Chapter 10A - Looking For Him

876 117 17
                                    

[Mulmed : Sangsuh High School]

Sudah terhitung satu jam aku dan Min Ah berkemas. Aku memasukkan barang-barang yang mungkin diperlukan ke dalam ransel. Sekarang pukul 8.15, artinya kami harus segera ke terminal bus karna bus akan berangkat tepat pukul 9.00. Dengan agak tergesa-gesa aku meraih handphone di atas nakas dan mengambil tiket bus yang sudah kami pesan di dalam laci. Ah, sebenarnya aku menyarankan untuk naik kereta agar lebih cepat sampai, tapi Min Ah menolak dengan alasan biaya yang mahal, karna Min Ah sudah mau menemaniku aku akan menurut padanya untuk naik bus saja.

"Ha Young, bagaimana mungkin kita bisa bertemu Jongin di kota sebesar itu?" tanya Min Ah ragu ketika kami sudah duduk di dalam bus.

Aku mengeluarkan selembar kertas dari dalam ransel, kertas yang beberapa minggu lalu diberikan oleh Hyemi eonnie.

"Tenang saja, aku kan punya ini." sambil menunjukkan kertas itu di depan wajah Min Ah.

Min Ah tertawa renyah sambil menganggukan kepala, "Oh iya, aku lupa."

Dalam perjalanan aku dan Min Ah mendengar kan musik kesukaan kami sejak SMP. Kami menggoyang-goyangkan kepala kami sesuai irama musik, tentunya dengan rasa gembira seperti tanpa beban sedikitpun. Kalau orang dewasa lebih memilih minum untuk menghilangkan stres maka caraku dan Min Ah hanya mendengarkan lagu kesukaan kami, semua beban terasa hilang begitu saja meskipun kelak akan diingat lagi.

Aku menoleh pada Min Ah, dia tertawa lepas. Cantik sekali saat dia bahagia seperti ini, ah aku jadi teringat dengan tawanya yang kemarin kulihat. Ketika di depan pintu perpustakaan bersama Chanyeol, tawanya persis seperti ini.

"Ah, Min Ah.." kataku sambil melepas headset di telingaku.

Min Ah menoleh "Eum?"

"Hm, aku mau bertanya... apa kau punya namja yang kau sukai saat ini? Ya maksudku kau tau selama ini selalu aku yang bercerita padamu tentang hubunganku dengan namja, setelah diingat-ingat kau tak pernah mengatakan apa-apa tentang dirimu dan seorang lelaki yang kau sukai, jadi aku penasaran,"

Min Ah lalu juga melepas headset dari telinganya. Pipinya mendadak merona dan dia tersenyum malu. Bisa kusimpulkan pasti ada seseorang di dalam pikiran Min Ah saat ini.

"Hm, sebenarnya ada," katanya malu-malu.

Sekedar informasi, Min Ah ini belum pernah pacaran sama sekali, entah kenapa dia menjadi lugu kalau soal percintaan.

"Aku sudah agak lama dekat dengannya, waktu Minseok sunbae mengajakmu ke taman belakang sekolah. Aku pulang sendirian dan aku bertemunya di halte bus."

Mataku tak pernah lari dari Min Ah, aku penasaran dengan kelanjutannya.

"Sejak itu kami selalu tak terduga bertemu di sekolah dan kadang menghabiskan waktu dengannya ketika kau lebih memilih bersama sunbae dan meninggalkan aku. Karna seiiring berjalannya waktu aku jadi...suka dengannya."

"Lalu siapa?" tanyaku dengan penasaran yang memuncak. Dari tadi aku tak menemukan jawaban siapa namja yang Min Ah maksud membuatku semakin penasaran dan mendesak Min Ah untuk langsung pada intinya.

"Chanyeol." jawabnya singkat lalu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Mendengar namanya dari mulut sahabatku tiba-tiba aku jadi merinding, bulu romanku berdiri ketika melihat Min Ah yang sebegitu tersipunya ketika menyebut nama lelaki itu.

Astaga, aku jadi merasa jahat pada Min Ah. Aku tidak tau karna tidak mencari tau kalau Min Ah menyukai Chanyeol sementara aku berangkat sekolah bersamanya, dipeluknya, diatarnya pulang lalu kemarin pagi aku membayangkan memeluknya lagi. Aku jadi merasa seperti serangga di antar mereka.

Tapi kenapa tiba-tiba jadi aneh begini? Aku merasa sedikit berat ketika tau Min Ah menyukai Chanyeol. Entah karna aku tau Chanyeol menyebalkan dan tidak cocok dengan Min Ah yang lugu atau karna aku tidak rela? Ya Tuhan, aku mikir apa sih? Min Ah sahabatku, dia bahkan di sini karna dia sahabatku, sadarlah Ha Young.

