20- Tidak Sepenuhnya Berubah

121K 6.5K 256
                                    

Dinda sedang merapikan posisi roknya dibalik bilik kamar mandi saat dia mendengar suara pintu dibanting diiringi beberapa suara berbincang-bincang. Tadinya Dinda sudah berniat untuk keluar dari kamar mandi namun dia harus menahan keinginannya ketika mendengar suara di luar sana merupakan suara yang cukup Dinda kenal. Suara Friska!

Ngapain juga cewek itu ke kamar mandi yang ada di gedung IPS? Padahal 'kan di gedung IPA juga punya toilet sendiri. Dinda menggeram. Dia pun harus bertahan lebih lama duduk di atas kloset yang sudah dia tutup sebelumnya. Dan terpaksa pula, Dinda harus mendengarkan obrolan Friska dan teman-temannya.

"Fris, emang bener ya ketua The Fabs sekarang ganti bukan Bani lagi?" tanya suara yang tidak dikenal Dinda. Sebut saja si cewek A.

"Yap. Gue juga kaget banget sumpah pas Bani lepasin jabatannya gitu aja." Dan itu jelas suara Friska. Dinda hafal bagaimana suara cempreng Friska itu.

"Terus jabatan ketua sekarang dipegang siapa?" tanya suara yang lain. Mari sebut dia, cewek B.

"Petra." Tadinya Dinda berpikir jika Friska akan menceritakan semuanya. Termasuk soal fakta bahwa Bani dan Petra adalah adik-kakak. Tapi ternyata Friska tidak berkata lebih lanjut.

"Petra? Ih dia 'kan slengean, emang bisa jadi ketua? Kalo Bani 'kan diem,jutek dan berwibawa. Lagian ini sekolah punya bokapnya Bani 'kan kalian jadi lebih...berkuasa?" tanya si cewek A.

Dinda semakin menajamkan pendengarannya. Dinda yakin sebentar lagi Friska akan membeberkan soal Bani dan Petra.

"Sebenernya gue lebih suka sama Petra. I mean, Petra tuh eksis, terus nggak segalak dan sok berkuasa kayak Bani. Gue tuh udah kenyang diketusin sama Bani. Asal lo tau ya dia tuh galak banget. Dikit-dikit bentak, dikit-dikit sinis. Kita udah empet banget sama dia." Friska berhenti sejenak untuk mengambil nafas. "Kita tuh tahan selama ini jadi kacungnya dia karena dia anak yang punya sekolah aja. Dia tuh lebih cocok gabung sama gengnya Martin daripada The Fabs."

Dinda bisa mendengar tawa dari si cewek A dan B. "Martin? Geng penyamun yang doyannya tawuran?"

"Iya! Sama tuh mereka. Gak punya otak dan nggak beradab. Sedangkan The Fabs itu 'kan isinya anak-anak gaul." Kalau ini adalah kata-kata Friska. Sepertinya cewek itu benar-benar menumpuk kebenciannya terhadap Bani selama ini.

"Dia 'kan udah minggat dari The Fabs, palingan abis ini dia gabung sama Martin dan kawan-kawannya," sahut si cewek B.

Kini Dinda bisa mendengar Friska yang tertawa. "Syukur deh."

"Eh, tapi 'kan kalau di novel-novel atau film, badboy yang sukanya berantem itu biasanya kesukaan cewek-cewek. Malah sering banget jadi tokoh utama yang dipuja-puja."

Dinda mengangguk setuju apa kata si cewek A. Karena Dinda sendiri memang sangat suka tokoh-tokoh badboy semacam itu setiap baca novel atau nonton film. Lalu Dinda bisa mendengar Friska mendengus sebelum menjawab.

"Itu cuma di film sama novel. Di dunia nyata sih, mana ada ceritanya suka sama cowok tukang bikin onar? Yang ada juga ilfeel! Lagian gue nggak suka sama Bani. Ganteng, emang. Tapi apa enaknya pacaran sama cowok galak, datar dan jutek kayak dia? Amit-amit!"

Bani juga ogah sama lo, woy! Batin Dinda geram. Rasanya ingin dia siram si Friska itu dengan karbol pembersih lantai. Biar musnah. Kan Friska kumannya kamar mandi. Hehe.

Lalu Dinda bisa mendengar Friska dan teman-temannya pun mengakhiri pembicaraan dan keluar dari kamar mandi. Pantas saja Bani waktu itu bilang kalau anggotanya itu hanya cari muka. Terbukti sekarang kalau anggota The Fabs itu punya muka lebih dari satu.

Omong-omong soal Martin, dia adalah premannya SMA angkasa. Martin merupakan murid veteran--alias yang tinggal kelas--serta paling sering bikin rusuh. Berbeda dengan The Fabs yang menamai diri mereka dengan sebutan geng, Martin tidak membuat geng, tapi dia punya banyak pengikut. Isinya jelas murid-murid bermasalah. Kenapa Martin tidak dikeluarkan? Karena Martin bermain sangat bersih. Lokasi tawuran Martin selalu jauh dari sekolah dan belum pernah ada murid yang menjadi anak buahnya yang tertangkap sehingga nama SMA Angkasa masih tampak bersih.

Infinity [RE-POST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang