Ally dan Clarke yang sampai duluan berhenti berlari secara mendadak begitu melihat seorang perempuan berambut hitam duduk bersimpuh sambil membekap mulutnya, bahunya bergetar sangat hebat, dan isakan keluar dengan kencang dari mulut yang sudah dibekapnya.
Murid yang kini sudah mulai sampai juga ikut berhenti berlari, mereka berdiri bergerombol di samping Ally dan Clarke. Teriakan histeris perempuan terdengar tak lama kemudian, menangisi dan takut melihat apa yang ada di depan mereka.
Beberapa murid terlihat seperti menyingkir, memberikan akses jalan untuk pelatih Westin yang ikut berlari menghampiri keramaian yang sekarang berpindah ke sini bukannya ke lapangan futbool.
"TELEPON AMBULANCE, CEPAT!" pelatih Westin berteriak meminta ditelfonkan ambulance setelah sebelumnya terdiam.
Sudah terlambat.
Disana, tepat di depan perempuan berambut hitam yang masih duduk bersimpuh, terdapat seorang perempuan lainnya dalam kedaan terlentang. Rambut pirangnya berubah menjadi merah karena darah yang membanjiri aspal di sekelilingnya. Baju biru tuanya menjadi hitam karena darah yang merembes pada bajunya.
Matanya terbelalak ketakutan menatap keatas, dengan mulut yang terbuka lebar seperti sedang berteriak. Keringat masih mengalir pada keningnya yang kini sudah bercampur dengan darah, sudah dipastikan jika tadi tubuh perempuan itu gemetaran.
Ally melangkah maju, menghampiri perempuan berambut hitam untuk membantunya berdiri. Tubuh Ally menegang melihat siapa yang baru saja terjun dari ketinggian karena ulah Becca. Ally mengingatnya, dia adalah salah satu dari tiga perempuan yang bersama Becca tadi siang, pengawal yang dilihatnya di depan kelas Bahasa Inggris.
Ally menuntun perempuan berambut hitam itu menjauh dan menghampiri Clarke, bahunya masih bergetar karena masih terisak. Ally menyandarkan kepala perempuan itu pada bahunya, sementara Ally sudah memeluknya, satu tangannya mengelus punggungnya, berusaha membuat tenang gadis itu.
Suara sirine membuat semuanya menoleh ke belakang. Sudah ada satu mobil ambulance dan tiga mobil polisi. Polisi yang keluar dari mobil langsung bergerak cepat menuju tempat kejadian, salah satunya membawa gulungan yang berwarna kuning, garis polisi.
Sambil membawa peralatan untuk penyelidikan dan olah TKP, polisi meminta para murid untuk menjauh. Ally menghela nafas lega begitu melihat dokter yang baru turun dari ambulance.
"Tolong bawa dia, Mom. Dia terlihat shock." Deviana mengangguk.
Ally melepas pelukannya pada perempuan itu dan menyerahkannya pada Deviana yang langsung membawanya menjauh dari keramaian. Deviana memapah tubuh perempuan itu yang terlihat hampir limbung.
Kerumunan sudah mulai mereda setelah polisi memperingati untuk tidak mendekati TKP, karena itu hanya akan menyulitkan penyelidikan. Acara amal terpaksa harus dihentikan karena kejadian yang tidak pernah disangka.
***
Remember to
Vote
and
Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen Vampire (Complete)
VampirAku akan menghancurkan dinding yang sudah dia bangun, setebal apapun dia membangunnya. - David Thomas William Aku tidak ingin jatuh cinta. Aku tidak ingin orang lain mempunyai perasaan untukku. Karena aku berbeda. Karena aku...