Ada alasan mengapa cinta tidak harus dikatakan. Lebih tepatnya, tidak aku katakan. Meski dia yang mengaku tahu diriku, tidak akan menjamin paham tentang perasaanku.
Ada alasan mengapa cerita cinta tidak dibagikan. Lebih tepatnya, tidak aku bagikan. Meski dia membaginya padaku, mencari perhatian dan berharap didengarkan, ceritaku belum tentu masuk telinga.
Siapa mengerti siapa. Egois. Dia pikir aku tak perlu didengarkan? Melupakan tidak berarti mengabaikan. Dan bertindak seolah tak tahu apa.
Siapa mengerti siapa. Tak pernah aku tidak mengacuhkan rasanya. Cidera hatinya selalu menjadi momok dalam pembicaraan. Aku bertindak layaknya pendengar setia.
Tapi, keluhku hanya menjadi lalu. Perasaanku seakan tak punya nyawa. Cidera hatiku ini juga dia yang membuatnya.
Siapa mengerti siapa. Sekarang tahu, tapi seperti orang bodoh yang berpura-pura. Tetap saja bercanda lugu di depanku, tetap saja menebar mesra di depan mataku. Itu definisi kenal katamu? Teruskan. Aku tidak akan melarang.
Hanya saja, aku sedikit kecewa sebagai teman. Menyesal untuk menceritakan itu pasti ada.
17 Okt 16
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelepas Rasa 2
PoetryAkhirnya pun, hanya, selalu, dan kutumpahkan pada kata dan kata tentang rasaku. Copyright 2016 by Aksara- //Manikdewi. #214 Poetry on 10/6/17 #164 Poetry on 15/6/17
