Ally's pov
Malas, aku menanggapi pertanyaan Mark hanya dengan sebuah gelengan. Aku sengaja menundukkan kepalaku karena melihat seutas senyuman meledek yang diberikan Dave untuk Mark, yang langsung dibalasnya dengan wajah kesal.
Saat aku mendongak, aku melihat seseorang yang berdiri di depan pintu kantin yang langsung terhubung ke halaman belakang. Tubuhku seketika membeku setelah tahu siapa orang yang berdiri disana. Dia tersenyum padaku, lalu menghilang melesat pergi kearah gudang.
Tanpa minta izin, aku langsung bangkit dari tempat dudukku. Meninggalkan Mark, Dave, dan Rick yang bingung dengan gerakanku. "Ikut aku, Clarke." Ucapku ketika melewati Clarke.
Clarke tanpa pertanyaan apapun langsung bangkit mengikutiku. Aku tahu jika mereka bertiga pun bangkit dari duduknya, mengikuti langkahku dan Clarke. Setelah memastikan keadaan aman, dan tidak ada satupun yang melihatku dan Clarke, kami berdua melesat pergi.
"Apa yang terjadi?" aku masih bisa mendengar Mark bertanya.
Aku dan Clarke melesat pergi kearah gudang lama yang sudah terbengkalai. Aku tahu gudang ini dari Clarke. Katanya, gudang ini sudah tidak pernah dikunjungi lagi. Tapi tak jarang digunakan oleh siswa atau siswi mesum untuk make out.
Aku dan Clarke berhenti ditengah – tengah lorong, sinar matahari yang berasal dari ventilasi membuat kami bisa melihat apa yang ada disepanjang lorong. Disana, sekitar sepuluh meter dari kami, berdiri seorang pria. Tubuhnya ia senderkan pada lemari besi yang ada dibelakangnya, tangannya ia lipat didadanya.
Seseorang yang sangat kukenal itu menoleh padaku. Tersenyum dengan evil smirk nya. Ia maju langkah demi langkah, lalu berhenti pada secercah cahaya yang berasal dari ventilasi. Tangannya ia masukkan kedalam saku celananya.
"Theo?" itu bukan aku yang mengucapnya. Clarke, dengan tidak percaya dia mendekap mulutnya. Dia terlalu dramatis.
Sialan! Dia benar – benar Theo.
Mantanku.
Mantan terkutuk.
Mantan yang gagal move on.
Mantan dibalik kematian Cole.
Aku hanya terdiam menatapnya. Tanpa kusadari, kedua tanganku mengepal. Memori tentang kematian Cole yang ingin kulupakan, langsung kembali berputar begitu saja ketika aku melihatnya.
Theo melesat kearahku, berdiri tepat di depanku. Ujung sepatunya menyentuh ujung sepatuku. Aku hampir tersentak ke belakang jika saja aku tidak berhasil menyembunyikannya. Aku bisa merasakan Clarke yang ikut menegang.
Aku memejamkan mataku begitu tangan dingin Theo menyentuh wajahku. Mulai dari keningku, hidungku, dan berhenti dipipiku. Aku membelalakkan mataku begitu Theo mendekap wajahku dengan kedua tangannya yang dingin.
"Hentikan, Theo." Lirihku begitu bibir merah Theo hampir menciumku.
Clarke hanya pasrah melihat adegan ini, aku tahu jika wajah Clarke sudah sangat kesal. Tapi aku selalu bilang padanya, jika ini masalahku, aku tidak akan membiarkan siapapun ikut campur. Maupun dia atau Xander. Mereka boleh ikut campur jika aku sudah menyerah dan tidak bisa mengatasi masalahku sendiri.
Aku bisa merasakan nafas Theo yang tersenggal karena menahan amarahanya. Hidungnya kembang kempis. Bau nafasnya yang mint semakin terasa diwajahku. Theo memalingkan wajahnya dari wajahku.
Wajahnya kini berpindah kedekat telinga kiriku. Aku membeku ketika nafasnya berderu disekitarku bahkan hingga keleherku. "Aku akan membuatmu menjadi milikku lagi, Ally sayang." Bisiknya. Tubuhku seperti tidak bisa merespon apapun mendnegar bisikannya.
Setelah Theo membisikkan kata – kata yang bagiku terkutuk itu, aku merasakan angin yang menerpaku. Aku menghembuskan nafas lega begitu Theo menghilang dari hadapanku. Akupun mendengar hembusan nafas yang juga berasal dari Clarke.
Clarke langsung memelukku dengan erat. Dia tahu jika aku pasti kelabakan melihat Theo yang tiba – tiba muncul kehadapanku lagi. "Kau tidak apa?" ucapnya khawatir. Aku mengangguk lalu memeluknya.
Aku sebenarnya tidak baik – baik saja.
Apa yang akan kau lakukan jika tiba – tiba mantanmu datang dan berkata akan membuatmu menjadi miliknya lagi?
***
A/N : Oke, cuma mau kasih tau. kalo cerita Frozen Vampire ini lebih kearah percintaan daripada actionnya. Action mungkin ada, tapi sedikit, ga sebanyak percintaan dan drama remajanya. Udah gitu aja.
Remember to
Vote
and
Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen Vampire (Complete)
VampireAku akan menghancurkan dinding yang sudah dia bangun, setebal apapun dia membangunnya. - David Thomas William Aku tidak ingin jatuh cinta. Aku tidak ingin orang lain mempunyai perasaan untukku. Karena aku berbeda. Karena aku...