#15# I Can't Feel You

6.3K 697 86
                                    

Tragedi penyekapan Irene menjadi berita besar di kampus. Yura, Seohyun, dan kawan-kawannya mendapat hukuman dari pihak akademik yang menskors mereka selama satu semester penuh hingga mewajibkan mereka untuk mengikuti sederet kegiatan sosial.

Sejak kejadian itu, Sehun membawa Irene ke apartemennya. Kamar kost mereka sengaja tidak dihuni untuk menghindari banyaknya pertanyaan dari berbagai pihak. Semula Irene menolak, tapi ide Sehun akhirnya ia turuti karena tinggal di apartemen untuk saat ini bisa membuatnya tenang beristirahat.

Seharian penuh Irene terbaring di kamar Sehun. Luka-luka yang ia dapat masih terasa sangat sakit dan perih. Ia kesulitan untuk bergerak kemana-mana hingga terpaksa dua hari ini Sehun membolos kuliah demi merawat istrinya.

Kini Irene meringkuk di atas tempat tidur sambil mengerang dan terus mengeluh soal sudut bibirnya yang sakit untuk sekedar berbicara ataupun makan. Sehun yang baru masuk membawa semangkuk bubur, kemudian meletakkannya di atas meja dan duduk di tepi tempat tidur. Ditatapnya wajah Irene lekat-lekat.

"Irene!"

Sehun berteriak keras menyaksikan tubuh Irene diikat pada sebuah kursi kayu yang terlihat sudah usang. Sisi wajahnya penuh luka berdarah, begitu juga dengan sekujur tubuhnya. Bajunya lusuh dan kotor serta bagian atasan blusnya terkoyak hingga nyaris membuat bra-nya terlihat.

Sehun membuka ikatan tali yang melilit di tubuh Irene. Ia lalu menelepon Kai, Yeri atau siapa saja yang bisa dimintai bantuan.

"Irene, kau mendengarku?" Sehun menepuk-nepuk wajah Irene lalu mengguncang keras tubuh gadis itu.

Dalam kondisi setengah tersadar, Irene hanya mampu mengeluarkan suara erangan, matanya pun basah serta pandangannya buram. Entah sudah berapa lama ia menangis sendiri di antara gelap dan pengapnya ruangan di dalam gudang itu.

"Jangan takut, aku disini," Sehun lantas menarik tubuh tidak berdaya itu ke delam pelukan.

Irene mulai menangis sesenggukan di dada Sehun, ia tidak kuasa menahan rasa sakit dan sedih setelah diperlakukan dengan semena-mena oleh beberapa gadis yang pernah menjalin hubungan dengan Sehun. Irene benar-benar merasa sangat dilecehkan.

"Aku benci menjadi istrimu, aku benci menikah denganmu!" teriak Irene diantara isakan tangisnya yang dalam.

"Maaf...maafkan aku...," Sehun masih memeluk tubuh Irene sambil mengusap punggung yang bergetar itu secara perlahan."Ayo kita keluar dari sini."

Lelaki itu lantas membantu Irene untuk berdiri namun sepertinya kaki Irene terluka dan tidak sanggup untuk menopang seluruh tubuhnya. Jadi dengan sekuat tenaga Sehun mengangkat tubuh Irene dan berlari kecil membawanya masuk ke dalam mobil. Tepat pada saat itu Kai datang bersama Kristal dan juga Yeri. Security yang kebetulan ada disana pun ikut membantu lalu melaporkan masalah penyekapan ini kepada pihak akademik kampus.

Sehun dan yang lain kemudian membawa Irene menuju Rumah Sakit terdekat untuk segera ditangani.
Sehun tampak resah di luar ruangan mendengar Irene mengerang kesakitan saat dokter dan suster berusaha mengobati lukanya. Kekhawatiran di wajahnya baru bisa mereda begitu melihat Irene akhirnya dibawa masuk ke dalam ruang rawat inap.

Sehun terus menunggui Irene di sampingnya sepanjang malam tanpa memejamkan mata barang sebentar saja. Rasa gelisah dan bersalah terus mengusik perasaannya dengan semua hal yang sudah terjadi ini.

Hey, Playboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang