Twenty

785 32 0
                                    

"Apa yang terjadi Belle?" tanya Dave sembari menatap jalan menuju airport.

"I don't know Dave, i don't know." ucap belle sembari menekan layar handphonenya. Dave mengalihkan pandangan kejalanan.

"Shit Justin!" ucap Belle mendadak. Dave kembali menatap gadis disebelahnya yang sedari tadi menelpon dan mengumpat.

"Let me call Justin, Belle. He'll never answer you call. Trust Me." ucap Dave. Belle tidak mendengarkan Dave dan masih berkutat dengan layar hp.

"Belle?" ucap Dave lagi sembari melipat tangan didepan dada.

"Haaaah..." Belle menghembuskan nafas kasar dan melihat kearah Dave.

"Go on. Call Him. Jika dia mengangkat panggilanmu, aku akan datang dihadapanmu, kapanpun kau menelponku." Dave tersenyum nakal mendengar ucapan Belle barusan.

"What did you say?" tanya Dave seolah tak mendengar ucapan Belle. Belle menatap Dave jengah.

"U Hear me, Mr Anthonio." Dave terkekeh dan menatap Belle.

"Kapanpun?" goda Dave.

"oh c'mon! I wanna hear my brother voice!" teriak Belle frustasi. Dave tertawa sembari menekan layar hpnya. Belle melirik layar hp Dave.

"Justin" calling

Tuuut
Tuuut
Tuuut

"What?"  terdengar suara sedikit serak dari seseorang yang sedari tadi Belle cemaskan. Justin crying? Pikir dave dalam hati.

Dave menahan tawa sedangkan Belle menutup mulutnya dengan satu tangan.

"where're you? Already go home?" tanya Justin dari sebrang sana.

"How dare you! Why you not answer my call?! You know how many times i try calling you?" teriak Belle mendadak. Dave menatap gadis disampingnya dan menggeleng. Sungguh sangat tidak seperti wanita.

.............

Hening tidak ada balasan dari Justin walaupun telepon masih tersambung. Dave mengambil alih pembicaraan dan mematikan lambang speaker yang menyala.

"On way to your Home. She's so worrried. So we decide to go back. What's going on?" tanya Dave. Belle menatap Dave tidak suka dan duduk beranjak ke sebelah Dave sembari menempelkan telinga mencoba menguping.

"Entahlah. Aku tidak bisa berpikir jernih. Disaat aku menyerah, dia datang menghampiriku.."

"Who's?" tanya Dave.

.........

"is she?....."

"Hmm, Yes she is. She's here..."
"Krystal is in here."

Heniing. Tidak ada pembicaraan antara mereka berdua..

"Oke. Call you later." ucap Dave seraya mematikan panggilan telepon.

"What? Apa yang diucapkan Justin? Kenapa telponnya mati?" tanya Belle bingung.

"Aku tidak tahu. Justin tidak berkata apapun." ucap Dave seraya memasukkan hp ke saku celana.

"Wah, kalian sangat keterlaluan."  balas belle sembari memalingkan wajah dari Dave.

Dave tertawa kecil melihat reaksi kekesalan Belle dan menautkan jemarinya pada jemari Belle lalu bersandar sembari memejamkan mata. I need to think, pikir Dave.

....

LOS ANGELES INTERNATIONAL AIRPORT // 20.00 PM

Unspoken DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang