Susahnya jatuh cinta, apalagi sama kamu. Ini lebih dari sekadar jatuh dan sakit yang terus meradang. Tapi, aku juga tidak tahu, apa ini yang dinamakan lebih mencinta atau semua sama saja.
Aku di depanmu seperti bermain rupa. Ekspresi ketika di tengah keramaian dan ketika hanya ada kita berdua. Mereka bisa menjadi jembatan keakraban, namun ketika waktu memberi jeda dan di dalamnya hanya ada kita, aku tidak tahu harus melakukan apa.
Mungkin kamu anggap aku kaku, tapi aku beku karenamu. Aku mencoba mencari topik, kata-kata yang mungkin bisa mengundang senyum dan tawamu. Tapi kamu lihat kan? Aku hanya bisa menggerutu dan tidak ada wajah ceriamu. Aku hanya pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Tetapi lagi, aku tidak mengerti skenario hidup dan isi pikiranmu. Setelah hening membayang, kamu berkata pelan di sebelahku. Memang sederhana, mungkin tidak ada makna sedikitpun. Atau aku hanya salah dengar?
Aku tidak mengerti. Yang aku tahu hanya begitu sulit jatuh cinta padamu. Terutama, memahami setiap kelakuanmu.
/9 Nov 16/
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelepas Rasa 2
PoesíaAkhirnya pun, hanya, selalu, dan kutumpahkan pada kata dan kata tentang rasaku. Copyright 2016 by Aksara- //Manikdewi. #214 Poetry on 10/6/17 #164 Poetry on 15/6/17
