My bad, ehee
﹏﹏﹏
Author's POV
“Dev, Dev.” Asher menyenggol-nyenggol tangan Devin yang berada di atas meja. Saat cowok itu menoleh, Asher memberi isyarat dengan lirikan matanya yang langsung diikuti oleh Devin.
“Oh.” Hanya itu respons dari Devin saat Asher menunjukkan Sea yang duduk cukup jauh dari meja mereka.
Asher berdecih kemudian memutuskan kembali pada makanannya.
“Yah abis, Vin gue mau susu Bu Ruk lagi, lo mau nitip?”
"Ambigu, bego."
Asher hanya menyengir kemudian beranjak meninggalkan Devin.
Sepeninggal Asher, kepala Devin tanpa bisa ditahan menoleh kearah meja yang ditempat Kai dan Sea.
“Pffttt.” Tawa Devin hampir saja pecah saat rencana Kai untuk melap bibir Sea yang belepotan tertangkap olehnya, “Mampus lo.” Devin menggumam mengatai dengan wajah yang kembali normal.
Setelahnya ia kembali memerhatikan, mungkin akan ada hal lucu yang lain lagi yang bisa ia saksikan.
Namun bukannya hal lucu yang ia dapatkan, malah pemandangan yang membuatnya membulatkan mata dan mengeraskan kepalan tangan. Saat itu adalah saat Kai mengusap kepala Sea yang sedang menikmati es krimnya.
“Anji! Apaan sih Kai!”
Devin berdiri dengan wajah kesal dan perasaan yang ingin meledak, ia sudah siap untuk mendatangi Kai dan memberi satu tonjokan di wajahnya saat tiba-tiba orang itu muncul dan mencekal lebih dulu perbuatan Kai.
Saat itu, Devin tidak menyadari. Orang itu akan membawa dampak besar padanya dan juga Sea.
﹏﹏﹏
"I'm the only one who can do such thing to her."
( Gue satu-satunya orang yang bisa lakuin hal itu ke dia )“Kak el?” Sea refleks bangkit dari bangkunya dengan shock.
“Dri?” Sea menoleh pada Kai yang juga terdengar sama shock-nya dengan dirinya. Tunggu sebentar, Kai mengenal Adriel?
“Long time no see?” Adriel menyunggingkan senyum miringnya pada Kai.
Kai mengembangkan senyumnya dan langsung menerjang Adriel dengan pelukan erat, “Anjir, udah lama banget gak liat muka songong lo.”
“Kok kayak homo.” Sea menggumam jijik melihat keduanya.
Adriel tertawa dan melepaskan pelukan Kai, lalu…
Bugh!
“Anj*ng!” Kai menunduk sambil memegang perutnya yang terasa perih karena baru saja ditonjok Adriel, “Lo apa-apaan sih Dri?”
Adriel tertawa, “Anggep aja itu ucapan rindu plus peringatan buat perbuatan lo tadi.” Jawab Adriel santai memperingatkan Kai untuk tidak sembarangan menyentuh Sea.
Kai tetap meringis untuk beberapa saat sebelum kembali berusaha menegakkan badannya. Ia kemudian menatap bergantian pada Adriel dan Sea.
“Entar, jangan bilang lo sama Cegis…”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted Boy [Komplet]
Roman pour AdolescentsIni adalah kisah dari anggota paling ter- dari kelompok The Most di sekolah elit Skyle's School. Devin si Most Wanted Boy yang dinginnya mengalahkan mandi air dingin di pagi buta yang berhujan disatukan dengan Sea si pembuat heboh sekolah yang seper...