Part 18 : Something about Justin!

179 9 0
                                    

Something 'bout you makes me feel like a dangerous woman.. smartphoneku berbunyi. 

Aku meraba-raba ke seluruh permukaan tempat tidur dengan mata tertutup. 

"Nah ketemu!" smartphoneku bersembunyi dibalik selimut. 

"Haaaallloooo?" tanyaku diringi suara menguap karena masih ngantuk. 

"Hallo, Jess? Ini gue Justin." 

"Hah Justin?" Yang tadinya masih super ngantuk dan nyawa belum terkumpul semua, tiba-tiba menjadi segar seakan baru diguyur air es. 

"Sorry ya Jess, udah ganggu lo pagi ini." Aku lihat ke arah jam dinding, ternyata sudah pukul 10.00. Ini sih sudah siang, tapi apa boleh buat karena tadi pagi baru mendarat dari Yogya, jadi aku ngantuk luar biasa.

"Iya gak apa-apa Justin. Emangnya ada apa ya?" 

"Mmm gini, mmm gimana ya.. gue pengen minta temenin belanja, mmm lo mau gak?" tanya Justin dengan jeda cukup panjang. 

"Lo mau belanja? Tumben banget. Ada angin apakah? Hahaha" dengan tidak sengaja, aku tertawa terbahak-bahak *ups. 

"Nyebelin lo, Jess!" suara Justin menjadi datar.

"Eh iya maaf, abis ini pertama kalinya lo minta gue temenin belanja." 

"Iya, iya gak apa-apa. Okay to the point aja. Gini adik gue ulang tahun 5 hari lagi. Rencananya kado itu pengen gue kirim ke Bali. Gue pengen lo  ngasih suggest kado apa yang bagus buat anak baru gede alias abg." 

"Oh adik lo mau ulang tahun. SMP ya?" tanyaku sok tahu. 

"Bukan, tapi SMA. Pokoknya nanti gue jemput lo jam 2 deh, gimana?" 

"Oh gitu, okay deh siap Sir!!" dengan menggerakan tangan kanan seakan memberi hormat. 

Sedikit bodoh karena aku mau menggerakkan tangan sedemikian rupa juga tak akan kelihatan oleh Justin. 

"Okay thank you Jessy yang cantik, baik, imut." Justin langsung menutup teleponnya. 

Aku sedikit berseri-seri karena dibilang cantik oleh Justin.


Akhirnya aku buru-buru mandi dan luluran. Setelah itu aku disibukkan memilih baju apa yang harus aku pakai untuk pergi. 

"Yang ini? Ah terlalu rame, nanti dikira gue mau kondangan." Baju itu aku gantung kembali ke lemari. 

"Nah yang ini aja kali ya!" Pilihanku tertuju pada dress berwarna biru laut, dipadukan dengan legging cokelat. 

Aku merapihkan rambutku dan membiarkannya tergerai. Aku dandan dengan cukup natural. Sentuhan terkahir adalah membawa saddle bag berwarna cokelat senada dengan leggingku. Di saatku mencari keberadaan saddle bag yang entah dimana, aku mendengar suara klakson mobil masuk ke gerbang rumahku. Tak lama kemudian mamah masuk ke kamar. 

"Sayang, itu ada Justin di ruang tamu. Cepat kamu temuin dia!". 

"What? cepet banget?! Perasaan tadi masih jam 10.00," pikirku. 

Setelah melihat jam, ternyata sudah jam 2! 

"Gila 4 jam gue habisin buat apa aja?!" gerutuku. 

"Jessy!!" omel mamah karena omongannya tak aku sahut. 

"I..iya mah, bentar. Aku lagi nyariin saddle bag aku nih," aku merunduk ke arah kolong tempat tidur. 

"Warna cokelat, bukan?" tanya mamah. 

Losing You is Sucks!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang