Suasana riuh di dalam kelas dapat aku dengar dari jarak lima meter, pukul sekarang anak-anak yang lain sudah berdatangan karena sebentar lagi jam pelajaran dimulai. Mereka semua terlihat bersemangat, lain denganku yang merasa berkecamuk. Apa lagi kalau bukan karena Jongdae yang mengajakku balikan ditambah lagi dengan Chanyeol yang—Tunggu, memangnya apa masalahnya dengan dia sih?
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku mengusir pikiran yang sendari tadi datang tanpa diduga. Tidak segan pula aku menepuk kepalaku sendiri agar pikiranku ini tidak meluas ke mana-mana, apa lagi ke arah yang salah yang tidak seharusnya aku pikirkan.
Ketika aku memasuki ruang kelas, MinAh sudah duduk di bangkunya. Dia mengangkat kotak kue coklat sambil mengamatinya. Meneliti dari sisi samping, atas dan bawah, barangkali dia bisa menemukan siapa pengirim kue itu. Saat matanya menangkap sosok diriku, dia langsung bertanya penuh penasaran.
"Ini dari siapa?"
"Cho Nami." jawabku pelan.
Kening MinAh mengkerut, dia tidak berbeda denganku, dia juga bingung kenapa gadis itu tiba-tiba memberi kue coklat.
"Itu untuk kita." sambungku lagi. "Katanya dia suka memasak kue, jadi dia memberi kita kuenya."
Kerutan di kening MinAh tak kunjung sirna jua, seakan masih ada rasa penasarannya yang belum terjawab.
"Dia senang bisa berteman dengan kita. Makanya dia memberi kita kue."
MinAh menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Sepertinya semua pertanyaan dalam pikirannya terjawab sudah.
Dia membuka kotak kue itu lalu mencomot sepotong kue.
"Kau sudah sarapan?"Ah, omong-omong soal sarapan, aku baru teringat kembali tentang sarapanku pagi ini. Sebenarnya bukan tentang sarapannya, itu tidak terlalu penting, yang lebih penting adalah kejadian yang terjadi pada saat itu.
"MinAh-yah,"
MinAh berdeham menyauti panggilanku.
"Habiskan dulu kue dalam mulutmu." titahku sebelum aku menceritakan padanya.
Ya, aku tidak akan bercerita padanya dalam dua keadaan, pertama ketika dia sedang memegang barang berharga dan kedua ketika dia sedang makan.
Mengingat gadis itu sangat ekspresif dan juga gaduh, dia bisa saja menyemburkan kue coklat itu keluar tanpa sengaja atau lebih parahnya dia bisa mati karena tersedak kue coklat.
"Apa?" tanyanya setelah semua makanan dimulutnya berhasil ditelan habis.
"Jongdae mengajakku balikan."
"Mwo?!" pekik MinAh seraya menggebrak meja sambil matanya membulat sempurna.
"Bagaimana bisa namja sialan itu—?!"
Aku menceritakan setiap rinci yang terjadi di kantin tadi. Kecuali tentang Chanyeol yang datang memberikan botol minumku. Menurutku itu tidak penting, karena hanya akan membuang-buang waktu saja.
"Bagaimana menurutmu?" tanyaku di penghujung storiku.
"Bagaimana apanya? Hanya kau yang tahu seperti apa perasaanmu. Memangnya kau masih menyukai Jongdae?"
"Entahlah,"
"Atau ada lelaki lain?"
"Opsoyo!" jawabku cepat.
Tidak tahu kenapa aku sedikit lebih sensitif kalau menyinggung tentang lelaki lain."Jangan bilang kalau kau masih menyukai Taehyung?" MinAh menatapku penuh selidik.
"Tidak, aku sudah melupakannya—"
KAMU SEDANG MEMBACA
(Damn!) Curse?!
FanficApa jadinya wanita cantik nan populer terkena kutukan sejak usianya 15 tahun? Semua berawal saat lelaki aneh teman satu sekolah Ha Young mendatangi acara ulang tahunnya. Namun tidak disangka lelaki itu datang membawa kutukan untuk Ha Young dan kemud...