Chapter 8 - Incident

1K 136 15
                                    


Suasana hening menjadi menegangkan. Teman-teman sekelasku yang sedari tadi menghabiskan waktu di perpustakaan, termasuk aku mulai merasa resah lantaran beberapa menit lagi ujian bulanan kelas kami akan dilaksanakan. Aku takut karna sebenarnya aku bukan murid yang pandai apa lagi jam belajarku berkurang karna keseringan hangout dengan Minseok sunbae. Buku pelajaran yang dari tadi terbuka lebar itu terasa sekedar pajangan saja, karna dari tadi aku membaca berulang-ulang namun sulit untuk masuk ke otak, jariku sampai bergerak-gerak di atas buku saking gugupnya. Pahaku juga bergerak naik-turun dengan tempo yang cepat. Memang ujian kali ini hanya ujian rutin setiap bulannya, tapi tetap saja aku harus dapat nilai yang baik sebagai modal aku masuk universitas.

Aku merasakan sesuatu yang hangat diatas punggung tanganku yang dingin. Sebuah telapak tangan lebar dan juga lebih besar dari punyaku menangkup punggung tanganku hingga tanganku berhenti bergerak dan membeku. Awalnya aku pikir Min Ah yang sengaja agar tanganku berhenti bergerak, namun setelah aku menoleh ke arahnya aku jadi sedikit tercengang.

"Sunbae?"

"Jangan gugup, kau harus semangat dan percaya diri untuk ujian kali ini." ucap Minseok sunbae sambil memberikan senyumannya padaku.

Bulu kudukku sampai merinding melihat betapa menawannya senyuman itu. Aku juga membalasnya dengan senyuman. Tanganku yang satunya tergerak untuk menangkup tangan Minseok yang berata diatas punggung tanganku. Aku mengelusnya lembut seakan menyerap energi dari tubuh Minseok sunbae. Aku mengangguk pasti, aku akan mendapat nilai yang baik pada ujian kali ini ya meski kemungkinannya sangat kecil.

"Dapatkan nilai terbaik pada ujian kali ini, aku akan mentraktirmu malam ini."

"Jinja? Apa saja?" tanyaku kegirangan.

"Eoh. Jadi kerjakan ujianmu dengan serius."

"Arraseoyo." sambil mengacungkan jari jempolku.

Aku menarik kedua tanganku dari dekapan tangan Minseok, lalu mengambil pulpen dan mulai membaca sambil menggaris-bawahi kata-kata yang penting yang mungkin masuk dalam ujian. Melihatku sedang serius belajar, Minseok sunbae beranjak pergi setelah ia mengelus kepalaku pelan.

Ujian selesai tepat sembilan puluh menit aku bergulat di dalam kelas. Aku rasa otot-otot otakku mengendur. Demi mendapat nilai yang baik, aku bahkan lupa untuk istirahat sejenak dan membiarkan otakku terus bekerja. Bernafas saja aku sudah bersyukur tidak kelupaan. Meski begitu aku puas dengan usahaku pada ujian kali ini, walaupun sedikit belajar tapi aku bisa mengerjakannya.

Aku beranjak dari kelas dan buru-buru menghampiri Minseok sunbae yang katanya sudah menungguku di depan gerbang sekolah. Baru beberapa langkah keluar dari pintu, kepalaku terasa berdenyut, akar rambutku terasa tertarik. Apa ini efek ujian? Oh Tuhan, rambutku benar-benar ditarik paksa oleh seseorang berbadan tinggi seperti tiang listrik. Aku tergerak mundur kemudian berbalik dan mendongak. Sialan, bocah ini lagi!

"Yak! Mwohaneungoya!!!"

Namja itu melepaskan tangannya lalu berkacak pinggang.

"Yak! Anak kurang ajar!" teriakku sambil melompat-lompat untuk meraih rambutnya. Niatku sih menjambak rambutnya juga, tapi apa daya tubuhku yang rendah dan tubuhnya yang tinggi. Lihatlah dia sekarang tertawa puas melihatku gagal membalasnya, baiklah.

"Akkhh.." rintihnya sambil menunduk memegangi tulang keringnya. Baru saja aku menendangnya. Buru-buru aku menjambak rambutnya gemas. Hei, meskipun aku pendek, aku punya banyak cara untuk membalas.

"Yak yak, mianhae eoh mianhae. Jeongmal mianhae!"

Aku melepasnya lalu berkacak pinggang. "Park Chanyeol! Kapan kau mau berhenti mengusikku?"

(Damn!) Curse?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang