Kamu tidak tahu apapun. Apapun tentang duniaku. Juga hatiku.
Aku tidak tahu apapun. Apapun tentang hatimu.
Bukankah kita dua manusia yang bertolak belakang? Sama-sama tidak tahu-menahu.
Tapi aku sedikit tahu tentang duniamu, kesukaanmu, bakatmu ... Stalker? Tidak. Bukankah orang yang lagi jatuh cinta otomatis memperhatikan? Dan semua yang kamu lakukan tak luput dari pandanganku.
Tapi kamu, sedikit pun tidak tahu.
Saat aku memandang papan tulis kosong, mengobrol dengan teman sebangku, atau menatap keluar pintu, kamu tidak tahu.
Kamu tidak tahu kalau aku mengalihkan pandangan dari wajahmu. Aku takut kamu tahu. Aku takut kita semakin jauh.
Saat kamu datang mendekat, sebatas lewat tanpa melihat, kamu tidak tahu.
Kamu tidak tahu aku mengharapkan sesuatu yang berbeda. Lewat begitu saja, apa tidak mau tinggal? Atau melihat sedikit saja ke arahku, itu sudah lebih dari cukup.
Kalimat sederhanamu itu, kamu tidak tahu.
Kamu tidak tahu, sesederhana kata-katamu adalah berarti bagiku. Apa waktu itu kamu cemas atau sekadar perhatian teman, aku tidak tahu. Tapi kamu berhasil membuat pikiranku terpaku pada satu nama; namamu.
A.
![](https://img.wattpad.com/cover/74528521-288-k808794.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelepas Rasa 2
PoésieAkhirnya pun, hanya, selalu, dan kutumpahkan pada kata dan kata tentang rasaku. Copyright 2016 by Aksara- //Manikdewi. #214 Poetry on 10/6/17 #164 Poetry on 15/6/17