Chapter 28 - My Mis Choice

235 43 2
                                    


Berjalan dan mampir di setiap rak besar yang di sananya terdapat berbagai baju maupun dress yang indah membuat hidungku seakan menghirup udara segar. Bukannya aku mencoba berkata perkataan yang lebay, tapi memang benar barang-barang di sini terlihat begitu indah, apa lagi bagi seorang yeoja yang terbilang gemar dengan fashion shopping.

Semua pakaian di sini edisi terbatas, dirancang oleh perancang terkenal dan juga diproduksi dengan material terbaik. It's my style! Pantas jika berbelanja di sini dibutuhkan budget yang terbilang tinggi.

"Bagaimana dengan ini?" pertanyaan Chanyeol membuyarkan pikiranku barusan.

Di tangannya terdapat mini dress abu-abu yang mana bagian pinggir tangan dan bawahnya bergelayut renda-renda yang menghiasinya. Membuatnya tampak sangat cantik dan juga feminim.

Ah ya, mengenai kejadian di depan boutique tadi, Sehun terus saja melontarkan kata-katanya untuk membujukku ikut minum kopi atau apa saja dengannya dan pergi meninggalkan Chanyeol. Sehun ternyata belum berubah rupanya, masih saja pandai merayu dan dia juga sedikit frontal.

Meskipun aku sempat bingung harus memilih apa, untungnya pikiranku langsung terbuka lebar. Tujuan utamaku adalah mencari kado untuk MinAh, bukan minum kopi atau apapun dengan Sehun. Tapi aku juga bukan berati memilih ikut dengan Chanyeol, anggap saja Chanyeol hanya sebuah kebetulan di saat aku memilih ingin mencari kado untuk MinAh saja. Sebenarnya aku juga tidak menolak Sehun, aku meminta padanya untuk kapan-kapan saja minum kopi berdua, di saat yang tepat tentunya.

Kebetulan pada saat itu juga Sehun mendapat telepon dari sebuah agensi foto model yang memberi Sehun tawaran bagus. Aku menyuruhnya untuk datang ke sana, sayang kalau disia-siakan. Dia mengangguk dan berjanji dia akan mengajakku lagi untuk ke cafe bersama.

Setelah Sehun pergi, aku mengekori Chanyeol yang duluan masuk ke dalam boutique dan yang benar saja, Aku langsung disambut dengan baju-baju desain dan merek terkenal itu.

"Hmm, seleramu bagus juga." balasku antusias sambil memperhatikan tiap inci dari mini dress yang menggantung indah pada hanger bertulis huruf H&R.

Aku melirik handphoneku yang layarnya hidup sesaat.
"Sepertinya kita harus pergi sekarang. Sudah sore, dan aku harus mencari kado sungguhan untuk MinAh."

Chanyeol mendengus.
"Memangnya menurutmu ini kado semu?" katanya sambil melenggang ke arah kassa.

Aku mengikutinya sampai di depan wanita cantik berseragam hitam dan cream yang tunduk hormat pada Chanyeol dan aku.
"Bungkus ini untuk kado ya, noona."

Aku sedikit terkejut kalau wanita itu kakak perempuan Chanyeol. Tapi sesaat aku sadar setelah melihat name tagnya bertuliskan Jung Eunji. Jelas mereka berbeda marga.

Wanita itu tertawa kecil sembari menerima baju dari Chanyeol.
"Tuan, jangan panggil aku noona."

"Wae? Aku benar, kan? Kau kan lebih tua dariku." cibir Chanyeol dengan sedikit penekanan pada kata 'tua'. Lidahnya memang pandai membuat orang jengkel ya.

"Tapi ini di tempat kerja, Tuan. Lagi pula aku bukan noonamu tau." tembak Eunji sarkatis. Dia seakan menganggap Chanyeol adalah tuannya, tapi dia tetap berbicara informal pada Chanyeol. Pasti mereka berdua sangat dekat.

"Wah, kau sungguh jahat." hujat Chanyeol sembari menarik paper bag yang baru saja disodorkan oleh wanita itu.

"Silahkan datang kembali, Tuan." Eunji berkata sopan.

"Simpan sopan santunmu itu. Tidak biasanya kau begitu." Chanyeol menjentik jarinya tepat di atas kening Eunji.

Dasar Chanyeol si brengsek kurang ajar itu.

(Damn!) Curse?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang