Malam ini mereka sedang duduk didepan tv, diatas sofa. Tv dalam keadaan menyala tapi bukan mereka menonton tv melainkan tv yang menonton mereka.
"Kok ada foto gua?" tanya Mawar melihat bingkai foto cukup besar diatas TV, foto dirinya sedang tersenyum. Reno ikut melihat arah mata Mawar.
"Gua cuma pengen kalo orang yang didalam foto itu selalu senyum sama semua orang tapi hatinya cukup buat gua. Dan gua berharap orang yang didalam foto itu gak berubah tetep seperti Mawar gua."
"Foto lo emang ada dirumah gua, tapi orang yang didalam foto itu ada dirumah hati gua" Mawar lalu menatap kesebelahnya.
"RENOOOOOO" Reno menutup kedua kupingnya dengan kedua tangannya
"berisik ih teriak-teriak lo pikir ini kuburan apa" Mawar cengir
"Lagian bikin ngefly"
Lalu Reno memeluk Mawar sangat erat. Mawar membalas pelukan Reno. Reno memegang wajah Mawar. Mawar senyum.
"Gua sayang banget sama lo. Kalo ada orang yang berhasil ngerebut hati lo bilang sama gua" Mawar ngangguk
"Ada" Reno menatap Mawar kaget
"Siapa?" Mawar menunjuk arah dada Reno
"Lo"
Reno lalu menarik Mawar agar duduk dipangkuannya. Reno mencium bibir Mawar hingga melumatnya. Mereka mengungkapkan rasa sayang dan kangen mereka lewat ciuman yang cukup panas. Mawar memeluk leher Reno. Mawar menyudahi ciuman itu terlebih dahulu. Lalu Mawar menyembunyikan wajahnya dibalik leher Reno. Sedangkan Reno memeluk Mawar yang tetap berada dipelukannya.
"Sakit ah lo mah mainannya gigit lidah" Reno menjitak kepala Mawar
"Ah lo nya aja cupu."
"Jangan nafas dileher gua. Geli Mawar" cegah Reno
"Leher lo wangi banget"
"Iya tapi jangan mendesah gitu ah"
"Kenapa sih?" Reno menggeleng kepalanya
"Lo gak tidur udah jam 10." Mawar mengangkat wajahnya agar dapat menatap Reno
"Belom ngantuk"
"Lo besok sekolah jam berapa?" tanya Mawar
"Jam 8."
"Gua sendiri dong"
"Sebentar doang. Jangan kemana-mana sebelum gua pulang. Kalo mau jalan-jalan tunggu gua."
"Ah bete"
"Didapur banyak makanan, ada ps, ada laptop, ada dvd, ada komputer." absen Reno
"Iya deh"
"Meluk mulu dari tadi" ucap Reno karena sedari tadi Mawar tak melepas pelukannya
"Kenapa sih gak boleh" Reno mengusap rambut Mawar
"Boleh sayang""Yaudah gak usah bawel" Mawar mendekatkan wajahnya kedepan wajah Reno
"lo janjikan bakalan nikahin gua?"
"Iya gua kan udah janji sama lo. Sama nyokap dan bang Ardy juga udah gua bilang." jawab Reno tenang
"Gua takut kalo lo ninggalin gua disaat gua udah percaya banget sama lo"
"Bunuh gua sampe ada hal gua nyakitin lo."
Cup....
Mawar mencium leher Reno hingga meninggalkan bercak merah. Reno meraba lehernya
"Lo nyupang gua?"
"Dikit. Gantian Ren"
"Sini gantian tapi gua gamau dileher" Lalu tangan Mawar memeluk leher Reno lebih kenceng dari sebelumnya
"Mawar gua kecekek kalo lo meluk leher gua sekenceng ini" ucap Reno sambil memegang tangan Mawar
"Jangan apa-apain gua"
"Gak ih. Lepas gak" Mawar melepas tangannya dari leher Reno
"Lo mau bunuh gua"
"Lagian lo nakutin"
"Bercanda monyet"
Mawar turun dari pangkuan Reno, lalu Mawar tiduran disofa. Reno melihat saja yang dilakukan Mawar. Mawar menutup matanya. Reno mengusap rambut Mawar dengan lembut.
"Lo kalo ngantuk tidur ditempat tidur gua aja tuh diatas. Disini gua. Nanti badan lo pada sakit" Mawar diam tak menjawab ucapan Reno
"Hei sayang"
"Mawar"
"Lo kenapa?" Mawar memegang tangan Reno yang ada diatas kepalanya.
"Gua kangen lo"
"Ini kita udah ketemu"
Mawar merentangkan tangannya. Reno menyambut tangannya Mawar. Tiba-tiba tangan Reno ditarik Mawar hingga Reno tiduran diatas Mawar. Mawar memeluk Reno yang ada diatasnya.
"Temenin gua tidur"
"Iya tapi jangan gini posisinya. Gua takut khilaf"
"Lo sayang gua kan?" Reno ngangguk
"Iya"
"Lo gak akan ngerusak gua"
"Minggir dikit biar gua bisa tiduran dipinggirnya biar lo gak jatoh" Mawar menggeser badannya hingga Reno tiduran disampingnya. Mawar memeluk Reno. Reno membalas peluknya.
"Lepas dulu. Gua mau ambil selimut, kalo pagi disini dingin" Mawar melepas pelukannya
"Jangan lama"
"Iya sayang"
"Yaudah ayo tidur" Mawar ngangguk lalu memeluk Reno dan menyembunyikan wajahnya didada reno. Reno mengelus punggung Mawar. Dan dikecupnya kening Mawar. Terdengar nafas Mawar mulai tenang.
"Diluar lo boleh keliatan galak seperti orang tau tapi orang gatau kalo hati lo lembut."
"Terimakasih untuk kebahagian yang lo kasih ke gua. mau nunggu gua sampe nanti gua sukses."
"only you , only you , just you , there will not be another . I love you so much Mawar Diara Aisha"
[hanya kamu, cuma kamu, cukup kamu, tidak akan ada yang lain. aku sangat mencintaimu Mawar Diara Aisha] …**
Selamat bermalam mingguan 😪
**
Sabtu, 17 Sept 2016. Pkl. 21.15
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Generation [ENDING]
Teen FictionHANYA FOLLOWERS YANG DAPAT MEMBACA CERITA. ADA BEBERAPA PART SECARA ACAK DIPRIVATE TERMASUK PART 11, ACAK, 60,61 DAN ENDING SILAHKAN FOLLOW JIKA INGIN MEMBACA. TERIMAKASIH "Kita Penerus Persahabatan Mereka" [Sq: SAHABAT KEMBAR ] #184 TEEN FICTION. 2...