Setelah kupikir-pikir aku melihat tawa lepas Chanyeol untuk pertama kalinya di depan perpustakaan. Tawa itu ada ketika bersama Min Ah, cuman Min Ah yang bisa. Bukankah itu artinya Chanyeol juga bahagia bersama Min Ah?

"Benarkah? Wah, aku tak menyangka tapi sepertinya kalian cocok." kataku asal.

"Hm, jinja?"

Aish, kenapa aku jadi kesal dia bertanya seperti itu? Dia bertanya agar aku meyakinkannya lagi itu membuatku gusar, padahal sudah kubilang tadikan? Kenapa Min Ah bertingkah seperti itu?

"Eoh."

Min Ah jadi senyum-senyum sendiri sekarang seperti orang gila. Aku lalu kembali memasang headset di telingaku dan tak mau ikut campur lagi dalam urusan Min Ah dan namja itu.

Setelah kurang lebih tiga jam di dalam bus, akhirnya aku dan Min Ah sampai di Daegu Hanjin terminal. Aku sedikit tecengang ketika turun dari bus, terminal ini tampak sangat luas. Sebenarnya sama seperti di Seoul, tapi aku merasa asing jadi seakan semua yang ada di sini jauh dan luas, aku sempat down untuk mencari Jongin di kota besar ini, tapi aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku sudah sampai di sini dan aku juga akan menemukan namja itu di sini!

Go! Ha Young, never give up!

Aku melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku, pukul 12.09.

"Min Ah, ayo kita pergi ke sekolah Jongin sekarang, ini jam makan siang, siapa tau kita bisa bertemu Jongin di kantin." kataku sambil menarik lengan Min Ah.

Kami menunjukkan alamat sekolah yang tertera di kertas kepada supir taxi, berhubung kami tidak tau seluk-beluk Kota Daegu ada baiknya kalau kami menggunakan Taxi biar lebih terjamin kepastian tempatnya.

Ternyata sekolah Jongin tidak terlalu jauh dari terminal, nyatanya 10 menit kami sudah sampai di Sangsuh High School persis seperti yang tertera di kertas.

Setelah membayar argo aku dan Min Ah turun dari taksi dan memandang takjub pada sekolah yang besarnya tidak jauh beda dari sekolahku di Seoul. Bagaimana mencari Jongin di sekolah seluas ini?

Aku dan Min Ah perlahan masuk ke dalam gedung sambil celingukan. Kami bertanya di mana kafetaria pada siswi yang melintas di depan kami, barangkali aku bisa menemukan Jongin di sana.

Ketika menemukan kafetaria aku menebarkan pandanganku di setiap sudut kafetaria, mencari sosok Jongin yang kuingat sampai netraku berhenti pada satu namja tinggi, kurus, berkacamata dan berkulit gelap, mirip dengan Jongin seingatku meskipun dia terlihat lebih keren dengan rambut model Angular Fringe sedikit berantakan yang menimbulkan kesan badboy cupu. Memang dia tidak terlihat aneh seperti dulu, tapi itu sudah dua tahun yang lalu, seseorang pasti akan berubah lebih baik, bukan?

Karna rasa tak sabaran dalam diriku terus menggebu-gebu aku langsung berlari dan menarik lengannya sampai ia berbalik menghadapku. Alisnya bertaut ketika melihatku, dia memandangi aku dari atas sampai bawah dan membuatnya kebingungan karna masuk ke sekolah tanpa seragam.

"Kim Jongin?" tanyaku tak sabaran, mataku membulat memancarkan penuh harapan bahwa dia adalah Jongin. Tolong.

Aku merasakan semua mata memandangku dengan lelaki yang kukira Jongin, rasanya seperti kembali ke dua tahun yang lalu ketika di acara ulang tahunku, mereka memandangi kami berdua.

Dia menautkan alisnya sambil membenari kacamatanya, "Kenapa kau ada di sini?" tanyanya sedikit terkejut.

Mataku berbinar-binar. Dari pertanyaannya aku bisa menyimpulkan bahwa dia adalah Jongin, dia Kim Jongin yang terkejut ketika setelah dua tahun lamanya dia tidak melihatku dan sekarang ada di hadapannya.

"Kau.. Kau benar Kim Jongin yang kukenal?" aku meyakinkan untuk diriku sendiri.

Dia mengangguk, "Eoh, kau... Kenapa bisa ada di sini?"

- To Be Continued -

(Damn!) Curse?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang