48 - Erlangga Abrraham

2.1K 109 2
                                    

Sepasang kekasih sedang menatap indahnya malam didalam mobil. Laki-laki merangkul gadisnya, sedangkan gadisnya menyender pada dada laki-laki nya.

"Aku boleh nanya sama kamu?"

"Apa?"

"Sejak kapan kamu mulai suka sama aku?" tanya laki-laki pada gadisnya dan dijawab dengan gelengan kepala

"Gatau aku juga bingung. Kenapa kamu nanya gitu?  Kamu mau ninggalin aku?" jawab dan tanya gadis cantik itu

"Gak sayang. Aku cuma nanya."

"Kalo aku sayang kamu sebagai pacar aku Ssetelah 2 bulan kita pacaran" gadis itu langsung duduk tegap ketika laki-laki itu mengucapkan kata-kata yang membuatnya bingung

"Maksudnya?" laki-laki itu langsung menarik tangan gadisnya dan digenggam cukup lembut

"Maaf kalo aku nyakitin kamu. Aku cuma mau ngungkapin rasa sayang aku ke kamu aja. Sebenernya awal aku pacaran sama kamu itu karena Alyssa yang minta katanya aku disuruh coba suka sama kamu. Karena Alyssa mau dapetin Alvaro."

Entah sejak kapan air mata gadis itu-Alyn sudah menetes tak kuat mendengarkan ucapan laki-laki yang sudah menjadi kekasihnya beberapa bulan lalu bisa dibilang hampir setahun. "Awalnya aku nyerah sebulan deketin kamu perasaan aku tetep buat Alyssa, aku coba tanya Raffa Reno gimana caranya biar aku suka sama kamu."

"Kata Reno aku coba pacaran pura-pura pacaran sama kamu smpe aku lupa kalo aku cuma pura-pura pacaran, akhirnya aku lupa beneran karena perasaan Aku udah terlalu dalem buat kamu."

Ditepisnya tangan laki-laki - Elang dari tangannya "Kata Raffa, kalo aku gak bisa bahagiain Alyssa aku coba bahagiaiin kamu, nyatanya bukan cuma kamu yang bahagia, akupun lebih bahagia saat aku sama kamu."

"Kata Reno juga, mungkin aja aku bahagia sama kamu. Ternyata bener aku bahagia banget sama kamu."

Sesekali.Alyn menghapus air matanya tapi tetap saja jatuh "Aku harus terimakasih sama Alyssa, Raffa dan Reno udah nunjukin kebahagiaan terbesar aku ada didiri kamu."

"Maafin aku maaf sayang maaf cuma maaf yang bisa aku ucapin. Aku sayang bangett sama kamu." ucap Elang sambil menunduk dihadapan Alyn

"Tolong jangan pernah ninggalin aku. Tapi kalo kamu sakit hati sama aku, gapapa aku ditinggalin kamu." ucap Elang pasrah sambil menatap kekasihnya

"Boleh aku tampar kamu?" Elang ngangguk sambil menyerahkan pipinya

"Silahkan. Kalo itu bisa buat kamu puas. Pilih aja" Alyn tak segan-segan menampar pipi putih Elang sampai berbekas warna merah dipipi Elang. Elang meringis kesakitan

"Boleh aku nonjok kamu?" Elang ngangguk pasrah, lalu menutup matanya

"Boleh sayang"

Bugh

Alyn menonjok hidung mancung Elang sampai berwarna ke-unguan. Bukannya marah Elang membuka matanya dan tersenyum. Setiap yang dilakukan Alyn, air mata Alyn tak pernah absen untuk jatuh.

