Part 15 : Seperti roller coaster

212 13 2
                                    

*Forgive me for late update.. untuk part ini aku salah liat jadwal dan akhirnya delayed 3 hari >< I'm so sorry


Tepat pukul 02.00 pagi kereta yang kami naiki sudah sampai di tanah Yogya. Pak dosen membangunkan kita semua. Dinginnya angin malam terasa sampai ke dalam tubuhku. Aku lihat bis jemputan sudah ada di parkiran, jadi kita tidak perlu menunggu lagi. Dengan tenaga yang masih tersisa, kita pun bergegas masuk ke dalam bis. Sesampainya di hotel, Pak dosen memberi pengumuman 

"Anak-anak, kalian boleh tidur lagi, tapi jam 7 sudah stand by di lobby hotel ya, kita akan melanjutkan study tour kita ke Candi Borobudur". 

Teman-teman serentak mengatakan "siap paaaaaak". 

Selanjutnya kita masuk ke dalam kamar masing-masing. Kata Pak dosen satu ruangan harus dihuni oleh 2 mahasiswa. Aku menyuruh Milda untuk satu kamar denganku. Milda menangkap raut wajah sedihku saat aku melamun menghadap kaca. 

"Jess, lo kenapa? Kok muka lo sedih gitu?" tanya Milda. 

"gak kenapa-kenapa kok Mil" jawabku sambil menunduk. 

"lo gak usah bohong sama gue, Jess. Pasti ada sesuatu yang lo sembunyiin dari gue. Kita ini kan bestfriend, Jessy!" Milda duduk mendekat padaku. 

Aku tak punya pilihan untuk menyembunyikan semuanya dari Milda. Aku menceritakan semuanya tentang kecurigaanku terhadap Gisca dan Justin kepada Milda. Setelah kuceritakan, Milda terkejut. Tapi dia menyuruhku untuk tidak curiga melewati batas, karena aku memang belum punya bukti cukup akurat antara Gisca dan Justin. Aku menyuruh Milda untuk merahasiakan kecurigaan ini dari semuanya, termasuk Vero. Aku dan Milda pun tidur dengan waktu yang masih tersisa 3 jam lagi.


Setelah bangun, aku dan Milda beres-beres diri dan beres-beres kamar. Pak dosen mengumumkan melalui mic untuk siap-siap kumpul di lobby hotel. Ternyata waktu sudah menunjukan pukul 06.40. Milda menggandeng tanganku untuk berlari ke lobby hotel. Tepat jam 07.00, kita pun berangkat naik bis sewaan kita. Selama diperjalanan aku melihat Gisca bercanda terus dengan Justin. Aku merasa cemburu sekali. Milda yang melihatku sudah cemberut seperti bebek, dia mengelus pundakku 

"udah Jess, sabar" bisik Milda. 

Sesampainya kita di Candi Borobudur, Pak dosen kembali menyuruh kita berkumpul. Seperti tour guide, Pak dosen menjelaskan asal-usul candi tersebut. 

"anak-anak sekarang kalian bebas mau kemana saja, asal jam 15.00 sudah kembali ke parkiran bis". 

Aku melihat jam tangan, sekarang masih jam 11. 

"yes, bisa foto-foto dulu nih" kata Milda.

Aku menyampingkan egoku dan emosiku ini dulu untuk bersenang-senang bersama teman-teman kesayanganku ini, termasuk Gisca dan Justin. Kita berfoto bersama di puncak Candi Borobudur. Entah sudah berapa foto yang kita ambil, mungkin lebih dari 20 kali. Tiba-tiba Gisca menyuruh Justin untuk foto berdua denganku, Milda juga tak kalah ingin membuat mukaku menjadi merah padam. 

"Jess, cepet dempetan sama Justin." dia mendorongku ke arah Justin. 

"Justin, cepet dirinya deketan sama Jessy. Ah lo pura-pura malu deh," goda Gisca. 

Vero mendorong Justin ke arahku, kita pun bertubrukan, mukaku dan muka Justin hanya berjarak 5 cm. 

"oh my gosh.. semoga dia gak denger debaran jantung gue yang super kencang ini," kataku dalam hati. 

Muka Justin langsung berubah merah padam. Aku juga menebak kalau mukaku semerah mukanya. 

"Justin, lo harus rangkul Jessy. Nah gini loh!" Vero menaruh satu tangan Justin untuk melingkar di bahuku. 

Losing You is Sucks!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang