Next Generation [ENDING]

57 - Reno Mawar

082410200495

Apartemnt Riazma's nomer 241 kalo lo gamau nyesel dtg skrg.

"Apaan sih gak jelas banget"

"Tapi kepo anjir"

"Gua kesana deh"

"Gak usah lah gak ada kerjaan aja"

"Kepo banget gila"

"Kesana"

"Gak

"Kesana"

"Gak"

"Gak usahlah"

"Kesana deh"

"Daripada gua mati penasaran"

**

082410200495

123140.

"Nomer apaan nih? Passwordnya kali ya"

"Gua coba deh"

"Ah bener"

"Gelap banget"

"Permisi"

"Assalamualaikum"

"Sepada"

"Motor"

"Mobil"

"Bis"

"Truk"

"Angkot"

"Aihh......."

"RENOOOOOOOOO" Mawar lari kepelukan Reno.

"Gua kangen lo, lo kemana aja 2 bulan gak ada kabar. Lo buat gua takut...hiks"

"Lo nangis? Plis jangan nangis dihadapan gua, gua bisa ikutan nangis"

"Lo kemana aja selama 2 bulan gak ada kabar" tanya Mawar masih dalam pelukan Reno

"Maaf sayang, gua ngejar target S1 gua selama 2 bulan terakhir makanya gua gak ngabarin lo." jawab Reno sambil mengusap punggung Mawar agar sedikir reda tangisnya

"Jadi lo yang tadi sms gua?" tanya Mawar melepas pelukannya lalu menatap mata Reno dan dijawab anggukan kepala Reno

"Iya cinta"

"Sok misterius banget sih" ucap Mawar kesel

"Terus ngapain lo ngajakin gua ke Apartemnt, ini kamar siapa lagi?" tanya Mawar lalu duduk disebelah Reno dan tangannya melingkar dipinggang Reno.

"Ini kamar gua sayang."

"Punya lo?" Reno ngangguk

"Iya, tadinya kan ini punya nyokap gua tapi sekarang udah punya gua."

"Lo dari kapan pulangnya?"

"Tadi pagi gua udah sampe sini, gua dirumah dulu tidur terus kesini deh." penjelasan Reno

"Lo sosweet banget sih Ren" Reno menghadap Mawar, mata mereka bertemu, mereka memberikan senyum terbaik mereka. Reno mengusap anak rambut yang jatuh disekitar mata Mawar

"Seneng gak?" Mawar ngangguk

"Apapun yang lo lakuin buat gua, gua seneng."

Cup....

"Gua kangen lo sayang" Reno memeluk erat Mawar

"Gua lebih kangen lo Reno"

"Gua tersiksa 2bulan gak ngabarin lo. Lo kekamar gua terus ya" tanya Reno

"Iya, tante Ridha ya yang bilang" Reno ngangguk

"Iya, lo kan senasib sama nyokap gua"

"Senasib gimana?"

"Apa yang lo rasain sekarang, dulu nyokap gua rasain."

"dulu nyokap sama bokap gua juga jauh-jauhan bedanya mereka gak ada yang ngasih kabar, lebih tepatnya gak ada yang tau keadaan masing masing"

"Bukannya orang tua lo sahabatan"

"Iya, awal kuliah bokap gua mau nembak nyokap gua, tapi ya gitu pas malemnya nyokap gua kecelakaan sampe ilang ingatan, lebih tepatnya pura-pura ilang ingatan biar nykap gua ngejauhin bokap."

"eh Rio sama bokap gua berantem sampe bokap gua pergi tanpa pamit sama mereka."

"Pas ayah Rian nikah, om gua namanya Zafran dateng diantara mereka terus ngabarin kalo bokap gua diLondon bilang ke om Ariel doang sih soalnya om Ariel sama bokap gua kan deket."

"Setelah 4tahun bokap gua pergi selesai kuliahnya, bokap gua bikin rumah yang sekarang jadi rumah gua, itu rumah hadiah dari bokap gua buat nyokap gua."

"setelah rumah itu jadi ayah ngelamar ibu tapi ayah gua ngelamar keorang tua ibu gua dulu tanpa ibu gua tau."

"Setelah diterima lamarannya sama opa oma gua, 2 bulan kemudian ayah gua ngelamar ibu gua secara pribadi, 2 minggu kemudian mereka nikah terus gua deh lahir." cerita panjang lebar Reno membayangkan dulu ayah ibunya cerita tentang kisah cinta mereka yang terbilang haru.

"Gila 4 tahun tanpa adanya kabar?, gatau keadaan masing-masing? Gua sih gatau deh mau ngapain itu. Tapi gua salut sama orang tua lo."

"Iya makanya gua yakin mau sejauh apapun jarak kita, sebanyak apapun rintangan kita, kalo emang jodoh akan tetep bersatu."

"Ambil kotak itu deh" perintah Reno sambil menunjuk kearah kotak berwarna merah diatas meja

"Apaan tuh" tanya Mawar

"Ambil aja" Mawar mengambil kotak itu, menatap Reno aneh

"Buka"

"Bukan bom kan?" tanya Mawar memastikan

"bukan taik" Mawar membuka kotak yang diminta Reno, Mawar diam, lalu menatap Reno, Reno senyum dan ngangguk

"Gimana?"

**

Sepi banget?

Terimakasih yang udah vote yaaa

Kalian gak ada yang mau koment? Wkwkwk

**
Minggu, 25 Sept 2016. Pkl. 22.46