"Ya ampun,"MinAh menatapku dengan seksama. Kedua tangannya menangkup wajahku.
"Jangan bilang kalau kau sedang kerasukan?" tanya MinAh lalu buru-buru menjauh beberapa jarak dariku.
Untuk sekarang aku terlalu lelah untuk meladeni MinAh yang pikirannya hanya sependek dengkul. Memangnya dia pikir setan apa yang mau datang ke sekolah dalam kondisi begitu?
"Ei, ada apa denganmu?" tanya MinAh lagi sambil mencolek bahuku. Dia menyodorkan cermin kecil yang selalu ia bawa ke mana-mana. "Lebih tepatnya ada apa dengan wajahmu?"
Aku meraih cermin dari tangan MinAh, kulihat pantulan wajahku dari situ. Well, mataku sayu dan kantung mata yang timbul berwarna gelap. Pantas saja MinAh sehisteris itu, rupanya aku memang mirip seperti orang yang sedang kerasukan.
Tapi aku tak mau ambil pusing. Masa bodoh lah dengan penampilanku saat ini. Aku lebih suka melipat kedua tanganku di atas meja dan menenggelamkan wajahku di sana. Demi apapun, aku masih mengantuk!
"Kau tidak mau mengatakannya?" lagi dan lagi MinAh mencolek punggungku.
Astaga si cerewet ini!
Kutegakkan punggungku lalu menghardik MinAh. "Ini karenamu, Min Ah!"
"Apa?" ya ampun, wajah polos itu membuatku gregetan, serius.
Menghadapi MinAh memang harus butuh kesabaran. Lebih baik aku menarik nafas dalam-dalam supaya bisa lebih tenang.
"Kau mengirimku pesan tentang tugas Lee Seonsaenim, aku tidak tidur karena harus mengerjakan essai itu semalam suntuk asal kau tau."
"Ahh, aku hanya mencoba mengingatkanmu, tidak ada salahnya kan?" balasnya santai sambil mengangkat kedua bahunya. Bagus sekali, anggap saja itu bukan salahmu tapi salahku.
"Eoh, terserahmu saja."
"Yasudah, aku akan membelikanmu sekaleng kopi. Tunggu di sini." katanya lalu MinAh melesat keluar kelas.
Aku benar-benar sedang tidak mood melakukan apapun saat ini. Untung saja aku masih sanggup bernapas. Sekarang malah aku berniat untuk tidur saja. Tapi ekspetasi memang tidak seindah realita, suara ricuh di depan kelas itu memecahkan konsentrasiku untuk memasuki alam bawah sadarku. Berisik! Sudahlah, lupakan, aku hanya perlu diam dan menutup mataku.
Tapi kenyataannya telingaku masih berfungsi dengan baik, aku malah merasa suara mereka semakin ricuh. Sebenarnya ada apa?
"Huh? Ada apa?" tanya Min Ah padaku sambil menyodorkan sekaleng kopi.
"Tidak tau." balasku malas sebelum menyesap minuman kaleng itu.
MinAh menghampiri segerombolan yeoja yang tadi menghalangiku untuk tidur. Dia menyempilkan badannya memasuki area kerumunan itu, wah untung dia punya badan yang kecil dan juga langsing.
Setelah beberapa menit, MinAh buru-buru menghampiri tasnya, mengambil handphonenya dan duduk di sebelahku.
"Ha Young, kau harus lihat ini." ujar MinAh tergesa-gesa.
"Apa?"
"Ei, apa tadi usernamenya?" teriak MinAh.
"@Taehyung_v. @ T-a-e-h-y-u-n-g-_-v." jawab Hyuna sambil mengejanya.
MinAh dengan gesit menekan layar ponselnya pada pencarian di aplikasi instagram, sedangkan aku menunggunya.
"Lihat ini." Min Ah menunjukkan layar ponselnya padaku.
"Apa?" jelas saja aku bingung. MinAh menunjukkan foto seorang namja dari layar handphonenya yang tidak aku kenal. Memangnya aku netizen yang tau segalanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
(Damn!) Curse?!
FanfictionApa jadinya wanita cantik nan populer terkena kutukan sejak usianya 15 tahun? Semua berawal saat lelaki aneh teman satu sekolah Ha Young mendatangi acara ulang tahunnya. Namun tidak disangka lelaki itu datang membawa kutukan untuk Ha Young dan kemud...