"Boleh aku jambak kamu?" Elang ngangguk lagi lalu menunduk agar Alyn mudah menjambak rambutnya

"Botakin aja sayang" Alyn lalu menjambak rambut Elang cukup kencang. Elang tersenyum lagi ketika Alyn sudah menjambak rambut hitam pekatnya yang tadu berantakan sekarang lebih berantakan

"Boleh aku cubit kamu?" Elang ngangguk lagi, membuka jaketnya dan menyerahkan kedua lengannya

"Apapun boleh sayang?" Alyn lalu mencubit kedua lengan Elang hingga meninggalkan bekas kuku. Elang tersenyum, lalu menghapus air mata Alyn dengan kedua tangannya

"Boleh aku peluk kamu?" Elang merentangkan tangannya. Alyn menumpahkan tangisannya didalam pelukan Elang hingga sesegukan. Elang hanya dapat mengusap punggung gadisnya

"Maafin aku sayang" Alyn hanya ngangguk sebagai jawaban untuk Elang, dirinya belom sanggup berbicara, hingga dirinya merasa lebih tenang dan melepaskan pelukannya.

Alyn menatap.sendu laki-laki yang sangat dicintainya "Sakit kan?" Elang ngangguk lalu melihat lengannya

Elang lalu merangkul Alyn dan mengusap rambut panjang Alyn "Lumayan"

"Itu gak seberapa sakit aku. Tapi aku bangga sama kamu udah jujur sama aku." ucap Alyn dalam rangkulan Elang

"Aku sayang banget sama kamu" ucap Elang diakhiri dengan kecupan dipucuk kepala Alyn.

"Aku juga sayang banget sama kamu El" balas Alyn sambil melingkarkan tangannya dipinggang Elang.

"Tolong jangan pernah saling ninggalin disaat rasa ini udah terlalu dalam." lanjut Alyn

"Aku yang takut kamu ninggalin aku" Alyn geleng kepala

"Itu gak akan terjadi sayang, awalnya aku mikir aku cuma dijadiin taruhan kamu sama Reno Raffa, aku mikir gapapa deh dijadiin taruhan asal gua pernah jadi pacarnya Elang juga udah syukur." Setelah mengucapkan yang ada dipikirannya, kepala Alyn dijitak Elang membuat dirinya terkekeh

"Otak lo cetek monyet. Reno Raffa malah ngancem kalo sampe aku nyakitin kamu, aku yang akan mati ditangan mereka."

"Mereka sayang banget sama kamu. Mereka bangga banget sama kamu." lanjut Elang, Alyn lalu melepas rangkulannya dan menyentuh wajah kekasihnya dari pipi, hidung, rambut, tangannya.

"Sakit ya tadi tamparan, tonjokan, jambakan, cubitan aku?" Elang ngangguk lalu diusapnya wajah cantik kekasih yang akan dijadikan terakhir dihidupnya.

"Sakit tapi gapapa dapet pelukan. Tinggal satu yang belom" ucap Elang sambil menunjukkan jari telunjukknya menunjukkan angka 1.

"Apa?"

Elang langsung mencium, kening, idung, pipi terakhir mencium bibir Alyn.

"Cukup"

"Ih muka aku basah Elang" ucap Alyn menyentuh wajahnya yang terasa basah

"Mau lebih basah?" Alyn geleng

"Gak"

Elang lalu mencium bibir Alyn hingga melumatnya. Dan diakhiri gigitan seperti biasanya.

"Udah cukup basah bukan?" Alyn lalu memukul bahu Elang

"Bisa gak sih gausah digigit?"

"Gak bisa sayang. Kurang hot kalo gak main gigit-gigitan. Kamu dong gantian gigit bibir aku" tanya lebih tepatnya goda Elang dan berhasil membuat pipi Alyn memerah

"Males ah"

Elang lalu memegang kedua bahu Alyn "Sini aku ajarin"

Elang menempelkan bibirnya pada bibir Alyn. Elang menggigit bibir Alyn. Lalu Alyn membalas menggigit bibir Elang. "Ah bentar banget"

"Bibir kamu bengkak yang" ucap Elang sambil menyentuh bibir Alyn yang sedikit bengkak dan bertambah merah

"Ayo ah makan laper tau. Dari tadi di dalem mobil doang" ucap Alyn mencoba mengalihkan

"Makan dipinggir jalan aja ya" Alyn ngangguk

"Iya sayang"

Cup....

**

Rabu, 14 Sept 2016. Pkl. 21.47

Next Generation [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang