Sea masuk di kamar mandi dan mendudukkan tubuhnya diatas toilet yang tertutup. Ia menggigiti bibir bawahnya cukup keras tanda ia sedang dilanda kegugupan.
Ia bertahan dengan posisi itu selama sekitar 5 menit dengan pikiran yang terus berkecamuk.
“Kenapa Asher bisa pinter gitu sih? Katanya dia cuma spesialis wanita, kok soal ginian jago juga?” rutuk Sea kecil.
Saat masih sedang berusaha menenangkan pikirannya itu, ponsel di saku roknya terasa bergetar. Sea dengan cepat merogoh sakunya.
Sebuah pesan baru.
XXX : adriel dan shena, lo pilih yang mana untuk diungkapin rahasianya dulu?
XXX : ah adriel dulu, shena kita simpen untuk jadi yang paling akhir plus paling istimewa
XXX : tapi alangkah bagusnya kalo kita tunggu sampe adriel balik ya kan?Rahang Sea mengeras dengan giginya yang saling bergemeretak. Tangannya ia kepalkan menahan emosi yang bergejolak.
Apa lagi yang akan pelaku itu lakukan pada Adriel?!
Shena menggeram antara marah pada pelaku dan marah kepada dirinya sendiri. Ia marah karena merasa tidak berdaya. Ia seharusnya menangkap pelaku dibalik ini semua tapi disaat bersamaan, hati kecilnya juga melarangnya melakukan itu.
Kenapa?
Karena ia sudah tahu siapa pelakunya.
***
Devin hari ini akan kembali masuk sekolah setelah masa skors 3 harinya berakhir. Banyak dari siswa yang menunggu kedatangannya itu, mereka masih tidak percaya kalau Devin selama ini ternyata tidak sebaik yang terlihat.
Mobil Devin terlihat memasuki sekolah yang langsung saja menarik semua perhatian yang ada. Siswa-siswi yang berjalan masuk ke kawasan sekolah memperlambat langkah kaki mereka dan ada pula yang sampai berhenti berjalan demi memusatkan mata pada mobil Devin yang berhenti baru saja.
Mereka semua menunggu kemunculan pertama Devin setelah berita 4 hari yang lalu.
Devin menarik kunci dari lubangnya. Setelah mengambil tasnya di jok samping kemudi, ia menyampirkannya di satu bahu kemudian membuka pintu dan beranjak turun.
Hampir setiap mulut yang menyaksikannya melongo seketika mereka melihat Devin dengan penampilan dan aura yang nampak sangat berbeda dari biasanya. Lupakan seorang Devin si ketua OSIS teladan yang setiap hari ke sekolah dengan rambut disisir rapi kebelakang. Hari ini tidak ada lagi sisir-sisiran, rambutnya dibiarkan berantakan begitu saja membuat ia lebih terlihat seperti Asher dibandingkan dengan Devin.
Bad boy.
Devin menekan satu tombol di kunci mobilnya yang membuat mobil itu berbunyi sekali sebelum ia kemudian mengantungi kunci itu dan mulai berjalan.
Ia berjalan dengan dagu yang tegak, tidak peduli dengan tatapan atau omongan orang di sekitarnya. Rambutnya bergerak-gerak diterpa angin dan sesekali ia pun menyugarnya kebelakang saat rambut itu nampak mengganggu matanya.
Devin sudah bertransformasi dari siswa teladan menjadi siswa ugal-ugalan.
Seperti biasa sebelum ke kelas, ia akan mampir ke ruang OSIS.
Sampai di ruang OSIS, Devin langsung masuk keruangannya dan menunggu Sea yang sebelumnya sudah ia beritahukan untuk segera menemuinya di sana.
Sekitar 10 menit berlalu, Sea membuka pintu ruang ketos dan menemukan Devin yang sedang fokus dengan laptop di depannya.
“Pagi,Vin…” serunya dengan suara keras berharap itu bisa mengagetkan Devin, namun nyatanya Devin dengan santai mengangkat pandangannya tanpa sedikitpun merasa kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted Boy [Komplet]
Novela JuvenilIni adalah kisah dari anggota paling ter- dari kelompok The Most di sekolah elit Skyle's School. Devin si Most Wanted Boy yang dinginnya mengalahkan mandi air dingin di pagi buta yang berhujan disatukan dengan Sea si pembuat heboh sekolah yang seper...