Ini masih tentang hati,
seonggok perasaan yang dikhianati,
setitik harapan yang tak berarti,
terlupakan, tanpa dikasihi.
Ini masih tentang aku,
tanpa dia, tanpa kamu,
Ini masih tentang laraku,
Yang bercerita, tapi mereka tak peduli.
Ketika rasa menjadi kalimat kata,
yang seharusnya memberi perasa lega,
ia berkhianat menjadi duka lara,
bukan mengerti, gelisah kian tak terobati
Ketika tekanan menjadi suara,
yang seharusnya memberi tanggapan,
ia berkhianat menjadi gelak tawa,
seakan ini hanya candaan.
Aku akhirnya menyimpan kesedihan,
karena berucap akan sama saja,
satu sisi sudah tidak mendengarkan, bagaimana dengan sisi lainnya?
Mungkin caci maki?
atau terbahak lebih lebar?
Diam adalah kunci,
karena melindungi hati adalah prioritas saat ini.
Bukan.
Tapi aku harus berpura-pura. Hati ini, sekian kalinya harus berdusta bahwa tidak ada yang terjadi. Meski sekian perasaan, telah sakit tertusuk seribu belati.
3/Nov/16
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelepas Rasa 2
PoetryAkhirnya pun, hanya, selalu, dan kutumpahkan pada kata dan kata tentang rasaku. Copyright 2016 by Aksara- //Manikdewi. #214 Poetry on 10/6/17 #164 Poetry on 15/6/17
