Part 11 : Apa ini salah?

256 14 1
                                    

Untuk mencairkan suasana, aku beralih ke Justin dan melemparkan pertanyaan "Justin, Truth or Dare?" aku menengok tepat ke muka nya.

Dia menjawab "Truth".

Saat dia menjawab truth, rasanya aku ingin bertanya "Siapakah seseorang yang ada dihati lo saat ini?".

"okay Justin, pernah gak lo naksir seseorang yang lebih tua dari lo?" aku bertanya dengan sedikit cemas.

"bukan pernah, tapi sedang mengalami lebih tepatnya hahaha" dia menjawab sambil tertawa.

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, mataku langsung terbelalak lebar. "siapa? Jadi Justin lagi suka sama orang yang lebih tua dari dia? Siapa? Siapa?" tanyaku dalam hati.

Seperti senjata makan tuan, harusnya aku tidak bertanya soal hati.

"okay giliran gue. Justin, Truth or Dare?" tanya Andra.

"kalo buat lo, dare aja deh!" jawab Justin sambil menjentikan jarinya.

"lo pernah gak cium seseorang? Kalo pernah cium cowok, berarti lo harus cium lawan jenisnya, siapa aja terserah lo. Kalo lo pernahnya cium cewek, lo cium tuh sepatu gue tapi ciumnya harus mesra, trus gue akan poto lo dan masukin ke grup kuliah kita". Jelas Andra dengan panjang kali lebar.

"interupsi! Kalo cium cewek gak apa-apa nih siapa aja? Kalo cium sepatu, gue dapet asuransi gak? kali aja nanti gue kejang-kejang ditempat karena abis cium sepatu lo, Dra. hahaha" Tanya Justin dengan tertawa terbahak-bahak.

"Iya siapa aja. Ah bawel lo kayak cewek. Tenang aja lo gak bakal ngerasain kejang-kejang, paling lo langsung mati rasa" Andra menjawab dengan nada kesal.

Aku sudah tahu bahwa Justin akan mencium sepatunya Andra. Justin pasti punya banyak mantan yang cantik-cantik. Belum sempat menyelesaikan khayalanku, tiba-tiba Justin menghampiriku dengan cepatnya, lalu mencium pipi kananku.

"WHAT???? AAAPA YANG LO LAKUIN KE GUEEEEE?????" aku berteriak luar biasa kerasnya.

Mata Andra juga langsung terbelalak melihat Justin menciumku.

"gue kan disuruh Andra, Jess.." jawab Justin tanpa ada rasa bersalah.

"ja..jadi lo pernah cium cowok?" tanya Andra keheranan.

"iya gue pernah cium 3 cowok" jawab Justin sambil mainin smartphonenya. Yaitu dua adik kembar gue yang masing-masing umurnya 10 tahun, satu lagi keponakan umurnya 3 tahun. Gue cium mereka pas mereka lagi ulang tahun"

"gue juga pernah cium cewek sih, kakak gue dan nyokap gue. tapi karena lebih banyak nyiumin adik laki-laki gue, jadi gue jawab yang cowok" tambah Justin.

Andra tidak menanggapi perkataan Justin. Saat ini dia malah terbengong seperti baru dihipnotis.

"sorry ya Jess, gue jadi cium pipi lo" Justin meminta maaf dengan tampang lucunya.

Aku tahu betul, mukaku sekarang sedang ada di mode idiot. Yah tahu sendiri kalau ada kejadian mendebarkan dan memalukan seperti ini, pasti raut mukaku berubah.

Kalau raut mukaku berubah, aku jadi takut melihat kaca. Pipiku pasti menjadi Blushing seperti cherry blossom karena efek ciuman dari Justin. Rasanya ingin meledak saja.. Lagi-lagi siksaan yang menyenangkan hadir kembali.

"i..iya gak apa-apa. okay kita lanjut aja ya mainnya. Tinggal gue nih yang belum" entah mengapa aku mengeluarkan nada suara yang sedikit manja.

"Aduh malu-maluin.. ini masih terkena efek yang tadi nih.. tiba-tiba jadi kemayu gini" pikirku sambil melempar pandangan.

Losing You is Sucks!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang