Dua

13.6K 917 5
                                    

Clarke pov

Mark sialan. Bisa – bisanya dia bersikap seperti itu padaku dihadapan Ally. Bagaimana jika Ally berfikir yang tidak – tidak padaku. Lagipula kenapa Ally harus bersikap dingin seperti tadi. Sikapnya selalu saja berubah jika sudah dihadapan umum. Aku tahu alasannya kenapa, tapi kan tidak usah seperti itu. Mereka hanya ingin berkenalan dengannya. Tadi aku juga sempat melihat jika Dave sepertinya tertarik pada Ally.

"Kenapa temanmu tadi, Clarke? Aku kan hanya menanyakan namanya." Kesal Mark padaku.

Biarpun terkadang sikapnya menyebalkan, tapi Mark adalah temanku sejak aku pindah kesini tiga tahun yang lalu. Dia adalah kapten tim football, dan kuakui dia itu cukup berbakat. Berkat dia, sekolah kami berkali – kali mendapatkan kejuaraan daerah.

"Kau seperti mengajaknya ribut tadi." ucap Rick. Yang langsung aku hadiahi tawa bersama Dave.

"Siapa nama gadis itu tadi, Clarke?" tanya Dave yang langsung saja membuat tawaku berhenti.

Dave benar – benar tertarik dengan Ally sepertinya. Dave bukanlah tipe orang yang langsung tertarik jika melihat seorang perempuan. Aku, Mark, dan Rick bahkan pernah mencomblangkannya pada temanku yang notabene adalah anak cheers. Tapi mentah – mentah dia menolaknya. Hingga pernah, kami menganggap jika Dave adalah gay.

"Ally. Dan dia adalah adikku." Ucapku lalu memakan burgerku.

Tiga pasang mata yang ada di depanku kini memandangku tidak percaya. Terutama Mark yang hampir menjatuhkan makanan yang baru digigitnya. Sampai segitunya kah mereka kaget. Dengan santai, aku mengunyah burgerku sambil memandang mereka bertiga.

"Oke. Oke. Ally bukan adikku. Tapi dia adalah adik dari pacarku." Jelasku.

"Kenalkan aku padanya. Jika perlu, jodohkan aku dengannya." Pinta Dave. Sekarang giliran aku yang memandang Dave tidak percaya.

"Kau pikir Clarke adalah Tuhan?" ucap Mark yang langsung memukul bagian belakang kepala Dave. "Meminta jodoh darinya?" sambung Mark.

Aku langsung tertawa terbahak – bahak mendengarnya. Bagaimana tidak? Dave adalah satu – satunya yang pendiam diantara kami bertiga. Dave yang paling cuek dengan yang namanya percintaan, apalagi jika menyangkut wanita. Tapi sekarang? Baru melihat Ally pertama kali, sudah memintaku untuk mengenalkannya.

"Aku tidak yakin, Dave." Ucapku sambil memandangnya prihatin.

Bisa dibilang, Ally itu trauma sama yang namanya jatuh cinta dengan manusia. Kekasihnya yang dulu meninggal dalam pelukannya, dan baginya itu karena kesalahannya. Sejak saat itu, Ally memutuskan untuk menutup dirinya dari yang namanya percintaan. Bukan apa – apa, hanya saja Ally tidak ingin membuka luka lamanya kembali.

"Kenapa?" sahut Rick.

"Ally sangat tertutup jika itu mengenai cinta." Jawabku seadanya.

"Aku tidak peduli." Gumam Dave lalu bangkit dari duduknya. Meninggalkan kami bertiga yang terperangah karena kepergiannya.    


***


Remember to

Vote

and

Comment

Frozen Vampire (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang