"Reno" Ucap Syifa ketika mengetuk pintu kamar Reno tetapi tak ada jawabannya.
"Masih tidur deh kayanya fa"
"Masuk aja kita" Ucap Syifa sambil memegang knop pintu kamar Reno.
"Emangnya gapapa?"
"Gapapa."
"Ini Reno atau Rio? Kok mukanya kalo lagi tidur Rio banget, tapi kalo bangun Yoga banget ini anak" Ucap Dania saat melihat Reno tertidur pulas.
"Reno lah dan, aku juga heran kenapa Reno lebih mirip Rio sedangkan Raffa mirip Rian." Ucap Syifa sambil senyum. Liat wajah tidur Reno yang memang seperti Rio.
"Reno pake tongkat?" Ucap Dania saat melihat tongkat disebelah kanan kasur Reno.
"Iya udah sebulan."
"Reno"
"Kebo juga lagi"
"BURUNG RAFFATAR AWAS LO BERDUA KETANGKEP GUA BUNUH LO!!"
Syifa dan Dania kaget saat Reno teriak rupanya hanya ngingo.
"Mimpi aja lagi sama Elang sama Raffa, bener-bener anak tiga ini." Syifa ngangguk setuju sama Dania.
"Reno" Ucap Syifa sambil menepuk pipi kiri Reno.
"Bunda" Ucap Reno kaget liat Syifa dan Dania langsung duduk.
"Maaf ganggu kamu tidur"
"Iya gapapa nda, hai ate" Ucap Reno sambil ngucek matanya.
"Hai Reno"
"Ada apa nda te?"
"Ate boleh nanya tentang Elang?"
"Elang? Burung ?" Tanya Reno meyakinkan.
"Erlangga Abrraham Daniel"
"Iya maksud Reno itu." Dania dan Syifa senyum.
"Kenapa Elang?"
"Apa kamu tau kenapa Elang sering pulang tengah malem?"
"Iya tau, dia ngeband dari jam8 sama temen-temen nya."
"kenapa pulangnya sampe tengah malem?"
"Dia nongkrong di alun alun. Itu sih yang Reno tau."
"Kamu tau temen-temen nya?"
"Iya tau, ada yang satu sekolah ada yang beda sekolah."
"Kamu tau kenapa dia bilang kalo dia seperti anak yatim piatu?" Reno melirik kearah Syifa dan Syifa ngangguk.
"Hmm...."
"Reno gak tau te"
"Jujur aja sama ate"
"Maaf ya te, bukannya Reno mau nyakitin hati ate tapi Elang sendiri yang bilang." Dania ngangguk
"Katanya dia iri sama Reno, bang Raffa, apalagi sama Reno. Katanya dia buat onar disekolah biar diperhatiin pengen rasanya dimarah-marahin ate sama om, tapi ate sama om cuek sama dia."
"Katanya dia gak mau jadi pilot atau punya istri pramugari, pokoknya yang pergi-pergi jauh, dia gak mau kalo nanti anaknya ngerasain apa yang dia rasain."
"Dia pengen rapotnya diambilin ate sama om bukan bunda, ibu atau mamah Mely ataupun ate Syafa. Dia kesepian kalo dirumah segede itu cuma sendirian."
"Makanya dia pergi-pergi terus buat ngilangin kesepian. Dia bilang kenapa dia harus dilahirin kalo tau akhirnya kaya yatim piatu, kata dia untung lo berdua temen gua, coba yang lain mungkin gua udah ngeganja atau bunuh diri ."
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Generation [ENDING]
Fiksi RemajaHANYA FOLLOWERS YANG DAPAT MEMBACA CERITA. ADA BEBERAPA PART SECARA ACAK DIPRIVATE TERMASUK PART 11, ACAK, 60,61 DAN ENDING SILAHKAN FOLLOW JIKA INGIN MEMBACA. TERIMAKASIH "Kita Penerus Persahabatan Mereka" [Sq: SAHABAT KEMBAR ] #184 TEEN FICTION. 2...