Senyumannya melebar saat melihat sesosok dari belakang yang ia yakini sebagai Danish, duduk di kursi terpojok dengan headset di kedua telinga.

"Wahhh!" Sea menyentak tubuh Danish dari belakang berharap itu akan membuat anak lelaki itu terkejut namun yang terjadi malah Danish tidak bereaksi apa-apa dan dengan tenang menoleh menatap Sea.

Sea berdecak, "Punya rasa kaget gak sih?"

Danish tidak membalas melainkan melepas headset dari kepalanya. Matanya beralih menatap gips di tangan Sea, "Gipsnya kapan dilepas?"

Sea melirik sejenak pada tangannya sebelum beralih pada Danish dengan senyumnya, "Kata dokter kalo gak ada masalah apa-apa, kurang dari sebulan lagi bakal lepas."

The Most Wanted Boy [Komplet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang