FERDINAL
"Ferdiiii! Aku bawa belanjaanmu nih!"
Kesadaran menerjangnya, mengembalikan logikanya secara utuh. Spontan tangannya terlepas dari tubuh Clara dan melindungi tengkuknya, menutupi jemari gadis yang panik dan sama bingung dengan dirinya. Alex tidak boleh tahu. Jangan sampai Alex melihatnya seperti ini.
"Diam, Kak. Jangan bergerak sedikitpun. Nanti aku kasih kode dan kamu lari ke kamar mandi, sepelan dan secepat mungkin."
Maka dengan segera ia memotong ucapan Alex saat menawarkan bantuan dan mengalihkannya ke kamar Clara, berpura-pura tak tahu bila gadis itu telah bangun sebelumnya. Alex masih belum tahu, dengan polosnya mengetuk pintu kamar mandi memastikan keberadaan Clara dan mengajaknya sarapan.
Semenit yang lalu entah kemana logikanya. Kenapa dia bisa dengan sangat mudah terpancing oleh ucapan yang bahkan tidak serius itu? Cuma karena enam minggu dia tidur sendiri?
Baru enam minggu.
Sudah enam minggu.
Masih enam minggu.
Ferdinal ingat benar pada niatnya untuk berubah, untuk mengakhiri semua kesalahan yang menjadi kesehariannya dua tahun terakhir. Dan ini masih enam minggu. Baru enam minggu lalu ia berjanji pada dirinya sendiri dan melanggarnya hari ini. Ferdinal bersumpah takkan pernah lagi mengulangi apapun yang terjadi enam minggu lalu.
Dia tak akan pernah masuk ke kasino lagi.
Dia tak akan pernah menyentuh alkohol lagi.
Dia tak akan pernah mengambil yang bukan haknya lagi.
Dia tak akan pernah memakai narkoba lagi.
Dan terakhir, Ferdinal tak akan pernah tidur dengan perempuan manapun lagi.
Seharusnya dia tak pernah terbiasa dengan perempuan.
Dia tidak akan pernah membiasakan diri dengan perempuan. Ia menegaskan pada dirinya sendiri bahwa tak akan pernah ada kali kedua.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Re: Start!
General FictionClara, akuntan sebuah hotel yang menerima 'panggilan'. Alex, mahasiswa S2 yang patah hati dan melarikan diri dari kenyataan. Ferdinal, eksekutif muda dengan segala trauma di masa lalunya. Bertiga, mereka menjalin pertemanan dengan masalah dala...