Seharusnya Irene sudah tiba di Busan sejak tadi pagi, tapi sampai sesiang ini pun ia masih meringkuk di atas tempat tidur kamar kostnya dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Matanya sembab, rambutnya berantakan dan ia hampir belum mandi sejak kemarin sore.
Baju-baju yang sudah dia packing kemarin bersama Park Chanyeol menjadi saksi biksu mengenai kesedihannya hingga detik ini.
Berawal dari sepulang Irene mengikuti ujian di hari terakhir, Chanyeol menjemputnya dan mengajaknya makan. Mereka menghabiskan sisa waktu siang itu dengan hal-hal manis. Seperti berbicara secara intens meksipun Irene sempat berpikir keras bagaimana caranya agar ia bisa mendapatkan cincin pernikahan itu kembali. Chanyeol sepertinya memang tidak memiliki niatan untuk mengembalikannya pada Irene. Sementara gadis itu bingung bagaimana dirinya nanti harus menjelaskan pada Sehun jika saja lelaki itu menanyakannya.
Beralih soal cincin, Chanyeol mengajak Irene berputar-putar sepanjang jalan hingga mereka berakhir di sebuah hotel.
Jantung Irene berdetak kencang mengikuti langkah Chanyeol masuk ke dalam sebuah kamar. Apa yang akan mereka lakukan disana? Kepala Irene sudah dipenuhi dengan berbagai pikiran kotor.
Keduanya lalu masuk dan yang lebih mengejutkan lagi adalah setelah menutup pintu kamar, Chanyeol pun menguncinya.
"Chan... haruskah kita berada di tempat seperti ini?" Irene memasang wajah tegang dan ia hanya berdiri di depan pintu karena ia tidak tahu harus berbuat apa bersama Chanyeol.
Lelaki itu berbalik ke arah Irene sambil tersenyum tipis. Tanpa banyak bicara, ia lantas melepas beberapa kancing atasan kemeja dan melepas sabuk celananya. Kemudian dengan tatapan mata yang dalam, Chanyeol mulai berjalan mendekat ke arah Irene.
"A-apa yang akan kau lakukan, eoh," Irene mundur dengan ketakutan. Namun langkahnya terhenti saat Chanyeol meraih paksa tubuh Irene lalu mendekapnya kuat dan menciumi bibirnya.
Awalnya ciuman itu berjalan dengan lembut, namun sedetik kemudian ciuman itu berubah menjadi ciuman penuh nafsu hingga Chanyeol memasukan lidahnya dan menyesap bibir Irene dengan pergerakan sangat kasar dan serakah.
Irene berusaha untuk memberontak. Ia nyaris tidak tidak menyangka bahwa Chanyeol akan memikirkan perbuatan buruk seperti apa yang Oh Sehun lakukan padanya.
Dua tangan Irene memukul-mukul tubuh Chanyeol sekuat mungkin, tapi sikap tennag lelaki itu seolah tidak menghiraukannya. Dan alih-alih melepas tautan bibirnya, Chanyeol kali ini mendorong tubuh Irene ke atas tempat tidur. Ia pun membuka paksa baju atasan Irene, menarik tali bra-nya dan meremas kuat buah dada gadis itu.
"Chan, hentikan!!" Irene menjerit keras begitu ia memiliki kesempatan saat Chanyeol melepas ciuman mereka.
Secepat kilat Irene mendorong tubuh Chanyeol ke belakang dan membuat lelaki itu hampir terjungkal dari tempat tidur. Irene bergegas menutup tubuhnya yang terbuka dengan kedua tangan yang bergemetar dan air mata yang sudah meleleh di pipi. Lalu sebelum Chanyeol dapat melakukan tindakan yang lebih buruk lagi, Irene dengan keras menampar wajah lelaki itu berulang kali.
Chanyeol terdiam cukup lama dengan memegangi pipinya yang merah, kemudian ia tertawa kecil. Tawa yang seakan terdengar frustasi dengan keadaannya, dengan posisinya yang sulit. Yang selanjutnya Chanyeol lakukan hanyak duduk menunduk dalam diam.
![](https://img.wattpad.com/cover/79532024-288-k725729.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Playboy
FanfictionTinggal bersebelahan di tempat kost dengan seorang playboy itu, me-mu-a-kan! Mahasiswi jurusan Fashion Design berpenampilan biasa dan berkacamata tebal-Bae Irene-hidup dengan terus di bayang-bayangi segala sesuatu tentang lelaki tampan populer nan k...